Kamis, 24 Januari 2008

Ketika Marah...

Marah adalah aspek emosional pada manusia yang merupakan reaksi atas hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. mampu mempengaruhi kondisi fisiologis, meningkatkan hormon adrenalin, cortisol. marah bisa membangkitkan stimulus listrik pada hipothalamus yang akan menaikkan kadar adrenalin dalam darah.

Terangsangnya saraf simpatik akan menyebabkan bertambah aliran darah ke kulit, hati, lambung dan jantung. hormon cortisol sendiri meningkat yang akan menekan sistem imun dalam tubuh.

Menurut psikologi marah adalah perasaan. Amarah datang dari bagian otak yang sangat tua dan biasanya berlangsung hanya selama satu hingga dua detik saja. Namun amarah ini bisa berlangsung dalam jangka waktu lama.

Ciri-ciri fisik dan emosional orang yang tengah marah sudah jadi pertanda buruk bagi kesehatan: Tekanan darah meningkat, hormon stress meninggi, nafas jadi pendek, jantung berdebar, gemetar, membentak, pupil berkontraksi tidak teratur, kekuatan fisik meningkat, impotensi cara bicara dan gerak lebih cepat dan sering, lebih sensitif. Jelas tanda-tanda ini akan mengakibatkan pergerakan sel dan hormon dalam tubuh jadi tak sesuai.

Memang, menahan marah bukan pekerjaan gampang, sangat sulit untuk melakukannya. Ketika ada orang bikin gara-gara yang memancing emosi kita, barangkali darah kita langsung naik ke ubun-ubun, tangan sudah gemetar mau memukul, sumpah serapah sudah berada di ujung lidah tinggal menumpahkan saja. Tapi jika saat itu kita mampu menahannya, maka bersyukurlah, karena kita termasuk orang yang kuat.

Sebenarnya kita tidak dilarang marah namun diperintahkan untuk mengendalikannya agar tidak sampai menimbulkan efek negatif.

Tidak ada komentar: