Senin, 30 Juli 2018

NUANSA RUMAH KITA (27)

#pentigraf_lepas
NUANSA RUMAH KITA (27)
*Menyambung Rasa
Oleh Waty Sumiati Halim

"Tari jangan lupa ya, besok jam sepuluh pagi kami akan datang." Suara Bu Lilis terdengar amat riang di gawai Tari saat mengakhiri pembicaraan mereka. Mengingatkan Tari pada pertemuan mereka minggu lalu saat ia memilih mangga untuk Mas Hen. Waktu itu Bu Lilis sempat bersemangat ingin memperkenalkannya pada putra bungsunya yang belum berkeluarga. Membuat Tari sempat menyesal karena lupa mengenakan cincin perkawinanannya dengan Mas Hen. Tari ingat betul, saat itu ia segera mengambil benda mungil itu dari dalam tasnya untuk dikenakan pada jari manis kanannya. Lalu ia berujar dengan amat hati-hati, "Tentu, Bu. Dengan senang hati saya dan suami saya akan senang berkenalan dengan putra Ibu...."

Tari tersenyum sendiri sambil melanjutkan kesibukannya Sabtu malam itu. Ia sedang mencoba membuat Chicken Katsu. Dengan riang diolahnya dada ayam tanpa tulang yang telah dibumbui itu dengan menggulingkannya ke dalam tepung. Kemudian dicelupkannya ke dalam kocokan telur sebelum ia gulingkan ke dalam tepung roti. Besok pagi bersama Bu Lilis ia akan menggorengnya. Mereka akan makan siang bersama...

Dan Minggu pagi itu menjadi hari istimewa buat Tari yang telah ditinggal papa sejak ia masih kecil. Bu Lilis datang bersama suaminya, Pak Gunarso yang ternyata adalah pensiunan guru bahasa Indonesia. Mas Hen yang senang menulis menjadi begitu bersemangat berdiskusi dengannya. "Oh, kami senang sekali hari ini... " ujar Bu Lilis dan Pak Gunarso hampir berbarengan saat akan pamit pulang. Kemudian Pak Gunarso menambahkan dengan suara tertahan, "Bolehkah kami menganggapmu sebagai anak perempuan kami?" Tari hanya mampu mengangguk. Entah mengapa tiba-tiba saja Tari merasa lidahnya kelu dan sudut matanya basah...

Bandung, 29072018
#Pentigraf Weesha
#nuansarumahkita

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Merry Srifatmadewi, Albertha Tirta, Camelia Septiyati Koto, Ypb Wiratmoko, Jenny Seputro, Yosep Yuniarto, Siu Hong-Irene Tan, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Waty Sumiati Halim, Maria Miguel, Sylvie Trenggono

Catatan:
- Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul "NUANSA RUMAH KITA" yang menghadirkan tokoh utama wanita sederhana dengan hati yang cantik bernama Tari, lengkapnya Lestari Ayu Ningtyas.
- Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
- Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
-Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #nuansarumahkita
- Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Minggu, 29 Juli 2018

NUANSA RUMAH KITA (26)

#pentigraf_lepas
NUANSA RUMAH KITA (26)
*Perjuangan Tari
Oleh Stella Christiani Ekaputri Widjaja

"Ayolah kamu main ke Surabaya. Kamu bisa menginap di rumahku. Aku akan antar kamu jalan-jalan," bujuk Tara sobat karibnya yang sekarang tinggal di sana. Musim liburan sudah hampir berakhir. Hanya tinggal satu minggu lagi untuk bersantai sebelum Tari harus mulai kembali mengajar. Dia memang seorang guru privat bahasa Inggris dan dia tidak bisa pergi ke mana-mana selama masa sekolah. Tapi masalahnya, dia belum pernah pergi naik kereta sendiri ke luar kota. Tak terbayang nanti kesulitan yang harus dihadapi. Bagaimana ini?

Sambil berpikir-pikir Tari membuka aplikasi pembelian tiket online. Zaman sekarang memang enak. Tinggal klik ini klik itu, semua sudah tersedia. Wah ada tiket ke Surabaya hanya enam puluh ribu rupiah. Murah ternyata. Dalam hati dia menghitung-hitung. Dia akan punya cukup uang untuk berbelanja di Pasar Atom yang terkenal itu, membeli oleh-oleh dan juga mencoba makanan-makanan khas Surabaya yang kabarmya enak-enak. Akhirnya dia tergoda. Dibelinya tiket pergi-pulang dan mengabarkan jadwal kedatangannya kepada Tara yang berjanji menjemputnya di Stasiun Pasar Turi. Karibnya itu senang sekali.

Tari tiba di stasiun Tawang dan melihat sekelilingnya. Ditemukannya printer untuk mencetak tiket. Keren sekali. Dia hanya perlu memasukkan kode booking dan tiket sudah ada di tangan. Satu ujian selesai. Kini saatnya mencari kereta jurusan Surabaya. Seorang petugas yang ramah menunjukkan kereta dan gerbong mana yang harus dinaiki. Ujian kedua terlampaui. Ujian ketiga paling mendebarkan; menemukan kursi 28 C. Dikeluarkannya gawai dan dihidupkannya kameranya. Dia perbesar tampilan gambar di kameranya. Ditelusurinya lorong di antara bangku-bangku kereta. Akhirnya ditemukannya kursinya. Lega sekali. Mencari nomor kursi tempat duduk mungkin hal sepele bagi kebanyakan orang, namun tidak demikian dengan Tari. Dia adalah penderita low vision, kelainan pada mata yang membuat jarak pandang sangat pendek. Tapi penglihatan Tari yang terbatas tak menghalanginya menyadari betapa imut cowok teman seperjalanan di sampingnya.

#nuansarumahkita

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Merry Srifatmadewi, Albertha Tirta, Camelia Septiyati Koto, Ypb Wiratmoko, Jenny Seputro, Yosep Yuniarto, Siu Hong-Irene Tan, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Waty Sumiati Halim, Maria Miguel, Sylvie Trenggono

Catatan:
- Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul "NUANSA RUMAH KITA" yang menghadirkan tokoh utama wanita sederhana dengan hati yang cantik bernama Tari, lengkapnya Lestari Ayu Ningtyas.
- Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
- Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
-Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #nuansarumahkita
- Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi