Rabu, 19 Juni 2019

Yoyun Comes Back (68)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (68)
RAHASIA SANG KEKASIH
Jenny Seputro

Yoyun senyum-senyum sendiri sambil menimang sekotak kecil cokelat dengan pita merah muda. Tepat sebulan yang lalu, secara tak sengaja ia bertemu dengan bunga desa tetangga. Sari, gadis manis, ramping, berkulit sawo matang itu dulu tetangga sebelah rumah Yoyun. Setelah hampir lima belas tahun tidak bertemu, ternyata Sari menjelma menjadi seorang gadis seperti dalam mimpi-mimpi Yoyun. Tak disangka pertemuan yang kebetulan itu berlanjut menjadi kisah percintaan hingga sekarang. Orang yang pertama kali diberi tahu adalah Irene. Sahabat kental Yoyun itu sangat gembira, berharap Sari akhirnya mampu memutuskan kutuk kejombloan Yoyun.

Hari ini, kebetulan malam minggu, Yoyun berencana meminang Sari untuk menjadi istrinya. Kalau Sari bersedia, ia akan minta orang tuanya untuk langsung melamarnya. Mereka sudah janjian di tempat kencan yang biasa. Tepi sungai dekat jembatan, tempat yang asri dan agak tersembunyi. Berbekal termos berisi teh manis hangat, kencan itu sempurna. Romantis dan gratis. Hari ini secara khusus Yoyun akan membawa sekotak kecil cokelat, maklum hendak meminang. Tapi sayangnya siang itu Yoyun justru mendengar kabar tidak enak. Banyak ibu-ibu penggosip bilang kalau Sari punya selingkuhan. Yoyun bertekad untuk tidak termakan gosip. Dia harus mencari tahu kebenarannya sebelum membiarkan dirinya patah hati untuk yang kesekian puluh kalinya. Irene pun setuju, Yoyun tidak boleh gegabah dan menghakimi.

Sore itu, di tepi sungai yang mengalir pelan, Yoyun duduk berdua dengan Sari. Matahari senja memancarkan semburat jingganya di cakrawala, dan angin sepoi bertiup lembut. Sambil menyeruput teh hangatnya, Sari bersandar mesra ke dada Yoyun yang merangkulnya penuh kasih. Yoyun membelai rambut kekasihnya itu dengan penuh sayang. Semuanya terasa sempurna. Yoyun tak bisa membayangkan Sari yang terlihat begitu tulus padanya sanggup menyelingkuhinya. Yoyun hampir membuka mulutnya untuk bertanya saat gawainya berbunyi. Telepon dari Irene. “Yun, cepat kamu pergi ke pinggir sungai, dekat jembatan. Ada yang lihat Sari sedang berduaan sama selingkuhannya. Mesra banget katanya.” Lama setelah telepon itu ditutup, Yoyun masih diam termangu.

#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Dewi Mudatama

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Yoyun Comes Back (67)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (67)
ME TIME YOYUN
Waty Sumiati Halim

Yoyun menatap tajam bayangan lelaki dalam cermin dihadapannya. Semua masih seperti setahun lalu. Belum ada perubahan yang berarti selain potongan rambutnya yang lebih wah. Undercut. Berbeda darì biasanya. Entah mengapa kemarin sore ia ingin potong rambut. Dan ketika ditawari model itu Yoyun hanya mengiyakan saja. Tidak ada salahnya sesekali mengubah penampilan, pikir Yoyun sambil melangkah menuju meja makan.

Hari ini Yoyun mengambil cuti. Ia ingin menikmati kesendiriannya. Sudah lama Yoyun ingin sekali memberi dirinya hadiah waktu untuk diri sendiri. Me time. Ia telah memulainya dengan berlari pagi mengitari kompleks perumahan tempat tinggalnya. Lalu memanjakan dirinya di bawah pancuran air di kamar mandi. Rencananya setelah sarapan pagi ia ingin duduk-duduk di beranda rumah. Memandang langit biru sambil merenungkan perjalanan hidupnya.

Dikunyahnya roti isi selai nanas kesukaannya. Hati Yoyun mengembara ke masa remajanya ketika ia nyaris tak pernah merasakan kesendirian. Pagi ini Yoyun merasa hatinya begitu hampa saat teringat begitu banyak pribadi yang pernah singgah di hatinya. Tiba-tiba saja Yoyun merindukan kehadiran Meta, gadis ayu yang pernah mengisi hatinya. Ketukan di pintu depan rumah membuyarkan lamunannya. Yoyun meletakkan rotinya lalu menuju ke pintu utama. Yoyun nyaris tak percaya saat menjumpai senyum tulus di wajah ayu yang tak asing baginya. Dan Yoyun nyaris tersedak saat menerima sebuah kue ulang tahun dengan lilin bernyala yang disodorkan gadis dari masa lalunya. Oh, Meta, masih mengingat hari istimewanya!

Bandung, 11062019

#Persembahan kasih utk yang berulang tahun : adikku Yoseph Yuniarto

#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Dewi Mudatama

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
 Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Selasa, 18 Juni 2019

Yoyun Comes Back (66)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (66)
REALITA
Galuh Purwaningdyah

Yoyun adalah seorang pemuda pekerja keras dan pantang menyerah. Ia akan melakukan apa saja untuk meraih mimpi-mimpinya. Termasuk untuk menikahi Diana, gadis manis teman sekolahnya saat SMA yang juga teman sekampung Yoyun. Untuk mendapatkan cinta Diana juga tidak mudah bagi Yoyun. Banyak pemuda dan teman sekolah yang mengejar-ngejar Diana. Mereka memiliki modal yang cukup untuk mendekati Diana. Sedangkan Yoyun, hanya bermodalkan nekat dan keberanian. Setiap hari Yoyun selalu menuliskan puisi-puisi rayuan yang membuat Diana takluk pada Yoyun.

Setelah tamat SMA, Yoyun berusaha mencari pekerjaan agar bisa segera menikahi Diana. Ia tidak mau jika diserobot orang lain, mengingat para rivalnya dalam memperebutkan Diana masih tetap mencari kesempatan untuk mendapatkan Diana. Tetapi untuk mendapatkan pekerjaan bukan perkara mudah. Tapi bukan Yoyun namanya kalau gampang menyerah. Setelah satu tahun mencoba bekerja di Ibu Kota tidak membuahkan hasil sesuai harapan, Yoyun memutuskan untuk bekerja di luar negeri. Awalnya Diana keberatan, karena relasi jarak jauh tentu tidak menyenangkan. "Demi cinta kita, sayang. Aku tidak lama, tiga tahun saja," kata Yoyun berusaha meyakinkan Diana. Akhirnya Diana menyetujui keputusan Yoyun.

Yoyun bekerja dengan tekum di negara tetangga. Setiap bulan ia mengirimkan sebagian pendapatannya kepada Diana. Sesuai kesepakatan bersama, uang itu ditabung untuk persiapan pernikahan mereka. Waktu berganti, tidak terasa masa kerja Yoyun berakhirlah sudah. Ia pulang dengan hati berbunga-bunga. Membayangkan akan segera menikahi Diana, pujaan hatinya. Selama di perantauan, mereka sulit berkomunikasi, karena tempat kerja Yoyun di area perkebunan yang jauh dari akses telekomunikasi. Setiba di kampung halaman, Yoyun yang tak sabar ingin memberikan kejutan untuk Diana atas kedatangannya segera menemui Diana di rumahnya. Yoyun terpana saat wanita pujaannya itu menemuinya di teras rumah. Perut Diana membuncit di balik pakaiannya yang longgar. "Hidup itu realita, Mas Yoyun. Tidak cukup hanya dengan tekat dan puisi cinta," kata Diana menjelaskan. Ternyata Diana telah menikah dengan rival terberatnya, seorang yang mampu memberikan jaminan hidup untuk Diana dan keluarga. Dengan langkah gontai Yoyun berjalan pulang. Terbayang wajah emak yang bahkan belum sempat ditemuinya saat kepulangannya. Terbayang hasil kerja kerasnya yang dikirimkannya untuk Diana melayang entah ke mana.

#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Dewi Mudatama

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi


Yoyun Comes Back (65)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (65)
HAMPIR
Ken Agnibaya

Ulang tahun telah berlalu dan Yoyun kembali sendiri. Kejutan dari teman-temannya sangat menghibur kesepian saat itu, tetapi memilih Ria sebagai pendamping hidup tentu tak menyelesaikan masalah. Meskipun cantik dan sudah operasi ganti kelamin, tetap saja Ria bukan perempuan seutuhnya. Ia tak berahim, padahal Yoyun harus memiliki anak untuk melanjutkan keturunannya kelak.

Pikiran Yoyun terus berkecamuk. Ia memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Setidaknya teman-temannya baik adalah kekuatannya saat ini untuk melanjutkan hidup. Akhirnya Yoyun tiba di apartemennya. Yoyun menatap lekat-lekat semua yang ada di ruangan itu. Semua kenangan bersama Lani menyeruak di benaknya. Lani, perempuan sempurna di antara semua kisah cinta Yoyun, harus pergi karena hal sepele. Ia pernah memergoki Lani memakan upilnya sendiri, dan itu meruntuhkan semua hal baik yang selama ini ia lihat pada diri perempuan itu. Hubungan memburuk dan Yoyun menghapus nama Lani dari hidupnya. Yoyun menyesal. Semua penjelasan Lani tak dapat diterimanya. Bahkan ia ingat, dengan memohon-mohon Lani menjelaskan alasan kenapa memakan upilnya adalah karena kehabisan garam. Tapi Yoyun berkeras dan malah mengusirnya. Nasi sudah menjadi bubur dan ia hanya bisa menyesali diri.

Saat sedang tenggelam dalam lamunannya, tiba-tiba terdengar pintu diketuk. Yoyun penasaran karena seharusnya tak ada yang tahu kedatangannya di Jakarta. Ia bahkan tidak memberi tahu siapapun, termasuk teman-teman dekatnya. Ketika pintu dibuka, Yoyun terperangah. Lani berdiri dengan anggun di ambang pintu. Ternyata Lani sudah beberapa kali menyambangi apartemen Yoyun untuk mengambil beberapa barangnya yang masih tertinggal. Mengetahui hal tersebut, Yoyun memanfaatkan situasi untuk meminta maaf ke Lani dan meminta menjalin hubungan kembali. Tapi Lani menolak dengan dalih sudah menemukan Prio, pria yang lebih mengerti dibanding Yoyun. Bagaimana mungkin? Selama ini ia lah yang paling tahu dan memahami Lani, kecuali tentang upil itu. Yoyun terus berusaha meyakinkan Lani dia adalah yang terbaik. Dengan kesal Lani menjawab, "Mas, asal kamu tahu ya?! Yang mas bilang menjijikkan itu, mas Prio lebih menyukainya daripada aku. Itu bumbu-bumbu kami setiap makan bareng". Tak lama setelah itu, terdengar suara orang muntah-muntah di kamar mandi. Yoyun kembali sendiri

#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Dewi Mudatama

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Yoyun Comes Back (64)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (64)
WARKOP
Theresia

Yoyun sebenarnya agak jengkel dengan Tomo, teman satu kostnya. Tomo kalau sudah ada maunya selalu memaksa. Yoyun sudah seringkali menegur Tomo tentang hal ini, tetapi Tomo hanya berubah sehari dua hari saja.

Seperti pagi ini, Tomo mengajak Yoyun ke warkop Geje yang terletak di dekat rumah pak RT. Yoyun masih mengantuk setelah semalam kerja lembur. Rencananya untuk bangun siang batal gara-gara si Tomo menarik selimutmya dan memaksa ikut ke warkop. Dalam perjalanan dengan setengah mengantuk, Yoyun mengomel terus dan Tomo sepertinya tidak mendengarkan omelan Yoyun.

Warkop Geje masih sepi, hanya ada dua pengemudi ojek saja yang menikmati kopi sambil menunggu orderan. Tomo memesan kopi pahit kesukaannya, dan kopi susu untuk Yoyun. Yoyun benar-benar tidak bersemangat, ia merebahkan kepalanya di meja. Yoyun terkejut saat mendengar suara renyah disertai harum kopi susu, "Silahkan diminum, Mas." Yoyun mendongak, matanya terbelalak saat melihat sosok manis bertubuh aduhai tersenyum padanya. "Wow..." ucapnya spontan dan Tomo tertawa mengakak di depannya. Yoyun sudah tidak mengantuk lagi. Kali ini dia harus berterima kasih pada Tomo sudah memberikan pemandangan indah di pagi ini.

#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Dewi Mudatama

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Senin, 17 Juni 2019

Yoyun Comes Back (63)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (63)
TERHENTI DI KATA NYARIS
Bun Siaw Yen

Yoyun bersiul gembira menerima undangan reuni dari grup alumni SMP di WA-nya. Dia membayangkan akan segera bertemu Flora, mantan gebetannya semasa SMP. Itu karena Flora melanjutkan SMA-nya ke Kediri. Ayahnya dipindahtugaskan setelah tiga tahun di Tegal. Yoyun yang sedang hangat-hangatnya melakukan pendekatan jadi patah hati. Mereka putus hubungan karena Flora mengganti nomor gawainya. Maklumlah, di masa itu belum ada media sosial yang mampu mendekatkan yang jauh. Dua belas tahun tak bertemu tak membuat harapan Yoyun menyusut. Baginya Flora adalah cinta pertama yang harus diwujudkan. Dia yakin inilah saatnya bagi dia dan Flora mewujudkan impian masa remaja mereka. Dari Arman, ketua panitia reuni dia mendapat kepastian ada nama Flora terdaftar sebagai peserta reuni.

Saatnya reuni pun tiba. Yoyun dengan wajah sumringah berpamitan pada Ibu. Ibu sampai terheran-heran melihat putra bungsunya seperti orang menang lotere. Yoyun tak peduli pandangan heran sang Ibu. Kepalanya sudah dipenuhi rencana tentang pertemuan dengan sang cinta pertama. Dia tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Sekian lama dia berusaha melacak keberadaan Flora, akhirnya kabar baik itu menghampirinya. Dia bukan tak pernah dekat dengan perempuan lain. Tapi setiap kali dekat dengan perempuan, pasti muncul Flora di benaknya sebagai pembanding. Aneh sebenarnya. Usia mereka baru lima belas tahun ketika berpisah dulu. Tapi entah mengapa, sosok Flora begitu kuat bertahta di hatinya.

Yoyun sudah tiba di aula sekolah 30 menit sebelum waktu yang ditentukan. Reuni kali ini tidak hanya berasal dari angkatan mereka saja, ada angkatan di atas dan di bawah mereka. Tiba-tiba mata Yoyun menangkap sosok mirip dengan orang yang dia nantikan kehadirannya. Matanya tak berkedip dan nafasnya tiba-tiba sesak, mendapati Flora dan bayi di gendongannya. Lebih tak berkedip lagi saat melihat lelaki ganteng yang melingkarkan tangannya di bahu Flora. Yoyun tak tahu harus bagaimana, semangatnya terbang begitu saja. Lututnya bahkan melemas sampai dia memilih berjongkok karena tak menemukan bangku di sekitarnya. Sesaat dia bagai tersesat di ruangan yang mulai ramai dengan suara musik dan celoteh para peserta reuni. Matanya nanar menatap ke arah Flora yang sedang mengisi buku tamu. Yoyun patah hati sekali lagi, kebahagiaan yang hampir diraih harus terhenti di kata nyaris.

#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Dewi Mudatama

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Yoyun Comes Back (62)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (62)
KETEMU DEWI RANTAMSARI
Agust Wahyu

Yoyun masih belum jemu melekatkan pandangannya ke batas-batas horizon. Langit, sedikit awan, ombak yang menepi dan beranjak, perahu-perahu cadik, dan laut biru. Begitu sabar dia duduk bersila, menopang dagu dan menonton camar-camar yang hinggap dan terbang di layar nelayan tanpa permisi. Dua orang anak membuat bangunan dari pasir di tepi pantai yang basah, diabaikannya. Ibu tua yang dengan sopan menawarkan air kelapa muda, ia acuhkan. Dia begitu acuh dan tak menganggap penting segala yang terjadi di di sekitarnya.

Ada yang dinantinya di batas horizon. Akan ada kapal yang pulang, membawa orang yang dinantinya sejak lama. Udah saatnya dia harus meninggalkan ahjuma-ahjuma yang hanya menemaninya hura-hura dan menguras kantongnya. Yoyun butuh pendamping yang bisa mengatasi rasa cemas masa ini. Tengah dia bayangkan, tak lama lagi lautan biru akan berubah jingga yang indah seiring tenggelamnya mentari. Bersamanya, dia akan rasakan laut asin Pantai Tegal akan mengharum dan memanis. Bebatuan karang itu, tak ubahnya karangan bunga selamat datang. “Selamat datang bidadariku,” wajah Yoyun yang cukup ganteng tiba-tiba tersenyum. Sungguh dia membutuhkan tempat bersandar kala lelah, untuk menikmati waktu, atau bahkan seseorang yang akan menjadi bagian kehidupannya

Seorang gadis cantik yang tanpa disadari kehadirannya, sempat memalingkan wajahnya sekilas pada Yoyun, selanjutnya tetap menghadap surya yag telah di batas horizon. Dengan tatapan kagum, dalam hati kata-kata puitisnya siap disusun, “Ke mana pun kamu melangkah, selalu saja aku akan menemanimu.” Pemuda yang menjelang empat puluhan itu serasa telah menemukan bagian hatinya. Dia berjanji akan membahagiakannya dan terus memberikan jalan terbaik saat kamu melangkah, seperti laut yang bahagia melihat perahunya di permukaan, tak sudi mengirimkan gelombang. Tiba-tiba sebuah kereta kencana dengan pintu terbuka berada di sisinya. Yoyun mengulur tangannya dan bidadari tersebut menerimanya. Dibimbingnya perempuan cantik itu masuk kereta kencana dengan Yoyun di sisinya, sebelum melalang jauh ke lautan luas. Esok harinya ada berita koran lokal bahwa di Pantai Tegal diketemukan ada seorang lelaki tak sadarkan diri terseret ombak. Berdasarkan analisa penduduk, kemungkinan akan dibawa Dewi Rantamsari, dewi penguasa laut Tegal.

#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Dewi Mudatama

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Minggu, 16 Juni 2019

Yoyun Comes Back (61)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (61)
RESTU
Dewi Mudatama

Puluhan gadis telah dipacari Yoyun sejak kuliah hingga kini usianya hampir menginjak kepala empat. Yoyun selalu mencoba melupakan para kekasihnya yang sudah pernah diajaknya bertemu mama. Mamanya pasti menggelengkan kepala tanda tak setuju sebelum Yoyun mengutarakan niatnya. Jika mamanya sudah menggelengkan kepala berarti kandaslah hubungan Yoyun. “Harus diakhiri, karena mama tak merestui,” terang Yoyun pada para kekasihnya bagai hapalan mantra putus. Para kekasihnya pun seakan terbius oleh mantra itu, hanya pasrah dan tak perlu memperjuangkan hubungan tanpa restu orang tua. Hubungan pun harus diakhiri sesegera mungkin, secepat menghabiskan sepiring Nasi Ponggol khas Tegal ketika lapar.

Mama Yoyun semakin tua dan tubuhnya yang rapuh sering sakit-sakitan. Sebagai anak tunggal Yoyun yang hidup hanya berdua dengan mamanya, maka ia tak lagi berpikir untuk mencari kekasih pendamping hidupnya. Waktunya dibaktikan untuk merawat mama tersayang yang keluar masuk rumah sakit, hampir setiap bulan selalu ada hari yang terlewati di ruang ICU. Pada saat menyeka dahi mama yang sedang tertidur di bangsal sebuah rumah sakit, tiba-tiba Yoyun ingin sekali bertanya mengapa mama selalu menggelengkan kepala kepada setiap kekasih yang dibawanya pulang ke Tegal. Pertanyaan itu sebenarnya sudah ingin disampaikannya kepada mama, namun entahlah setiap kali akan bertanya ada saja yang yang membuatnya lupa. Kali ini dia bertekad tak akan lupa untuk bertanya, namun tiba-tiba mama gelisah yang teramat sangat, tubuhnya bergerak-gerak dan mengigau terus menerus, Dokter memberikan obat penenang yang membuat tubuh mama yang lemah tertidur berhari-hari. Tidur mama terus berlanjut dari bangsal menuju ICU hingga mama telah berpulang sebelum Yoyun bertanya dan mendapatkan jawabannya

Lebaran kali ini tak seperti lebaran tahun-tahun sebelumnya, Yoyun menggandeng tangan Marni menuju pusara mama untuk menaburkan bunga dan berdoa. Marni sahabatnya dari SD hingga SMA, bertemu kembali pada acara buka puasa bersama sekaligus reuni SMA. Marni setelah lulus SMA pindah ke Kalimantan dan jarang sekali pulang ke Tegal. Sambil menikmati Kupat Blengong dan Teh Poci, Marni dan Yoyun bernostalgia masa-masa sekolah mereka. Benih-benih cinta masa remaja pun kembali bermekaran. Mama Marni adalah sahabat mama Yoyun dan keluarga mereka memang sudah cukup dekat. Dalam mimpi Yoyun, mama mengangguk dan tersenyum bahagia.

#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Dewi Mudatama

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Yoyun Comes Back (60)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (60)
MENGGAPAI IMPIAN
Robertus Sutartomo

Yoyun gelisah dengan cap kejombloannya. Yang pasti tidak enak dengan sebutan tersebut. Bahkan ada yang memanggilnya "Yunblodi". Yoyun jomblo abadi, kata mereka. Memang kalau mau melepas gelar itu sebenarnya tak sulit. Tinggal pilih yang gadis atau janda cantik yang ia tahu naksir padanya. Itu menunjukkan kalau ia punya daya tarik dan keistimewaan. Tapi salahlah kalau ia masih mencari pasangan idamannya?

Ria, tetangganya cukup cantik. Jika dipoles dengan busana yang up to date dan sedikit make up, pasti muncul auranya. Ria masih TK saat Yoyun sudah SMP. Ia sangat manja padanya. Lima tahun yang lalu saat Yoyun mudik ke kampung halamannya, Ria sudah beranjak dewasa. Kulitnya bersih, langsing, walau matanya agak sipit. Maka Yoyun sekarang rajin menabung. Tabungannya cukup untuk melamar Ria dan mengadakan resepsi pernikahan sederhana. Itu tekadnya. Melalui pertimbangan yang matang, Ria memang pantas sebagai istri, pendamping, dan ibu dari anaknya nanti. Yoyun tersenyum membayangkannya. Apalagi memang ada getaran cinta tatkala rekteasi bersama dan mandi air hangat di pemandian wisata GUCI. "Aku tahun depan harus tidak jomblo lagi..." kata Yoyun dalam hati.

Cuti tahunan tahun ini akan Yoyun manfaatkan untuk melamar Ria. Persiapannya dirasakan sudah matang dan logis. Sore itu setelah mandi dan berdandan rapi, Yoyun bersiul-siul riang. Ia puas dan bangga lihat penampilannya lewat kaca almari pakaian. Dengan langkah yang gagah, ia berjalan ke rumah orang tua Ria. Setelah ngobrol beberapa saat, Yoyun pura-pura bertanya: "Kok sepi ya pak.. Biasanya kan ramai oleh Ria dan adiknya dengan candanya...?" Kedua orang tua Ria tak menjawabnya. Bahkan wajahnya menunduk serta matanya berkaca-kaca. Ada rasa sedih yang mendalam tergantung di wajah mereka. Kemudian mereka bercerita, Ria telah berpulang ke haribaan-Nya. Penyakit DB (demam berdarah) telah merenggutnya. Nyawanya tak tertolong saat tiga hari berada di rumah sakit. Yoyun pun jadi lemas lunglai. Hanya ia berharap jangan sampai pingsan.

Solo, 11 Juni 2019

#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel, Stella Christiani Ekaputri Widjaja

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Sabtu, 15 Juni 2019

Yoyun Comes Back (59)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (59)
MIMPI YANG TERWUJUD
Siu Hong (Irene Tan)

Pagi ini Yoyun sudah terlihat rapi. Sekali lagi dia mematut diri di depan cermin. Gagah dengan sedikit kumis ala Charles Bronson, aktor kesayangan emak. Yoyun bergegas menuju meja sarapan. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Biasanya emak selalu memasak menu istimewa, misoa ulang tahun dengan dua telur rebus. Tapi tidak dengan hari ini, tak ada misoa. Emak sedang duduk menikmati roti panggang sambil membaca koran pagi. Di atas meja hanya ada secangkir kopi dan setangkup roti. Sepertinya emak lupa kalau hari ini adalah ulang tahun Yoyun. Emakku sudah mulai tua batinnya.

TB. Makmur ramai sekali dengan pembeli, lebih dari biasa. Seharian Yoyun sibuk, tapi tidak lupa tentang mimpi pelesir ke Korea dan misoa. Semangat kerja semakin terpacu, mimpi itu harus terwujud sebelum emak pikun. Bedug magrib bertalu-talu, Yoyun segera menyelesaikan catatannya. Sebelum beranjak pulang, diraih sebuah amplop putih, surat tagihan yang belum sempat dibukanya. Niat hati menyelesaikan tagihan tersebut dari rumah lewat e-banking. Derit pintu pagar saat dibuka Yoyun mengusik sore yang sunyi. Lampu rumah belum menyala, emak sedang pergi. Ulang tahun yang paling sepi, tak ada satupun ucapan dari sahabatnya. Ada rasa kecewa bercampur heran. Yoyun beranjak mandi, menepis segala kesedihan.

Sayup-sayup terdengar riuh suara nyayian Selamat Ulang Tahun, lagu dari Jamrud. Yoyun menajamkan pendengarannya, segera memakai kaos oblong putih dan membuka pintu kamar. Emak menyambut dengan peluk cium, berbaris rapi di belakang emak semua sahabatnya. Satu persatu mengucapkan selamat ulang tahun. Seketika rumah menjadi meriah, meja sudah penuh dengan makanan kesukaan Yoyun, ada semangkuk misoa. Hati Yoyun bersorak gembira, apalagi ketika membuka amplop yang tadi dibawanya. Bukan tagihan, tetapi bonus dari pabrik besi. Dua lembar tiket liburan ke Bali lengkap dengan akomodasi hotel bintang lima. Lengkap sudah kebahagiaan Yoyun, bisa mengajak emak pelesir. Dan yang terpenting, emak masih sehat. Direngkuhnya bahu emak dengan penuh rasa sayang.

#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel, Stella Christiani Ekaputri Widjaja

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Yoyun Comes Back (58)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (58)
RENDANG DARI CORINA
Stella Christiani Ekaputri Widjaja

Yoyun memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya dan kembali ke Indonesia. Beberapa bulan lalu saat kontrak kerjanya di sebuah pabrik keju di Italia hampir habis, dia melihat iklan lowongan sebagai baby sitter untuk dua anak laki-laki. Tanpa pikir panjang diputuskannya untuk melamar karena dia akan mendapatkan tempat tinggal dan makanan gratis. Itu artinya dia bisa menghemat tabungannya. Saat dia tiba di alamat yang tertera di iklan, seorang wanita cantik bernama Corina mewawancarainya dengan serius. Yoyun akhirnya diterima.

Tidak butuh waktu lama bagi Yoyun untuk jatuh cinta pada Alfonso dan Richardo. Mereka adalah anak-anak yang menyenangkan. Masalahnya kemudian dia juga jatuh cinta pada ibu mereka. Corina adalah seorang wanita karir, tapi dia juga sangat keibuan. Dia selalu menyempatkan bermain dan membacakan cerita pengantar tidur untuk kedua anaknya. Dia juga periang dan memiliki senyum yang manis. Sayangnya, Yoyun punya saingan berat. Seorang teman kerja Corina bernama Eduardo sering berkunjung dan mengajak wanita berlesung pipit itu pergi. Yoyun merasa dia takkan mampu bersaing dengan pria tampan dan mapan seperti Eduardo.

Corina sangat terkejut ketika Yoyun mengajukan pengunduran dirinya. Saat dia menanyakan alasannya, Yoyun memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya pada wanita yang sudah merebut hatinya itu. Di luar dugaan Corina menerima cintanya. Dia lebih terperangah lagi ketika Corina memberinya ucapan selamat ulang tahun. Karena galau, dia melupakan hari ulang tahunnya sendiri. Corina ternyata sudah membelikan beberapa masakan khas Indonesia seperti rendang dan gudeg untuk merayakan hari jadi Yoyun. Segera setelah pesta makan malam usai, Yoyun membuka Facebook dan mengubah statusnya menjadi 'in a relationship'.

#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel, Stella Christiani Ekaputri Widjaja

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Yoyun Comes Back (57)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (57)
ULANG TAHUN BERSAMA TANTE NYINYIR
Jenny Seputro

Di desa Yoyun ada seorang wanita setengah baya bernama tante Lisa. Nama bekennya tante Nyinyir karena sifatnya yang judes dan kikir. Tidak ada seorang pun yang cocok dengannya kecuali Yoyun. Sebenarnya Yoyun juga terpaksa. Berhubung pengangguran, Yoyun membutuhkan upah minimal yang diberikan tante Nyinyir untuk kerja serabutan di rumahnya. Mengurus kebun, menambal genting bocor, mencuci mobil, menguras kamar mandi, atau jadi kuli angkut barang-barang belanjaan sepasar. Seperti hari ini, tante Nyinyir minta Yoyun menemaninya belanja ke mal. Sepertinya dia mau memborong lagi. Padahal hari ini Yoyun berulang tahun. Sedihnya, semua teman-temannya sibuk bekerja. Daripada manyun sendirian, Yoyun terpaksa mengiyakan permintaan tante Nyinyir.

Tak disangka tante Nyinyir ingat itu hari ulang tahun Yoyun. Yoyun sudah semangat ditraktir ketika ternyata tante mengajaknya sarapan ke warung bubur Bang Ali. Setelah itu mereka mulai menjelajahi toko demi toko. Gibran, putra tunggal tante yang ada di perantauan, punya potongan tubuh yang hampir sama dengan Yoyun. Karena itulah tante menjadikan Yoyun modelnya hari itu. Yoyun disuruh mencoba berbagai kemeja mahal dan celana jins untuk dipilihnya. Yoyun menatap bayangannya di cermin sambil membatin, kapan dia bisa pakai baju keren dan mewah seperti ini. Tante juga memborong berbagai makanan khas daerah dari pusat kuliner tradisional. Jajanan seperti bika ambon Medan, ikan sepat goreng khas Banjarmasin, wingko babat Semarang, dan banyak lagi yang membuat Yoyun menelan air liur. Kalau Gibran mau pulang, persiapannya luar biasa sekali. Yoyun mulai terseok-seok membawa lima buah kantong besar belanjaan.

Namun di luar dugaan Yoyun, tante Nyinyir mengajaknya makan siang di sebuah restoran mewah. Yoyun boleh memilih menunya sendiri. Yoyun memanfaatkan kesempatan itu untuk makan hidangan yang mahal-mahal. Tak lupa asinan bogor yang sudah diidamkannya sejak lama. Setelah itu tante juga memberinya uang, tiga kali lipat upah biasanya. Katanya untuk menraktir teman-teman di hari ulang tahunnya. Tak hanya itu, semua belanjaan hari itu ternyata bukan untuk Gibran, melainkan sebagai hadiah untuk Yoyun. Rupanya tante merasa Yoyun begitu baik padanya dan sudah dianggap seperti anaknya sendiri. Yoyun sangat terharu, ingin dipeluknya si tante kalau tidak ingat ini tempat umum. Sampai di rumah, Yoyun memutuskan untuk menyimpan saja uangnya tadi daripada menraktir teman-temannya. Toh dia sendiri sudah kenyang dengan menu mewah tadi. Dibongkarnya hadiahnya sambil senyum-senyum. Ini ulang tahunnya yang terindah bersama tante Nyinyir, eh, tante Lisa.

#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel, Stella

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Yoyun Comes Back (56)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (56)
ULANG TAHUN
Ken Agnibaya


Tak ada yang lebih mengenaskan bagi Yoyun selain hari ulang tahun. Bertambah usia berarti bertambah tekanan. Iya, orang tua, saudara, tetangga, bahkan tetangganya tetangga akan semakin berkasak-kusuk tentang dia. Yoyun, seorang pria cukup usia, jebolan Jakarta, berharta, hingga saat ini belum menyunting siapapun untuk dijadikan pendamping hidupnya. Yoyun duduk di tepi ranjang sambil memandangi layar gawainya.

Malam itu hujan turun begitu deras. Tak ada pelarian lain dari kesedihan Yoyun kecuali gawai itu. Ia membuka cerita teman-teman tentang dirinya di grup menulis di facebooknya. Ia selalu di bully dan dibuat lucu-lucuan. Namun, semua itu terasa indah saat ini. Yoyun yang selama ini merasa sendiri dan selalu tak beruntung ternyata mampu membuat mereka bercerita. Yoyun terus membaca dan membaca hingga ia tertidur.

Pagi harinya, Yoyun terbangun karena mendengar suara berisik di ruang tamu. Ada cengkerama dan tawa. Masih dengan mengantuk, Yoyun melangkah ke ruang tamu. Betapa terkejutnya ia mendapati teman-temannya; Agust, Jenny, Merry, There, Gen, Sylvia, Albertha, dan beberapa lainnya sudah menunggunya. Yoyun tercekat karena sangat terharu. Ia tak menyangka mereka akan datang ke desa kecil itu hanya untuk merayakan ulang tahunnya. Agust mengulurkan tangan ke arah Yoyun sambil memberikan kue ulang tahun bertuliskan "KAMI BAWAKAN JODOH UNTUKMU". Semua nampak gembira, sementara itu Yoyun berkaca-kaca. Derita sebagai jomblo sebentar lagi akan berakhir, dan itu karena teman-teman yang begitu memperhatikannya. Bersamaan dengan itu, Gen membawa masuk seorang gadis cantik yang dulu pernah singgah di hati Yoyun. Ia terkejut. Ia sangat mengenali gadis itu. Ria, gadis berjakun yang pernah membuatnya hampir hilang kesadaran. Belum sempat berpikir panjang, Ria menjabat tangan Yoyun sambil berbisik lembut, "Met ultah ya mas. Mas tenang aja... Aku udah operasi kok!”

#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel


Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Jumat, 14 Juni 2019

Yoyun Comes Back (55)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (55)
KEJUTAN BAGI YOYUN
Bun Siaw Yen

Sepanjang hari ini hati Yoyun diwarnai mendung, padahal hari ini ulang tahunnya. Tapi sepertinya tak seorang pun yang mengingat hal itu. Malah sedari pagi, sang ibu sudah mengomelinya karena telat bangun. Setibanya kantor, Yoyun kembali diomeli, kali ini oleh manjernya karena laporan yang diminta belum juga selesai. Bahkan OB yang biasanya ramah dan sering menawarinya gorengan, tiba-tiba memasang wajah tak mengenakkan. Yoyun semakin sedih ketika sang manajer bilang ada kesalahan fatal yang telah dibuat oleh Yoyun. Setelah makan siang Yoyun harus segera membereskannya atau menerima SP 1. Tentu saja Yoyun panik bukan kepalang, hal itu yang paling dia takutkan. SP 1 berarti kinerjanya diragukan dan itu berpengaruh pada kenaikan gaji juga bonusnya.

Hati Yoyun makin kebat-kebit ketika bosnya ikut meneriakinya dengan wajah penuh amarah. “Yoyun, kamu temui klien yang sudah bikin saya pusing. Minta maaf dan bawa paket ini sebagai permintaan maaf.” Yoyun mengiyakan tanpa sanggup bersuara, hanya mengangguk yang mampu dilakukannya. Dengan berjalan lunglai, dibawanya paket yang diletakkan dalam kantong kertas bermotif batik. Sepanjang perjalanan ke tempat klien, hatinya sibuk merapalkan doa, memohon pertolonganNya. Begitu sampai di kantor klien itu, Yoyun menarik napas panjang. Jujur dia takut, kalau sampai klien besar ini menolak maafnya, bisa tamat kariernya. Tak hanya SP 1 yang akan diterima, tapi surat pemecatan. Yoyun tak sanggup membayangkannya, ibunya pasti akan memakinya sebagai anak tak berguna.

“Pak Yoyun? Mari ikut saya,” sapa seorang gadis berseragam dengan logo nama perusahaan klien di dadanya. Yoyun heran, karena gadis itu mengarahkannya ke restoran yang ada di sebelah kantornya. Dia disuruh menunggu di suatu ruangan kosong. Kepalanya makin dipenuhi banyak tanda tanya. Yoyun menunggu sekitar setengah jam, lalu seorang pelayan memintanya ikut ke ruangan lain. Dengan penuh kebingungan Yoyun mengikuti si pelayan dan dipersilakan memasuki ruangan yang dituju. Begitu pintu terbuka, tiba-tiba terdengar seruan meriah diiringi suara terompet bersahutan, ”Kejutan...!” Di dalam sudah ada sebagian karyawan kantor, manajer dan bosnya, bahkan ibunya ikut meniup terompet. Yoyun melongo melihat mereka semua, dia masih bingung. Setelah manajernya menjelaskan kalau semua yang terjadi hari itu adalah rekayasa, baru dia paham. Hatinya bahagia, ternyata ulang tahunnya masih diingat, bahkan paket yang katanya untuk klien adalah kado yang berisi gawai impiannya.

#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/
Salam Literasi

Yoyun Comes Back (54)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (54)
KADO TERINDAH
Budi Hantara

Angin senja berbisik menyapa dedaunan. Gemericik air pancuran di taman menciptakan suasana damai di hati. Yoyun tersenyum pada Flora yang masih bergayut manja di dadanya. Flora pun tersenyum manja menggoda. "Semoga kemesraan ini abadi." bisik gadis cantik itu. Hati Yoyun melonjak gembira. Cowok keren yang berkali-kali gagal menjalin cinta itu, berjanji dalam hati untuk segera meminang Flora. Ia tak mau gagal lagi.

Bagi Flora yang usianya sudah berkepala tiga sebenarnya juga ingin segera mengakhiri masa lajangnya. Bila selama ini kisah asmaranya putus nyambung, sebenarnya karena ingin menguji kesungguhan Yoyun. Maklumlah, Yuyun yang keren dan tajir itu sedikit mata keranjang. Bila melihat gadis cantik mudah tergoda. Flora sering dibuatnya cemburu. Apalagi pada saat pesta ulang tahunnya. Yoyun selalu mengundang gadis-gadis cantik, seolah ingin pamer bahwa dirinya penakluk wanita.

Biasanya jauh-jauh hari, ibunya sudah sibuk menyiapkan segala keperluan pesta ulang tahun Yoyun. Namun kali ini, ibunya pura-pura lupa. Yoyun merasa bahwa ibunya tidak peduli lagi padanya. Tiba-tiba Yoyun dikejutkan oleh suara ibunya. "Cepat mandi, kita segera berangkat!" Yoyun tak pernah membantah. Dia mengikuti kemauan ibunya. Sepanjang perjalanan Yoyun tak banyak bicara. Ketika memasuki halaman parkir balai pertemuan di dekat Bukit Cinta, hatinya berdesir. Segudang tanya membuncah di dada. Diam-diam ternyata ibunya telah menyiapkan kejutan. Flora tiba-tiba muncul dengan senyum memesona. "HBD My baby." Peluk cium mesra Flora membuat Yoyun bagai terbang ke surga.

Ngawi, 13 Juni 2019

#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Yoyun Comes Back (53)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (53)
RUMPU RAMPE
Albertha Tirta

Hari yang ditunggu-tunggu Yoyun akhirnya tiba. Hari yang selalu membahagiakan dan sangat istimewa dalam hidupnya. Teman-temannya semua menjadi baik dan penuh perhatian. Tidak ada satupun yang usil. Saat ia merayakan ulang tahun.

Kebiasaan merayakan hari ulang tahun, ia dapatkan setelah merantau ke ibu kota. Mamaknya hanya memperingati setiap hari weton. Yaitu putaran tiga puluh lima hari sejak kelahirannya. Dirayakan dengan sederhana. Nasi gudangan dan sebutir telur rebus menjadi menu andalan. Walau begitu, ia sudah sangat berbahagia. Semua dimaknai sebagai wujud kasih sayang orang tuanya.

Ada kebiasaan baik dari teman-temannya di tempat kerja. Mereka merayakan ulang tahun dengan masing-masing membawa makanan untuk santap siang bersama. Ada yang membawa nasi, mi goreng, ayam goreng, telur dadar dan lain-lain. Kali ini tersaji menu spesial. Ada karyawan baru dari Flores, ia membawa sayur rumpu rampe. Terdiri dari irisan daun beluntas, daun dan bunga pepaya, jantung pisang serta irisan daging. Terlihat sangat menggoda. Yoyun sangat tergiur untuk cepat menikmati. Namun, ia harus menahan diri. Sebelum makan bersama , selalu diawali dengan mensyukuri pemberianNya. Doa untuk keselamatan, kebahagiaan dan rezeki untuknya, ditutup dengan doa makan. Tanpa malu Yoyun langsung menyendok rumpu rampe dan langsung disuap. Tiba-tiba ia menjerit kepedasan dan mencari air minum. Air mata dan ingusnya mengalir deras menganak sungai. Tanpa sengaja ia mengunyah cabe yang belum tergiling dengan sempurna

#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Yoyun Comes Back (52)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (52)
TITIPAN
Nita Anita

Yoyun sedang bungah hatinya, ada kabar baik baru diterima dari Mak Samirah. Sang induk semangnya dulu saat masih kuliah di Malang. Titipan keripik tempe cemilan kesukaan Yoyun akan dikirimkan siang ini. Tidak tahu kenapa, beberapa waktu ini pengen sekali nyemil keripik tempe dari Malang. Bak orang ngidam waktu hamil muda, demikianlah halnya Yoyun. Siang malam yang terbayangkan adalah gurihnya irisan tipis tempe berbalur tepung berbumbu itu. Renyahnya saat digigit, kemudian paduan rasa antara tempe dan bumbu, membuat Yoyun merem melek membayangkannya. Betapa baiknya Mak Samirah meski lama tak berkabar, hampir 6 tahun tak bersua, tapi tetap ada perhatian penuh padanya, seperti saat dulu.

Berselang tiga hari, setelah Yoyun capek menunggu kiriman yang dinanti, putus asa melanda. Dihiburnya hati dengan menyiram bunga dihalaman rumah. Rumah mungil nan asri yang ditata rapi, demi menunggu sang permaisuri yang kelak mendampinginya. Sebagai pegawai sebuah perusahaan ternama, Yoyun sudah siap lahir batin untuk menjadi seorang suami. Tinggal menunggu siapa yang dikirim Tuhan untuk menjadi istrinya. Tiba-tiba sebuah minibus berhenti tepat di depan rumahnya, tampaknya itu armada travel antar kota. Seorang gadis turun dari dalamnya, tubuhnya langsing namun berisi, tinggi semampai, rambut lurus sebahu, mengenakan blus warna kuning dipadu serasi dengan celana kulot, sungguh menghadirkan keindahan yang mempesona. Melangkah anggun ke arah pagar rumah Yoyun.

“Selamat sore, maaf apakah ini rumah Mas Yoyun?" Dengan sedikit gemetar karena gugup, Yoyun mengiyakan pertanyaan itu serta segera mempersilahkannya masuk. Di kursi rotan yang ada di teras rumah, mereka mulai berbincang. Gadis manis itu ternyata Dian, anak Mak Samirah. Dia diminta ibunya untuk mengantar pesanan keripik tempenya karena ibunya harus ke Kediri menjenguk cucunya. Sebagai permohonan maaf, dikirimkan juga bakso Malang komplit, dikemas khusus biar bisa dipanasi sebelum disantap. Yoyun menatap bibir indah Dian yang berucap lembut. Dan gawai Yoyun bergetar, ada pesan masuk, terbaca demikian, “Yoyun, titip Dian, adikmu ya, ada panggilan kerja untuknya di Jogja, tolong dibantu, Mak percaya padamu.” Pesan dari Mak Samirah ini, bak harta karun tiada tara. Dian yang dulu masih ingusan, kini menjelma menjadi bidadari mempesona. Ada harapan membuncah indah di hati Yoyun, pas di hari ulang tahunnya. Selamat ulang tahun Yoyun.

#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Yoyun Comes Back (51)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (51)
TAKKAN TERLUPAKAN
Merry Srifatmadewi

Setengah paksa Yoyun berangkat untuk ketemuan di Jakarta. Ancaman dari Jenny tidak main-main bila Yoyun tidak mau ketemuan, putus hubungan pertemanan! Jenny akan datang khusus dari Australia di sela-sela kesibukannya. Hanya untuk menemui kawan spesial satu ini. Kawan yang selama ini telah mengisi hari-hari hidupnya lebih ceria. Yoyun yang dikenalnya selalu ceria. Jenny menanggung semua biaya akomodasi Yoyun pulang-pergi Tegal-Jakarta.

Hari dan waktu yang disepakati tibalah. Di Resto Enak Banget di salah satu mal daerah Jakarta-Barat. Yoyun memakai kemeja berwarna biru muda dan celana panjang hitam. Pakaian tersebut sebenarnya disimpan untuk acara lamaran bila Yoyun mendapatkan pasangan. Yoyun ingin tampil beda. Biasa Yoyun hanya mengenakan kaos kumal dengan celana pendek. Benar-benar Yoyun mempersiapkan diri berpenampilan terbaik. Rambut cukur rapi ala Brad Pitt, klimis, parfum bermerek, dan bersepatu mengkilap.

Setelah bertanya pada petugas keamanan tibalah Yoyun di resto yang disepakati. Jenny yang telah menunggu tersenyum pada Yoyun. Jenny memilih tempat di pojok, meja bundar dengan banyak kursi. Tak lama berselang makanan demi makanan keluar. "Wow, banyak sekali," kata Yoyun dalam hati sambil mendegut ludah. Perutnya sudah keroncongan dari Tegal belum sempat makan. Semua menggiurkan, cumi, lindung, mie ulang tahun, kangkung, sapi, ayam, kepiting, dan lain-lain. Apakah semua makanan ini untukku dan Jenny berdua? pikir Yoyun. Jenny mempersilakan Yoyun berdoa makan. Ketika Yoyun membuka matanya, terkejutlah melihat teman-teman pentigrafis telah mengelilinginya. Menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun sambil membawa kue ulang tahun. Air mata Yoyun mengalir bahagia.

Jakarta, 13 Juni 2019.

#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi


Yoyun Comes Back (50)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (50)
KEJUTAN
Agustinus Warsito

Hari ini hati Yoyun gembira. Dia menyiapkan segala perbekalan untuk acara rekreasinya bersama beberapa teman kantor. Rencananya berangkat nanti sore sepulang kerja. Pulau Dewata Bali adalah destinasi wisata mereka. Hati Yoyun tambah gembira karena Ratih, teman sekantornya, gadis cantik yang susah ditaklukannya itu ikut serta. Setelah menempuh beberapa jam perjalanan sampailah mereka di pulau Bali. Perjalanan selanjutnya menuju dahulu ke tempat penginapan yang telah mereka pesan sebelumnya.

Tempat pertama yang mereka kunjungi adalah Pantai Kuta. Yoyun berjalan-jalan di pinggir pantai menikmati pemandangan. Banyak wisatawan mancanegara memanjakan diri untuk berjemur. Yoyun pun tak mau kalah. Direbahkannya tubuhnya dengan nyaman, merasakan semilirnya angin sambil menikmati indahnya deburan ombak pantai. Tak lama kemudian teman-temannya mengajaknya untuk bermain bola pantai dan foto-foto bersama. Ia bergembira. Tetapi ada yang membuat hatinya gundah gulana. Teman-temannya lupa bahwa hari ini adalah hari ulang tahun kelahirannya

Malam hari Yoyun berdiri di balkon lantai tiga penginapan itu. Tangannya memegang pagar balkon dan pikirannya menerawang jauh ke depan. Sejenak ia menyadari bahwa ulang tahun adalah saat yang tepat baginya untuk menyendiri. Merenungkan dirinya sendiri, melihat masa lalu dan mengambil semangat untuk masa depan. Tiba-tiba suara merdu memotong permenungannya. Yoyun menoleh, dilihatnya Ratih, gadis yang dia sukai, membawa kue ulang tahun bertuliskan namanya berikut lilin yang menyala. Dan dibelakang gadis itu, muncul semua teman kantornya. "Selamat ulang tahun,Yoyun! Make a wish dan tiup lilinnya ya...," seru mereka kompak. Yoyun terdiam sejenak, matanya yang basah oleh air mata mengerjap lalu memejam untuk berdoa. Ada haru menyeruak, kemudian ditiupnya lilin ulang tahunnya. Tepuk tangan membahana di sekeliling ruangan, dan tanpa ia sangka-sangka, Ratih mendaratkan ciuman hangat di pipi kanan Yoyun. Wajahnya merona segar.


#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun


Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel


Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/
Salam Literasi

Kamis, 13 Juni 2019

Yoyun Comes Back (49)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (49)
YOYUNKU
Genoveva Dian

Dinginnya udara di luar gedung rumah sakit begitu menusuk. Kurapatkan jas dokter yang menempel di tubuhku. Aku berjalan gontai mencari tempat makan yang masih buka di jam larut ini. Tak ada yang istimewa meskipun hari ini adalah hari ulangtahunku. Terutama semenjak Ibu meninggal. Angkringan sederhana yang menjadi langganan makanku itu masih buka. Sang pemilik menyapaku dengan ramah, rupanya dia sudah hafal denganku.

Kulihat seorang laki-laki, kira-kira seumuran denganku, sedang duduk dengan satu kaki terangkat. Tanpa sungkan ia memakan lahap makanan di piring itu. Ia seorang gelandangan yang selalu menjadi langganan di sini juga. Kusapa dengan ramah dan sopan, mengajaknya berbicara. Kali ini tak kusangka,ia bercerita banyak tentang masa lalunya, terutama orang tuanya. Cairan bening di pelupuk mataku tak terbendung lagi tatkala mendengar bagaimana pria itu harus berpisah dengan kedua orang tuanya dan menjalani kehidupan pahit ini sendirian. Ternyata aku masih lebih beruntung dibandingkan dirinya.

“Ya begitulah hidup. Aku ingin sepertimu, Bu dokter,” katanya sembari mengelus tengkuknya dengan jemari tangan yang kotor terkena sambal terasi. Aku terperangah tatkala melihat sebuah tanda lahir berupa tompel hitam bulat di bawah telinganya. Aku ingat pesan Ibu sebelum meninggal untuk mencari lelaki muda dengan tanda lahir seperti itu. Apakah lelaki yang seperti ini, yang akan Ibu jodohkan denganku? Lelaki kumal ini? Yang benar saja, Bu. Aku bertanya apakah dia memiliki KTP, dia mengangguk lalu merogoh kantong celana kusamnya. Dikeluarkannya KTP dari sebuah kantong plastik lalu disodorkannya padaku. Dan betapa terkejutnya aku melihat tanggal lahir yang sama persis denganku. Teka-teki yang diberikan almarhumah ibu terkuak sudah. Lelaki gelandangan itu ternyata adalah Yoyun, kembaranku yang hilang selama dua puluh tahun karena diculik. Aku berhambur memeluknya penuh haru. Dalam hati aku berjanji akan meniup lilin ulangtahun bersama dengan Yoyun, hari ini dan untuk tahun-tahun berikutnya.

#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Yoyun Comes Back (48)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (48)
KEJUTAN UNTUK YOYUN
Theresia

Wahyu memimpin rapat kecil di pojok kantin kantor. Mak Inah, si penjaga kantin sudah menyiapkan tempat itu dan menu makan siang yang dipesan Wahyu sejak pagi. Wahyu senang sekali dengan kerja cerdas Mak Inah, karena tempat ini cukup privasi untuk berunding dengan empat orang temannya.

Wahyu, Agus, Jenny, Dian dan Merry sudah siap dengan tugasnya masing-masing. Wahyu puas dengan hasil kerja teman-temannya ini, mereka memang cekatan. Wahyu berharap rencana yang disusun dapat berjalan dengan sukses.

Yoyun terkejut saat memasuki pintu lobby kantornya, semua staf yang disapa memberikan sekuntum bunga mawar dan dengan cepat kembali tenggelam ke pekerjaannya. Yoyun terus melangkah masuk dengan wajah kebingungan. Yoyun membuka pintu ruangannya perlahan dan tiba-tiba wajahnya membentur sebuah balon besar. Belum habis rasa terkejutnya, sebuah sinar lilin dari tumpukan donat warna-warni muncul disertai teriakan keras, "Surprise!! Selamat ulang tahun Pak Yoyun!"

#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Yoyun Comes Back (47)


#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (47)
PESTA ULTAH YOYUN
Agust Wahyu

Semua rasa berkumpul jadi satu di kepala Yoyun ketika keegoisan, amarah, kesal, dan rasa suka menerpa. Dia sendiri tak mengerti mengapa tiba-tiba dia merasa panik. Apa mungkin karena pesan singkat yang masuk di gawainya tadi pagi dari Stella, “Siap-siap traktir di ulang tahunmu ya.” Yoyun mencoba menenangkan pikirannya tapi hingga tengah malam malah pusingnya menjadi-jadi. Padahal obat sakit kepala sudah ditelannya dua butir. Bagaimana tidak stres? THR-nya sudah ludes buat traktir “cem-ceman”-nya. Namun akhirnya dia mampu tertidur setelah sebersit rencana menerangi hatinya tentang langkah yang akan dilakukan pada saat ultahnya.

“Selamat ulang tahun, Yun, ” serombongan bidadari memenuhi rumah Yoyun di Tegal. Emaknya sempat kaget, tapi ada sepercik asa dan bahagia. Semoga jodoh anaknya ada di antara mereka. Diperhatikan gadis-gadis cantik itu satu per satu. Emaknya langsung bilang sambil berbisik, “Emak tresno karo sing Londo.” Maksudnya emaknya senang sama yang seperti Belanda sambil memberi aba-aba ke arah Stella. Yoyun cuma tersenyum. Selain itu ada Miguel, Jenny, Dian, Galuh, Nita, Nunik, Siauw Yen, Merry, dan Theresia. Yoyun langsung menggiring mereka ke Warung Bu Anny yang baru-baru ini viral karena mahalnya. Kebetulan warung itu tak jauh dari rumah tinggal Yoyun. Mereka saling berpandang-pandangan, merinding melihat daftar harga di warung tersebut. Kasihan bila Yoyun harus bayar begitu banyak untuk pesta ultahnya. Dan akhirnya mereka berencana untuk iuran membantu Yoyun.

“Teman-teman, selain saya, hari ini juga merayakan ulang tahun teman kita, Genoveva Dian dan Galuh Purwanintyas.” Merasa namanya disebut, kedua gadis manis itu terpaksa membuka dompetnya dan menambah iuran lebih banyak lagi. Selama acara mereka berusaha menikmati dengan penuh senyum walau hatinya kecut. Pada acara makan-makan, mereka semua juga memesan makanan termurah dan minum teh tawar, padahal Tegal terkenal dengan Teh Poci Nasgitel. Setelah makan ala kadarnya dan foto-foto bersama, mereka lantas mengunggahnya di media sosial. Lalu mereka pun pulang dengan membawa perasaan masing-masing. Yoyun juga pulang dengan bersiul-siul riang, terutama setelah berjumpa dengan Bu Anny pemilik warung. Bagaimana tidak riang, Yoyun dibebaskan dari biaya ulang tahunnya asalkan dapat memviralkan kalau Warung Bu Anny sekarang jadi warung yang enak dan murah. Yoyun juga mengelus-elus dompetnya yang makin tebal sumbangan teman-temannya, terutama Genoveva Dian dan Galuh Purwaningdyah.

#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Yoyun Comes Back (46)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (46)
CINTA LAMA BELUM TUNTAS
Maria Miguel

Malam ini Yoyun tak mampu memejamkan matanya. Dia masih kaget dan nyaris syok saat mendengar kabar akan ditugaskan ke luar kota dalam waktu yang lama. Antara senang dan sedih. Senangnya karena tentu saja gajinya akan bertambah naik beserta jabatannya. Sedihnya karena kota baru tempatnya bertugas adalah kota yang meninggalkan kenangan indah sekaligus sedih sepuluh tahun yang lalu. Selama ini Yoyun dikenal sebagai karyawan yang berdedikasi tinggi, ke mana pun dia ditugaskan selalu dia terima dengan lapang dada. Tapi tidak untuk kali ini, Yoyun merasa belum siap kembali ke kota itu, kota di mana dia dan Stella memulai dan mengakhiri kisah cintanya.

Setelah tiga hari berpikir, akhirnya Yoyun menyetujui keputusan atasannya untuk menugaskan dia ke Kota Pempek. Yoyun berpikiran positif bahwa tidak mungkin dia akan bertemu kembali dengan Stella, mantan pacarnya. Bisa jadi Stella juga sudah menikah dan mempunyai anak. Yoyun tertawa sendiri saat membayangkan bentuk tubuh Stella yang berubah setelah menikah. Pasti Stella sekarang bentuk tubuhnya tidak seindah dulu, dan aku juga tidak akan tertarik lagi dengannya, kalau pun nanti bertemu, pikir Yoyun dalam hati.

Satu jam setelah tiba di Palembang, Yoyun langsung menuju ke kedai pempek yang dulu sering dia datangi bersama Stella. Yoyun merasa seperti tenggorokannya tercekik pempek saat dia melihat sosok wanita seksi dengan rok denim mini dan atasan satin tipis merah berdiri di hadapannya. "Mas Yoyun, apa kabar? Selamat ulang tahun ya…,” Stella langsung memeluk dan menciumnya saat Yoyun masih terpana. Stella lalu menjelaskan kalau atasan Yoyun adalah kakak kandungnya. Selama ini Stella meninggalkan Yoyun bukan karena dia tidak mencintainya, tapi karena Stella tidak ingin Yoyun mencintainya hanya karena dia anak orang kaya. Dan kakak Stella berjanji akan mengembalikan Yoyun padanya setelah Yoyun sukses.
Dan Stella sengaja menemui Yoyun di kedai itu demi membawa kembali Yoyun ke pelukannya atas bantuan kakaknya. Yoyun merasa dapat hadiah istimewa di ulang tahunnya. Baginya Palembang adalah kota termanis dalam hidupnya.

#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Yoyun Comes Back (45)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (45)
PELESIR KE KOREA
Siu Hong (Irene Tan)

Mimpi Yoyun mengunjungi Korea akhirnya terwujud. Target penjualan tahun ini tercapai. Yoyun mendapatkan bonus pelesir dari perusahaan tepat saat ulang tahunnya. Kerja keras yang tak sia-sia gumamnya dalam hati. Dengan rasa bangga dan bahagia, dibaca berulang kali dua lembar tiket di meja. Terlaksana sudah cita-cita lama mengajak emak pergi ke luar negri. Air mata haru menitik perlahan dari ujung mata Yoyun.

Menjelang keberangkatan ke Korea, Yoyun mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat. Maklum ini adalah kali pertama Yoyun pelesir ke negri ginseng. Untuk sementara dia harus mengesampingkan sifat pelit yang sudah mendarah-daging. Celengan ayam sebesar galon air mineral, jerih payah bertahun-tahun, terpaksa dipecahkan. Yoyun membeli beberapa setelan baju dan sepatu baru. Niatnya sudah bulat untuk menyempatkan diri bertemu dengan seorang sahabat medsos dari Korea. Ahjumma Byeon Shin Hye, berparas cantik dan menarik. Bak pinang dibelah dua dengan cinta pertama Yoyun. Wajah yang diam-diam sering menjadi bunga tidurnya.

Hari keberangkatan tiba. Tiga buah koper besar sudah siap menemani perjalanan Yoyun dan emak. Membayangkan bisa foto berdua dengan Shin Hye di pulau Jeju membuat hatinya sangat bersemangat. "Yoyuuuuuun, mengapa bekal ikan asin belum dimasukkan koper?" teriakan emak membuyarkan lamunan. Dengan sigap Yoyun melompati kursi kecil di depannya, meraih ikan asin yang disodorkan emak. Tiba-tiba keseimbangan tubuhnya hilang. Braaaaak, terdengar suara keras. Tubuh Yoyun membentur lantai. Dengan panik, Yoyun bangun memegang pipinya yang terasa sakit. Sepuluh bantal hati berwarna pink tampak berserakan memenuhi kamar. Terbang sudah mimpi siangnya, pelesir ke Korea bertemu ajuhmma kesayangan. Yoyun tertunduk lemas.

#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong (Irene Tan)

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Rabu, 12 Juni 2019

Yoyun Comes Back (44)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (44)
MEMETIK JAMBU
Galuh Purwaningdiyah

Siang itu, Yoyun didatangi beberapa teman bermainnya. Mereka mengajak Yoyun untuk memetik jambu air di ladang. Membayangkan segarnya jambu air di siang yang panas, Yoyun pun segera berangkat mengikuti teman-temannya. Mereka menuju ke sebuah ladang yang cukup luas di pinggiran kampung, tak jauh dari SD tempat Yoyun dan teman-temannya bersekolah.

"Yoyun, kamu yang naik ya," kata Tomo, yang biasanya mengepalai kelompok teman bermain Yoyun. Tanpa bisa menolak, Yoyun segera memanjat. Dengan lincah dia merayap dari dahan ke dahan sambil menjatuhkan jambu yang dipetiknya untuk ditangkap teman-temannya. Sedang asyik-asyiknya memetik jambu, tiba-tiba teman-temannya berlari kocar-kacir. Ternyata Pak Agus, pemiliknya datang. Yoyun tertinggal di atas pohon tanpa bisa berbuat apa-apa. Ia terdiam sambil berusaha menyembunyikan dirinya di balik daun-daun jambu. Mudah-mudahan pak Agus tidak melihatku, batin Yoyun berharap sambil ketakutan. Pak Agus, pemilik ladang yang juga adalah guru Yoyun dan teman-temannya itu, datang mencabuti rumput di sekitar pohon jambu tempat Yoyun bersembunyi. Yoyun merasa Pak Agus menyadari keberadaannya tapi pura-pura tidak tahu. Yoyun makin gelisah apalagi semut rangrang juga mulai merayapi tubuhnya.

"Pak Agus, saya minta jambu," akhirnya kata Yoyun dari atas pohon jambu. Jawaban pak Agus membuat Yoyun makin tak enak hati. Yoyun dipersilakan memetik jambu sesuka hati. Tapi nada suara pak Agus menunjukkan bahwa beliau sudah tahu keberadaan Yoyun di atas pohon sejak tadi. Perlahan Yoyun meluncur turun dari atas pohon jambu, kemudian berdiri tertunduk di depan Pak Agus yang kemudian menatap Yoyun dengan pandangan menyelidik. Tiba-tiba telinganya terasa panas. Jari pak Agus menjewer telinga kirinya dan sedikit memutarnya. Pak Agus menegur agar tidak mencuri lagi dan meminta izin sebelum memetik jambu. Yoyun hanya bisa mengangguk sambil meringis menahan rasa panas di telinganya. Hukuman belum selesai. Pak Agus menyuruh Yoyun membantu mencabuti rumput. Yoyun tidak berani membantah, takut perbuatannya dilaporkan pada emaknya. Emak pasti akan menambahkan cubitannya yang super pedas ke perut Yoyun. Bukan segarnya jambu air, malah pedasnya cubitan yang didapat, gerutu Yoyun dalam hati.

#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo

Catatan:
  • Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
  • Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
  • Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
  • Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
  • Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
  • Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi