Kamis, 06 September 2018

NUANSA RUMAH KITA (45)

#pentigraf_lepas
NUANSA RUMAH KITA (45)
*Malaikat Tak Bersayap 
Oleh : Jenny Seputro 

Belakangan ini Tari merasa uring-uringan. Entah mengapa ia seolah meragukan cinta Mas Hen untuknya. Mungkin karena aktivitasnya menulis di media-media sosial. Tetapi Tari tidak ingin menjadi seorang istri yang tidak rasional. Ia juga tidak ingin bertanya pada Mas Hen, salah-salah dianggap cemburu buta. Siang itu Tari makan sendirian di sebuah pujasera, sambil berdoa minta petunjuk untuk menenangkan keresahannya. Alangkah baiknya seandainya zaman sekarang Tuhan masih mengirimkan malaikatnya. Tari meraba liontin berinisial LH, Lestari-Hendra, yang tergantung di lehernya sambil melamun. Seorang laki-laki berpenampilan rapi dan menarik duduk di seberang Tari. Ia tersenyum, sebelum melontarkan pujian pada liontin kalung yang dipakai Tari itu. 

Pria itu melanjutkan bahwa kalung inisial seperti itu adalah tanda sayang seorang suami untuk istrinya di hari ulang tahun perkawinan. Dia juga bilang kalau Tari seorang wanita yang beruntung, suaminya betul-betul menyayanginya meskipun kondisi fisiknya tidak sempurna. Tari terpana, bagaimana dia bisa tahu semuanya itu? Mereka jadi asyik bercakap-cakap, hingga laki-laki itu melirik jam tangannya, lalu cepat-cepat berdiri. "Jangan galau ya Mbak Tari," katanya sambil pamit pergi. Tari terhenyak, seingatnya tadi dia tidak memperkenalkan diri. Orang itu jelas bukan teman lama atau rekan Mas Hen. Cepat-cepat Tari menyusul keluar, dan benar saja orang itu sudah lenyap bagai ditelan bumi. Mungkin Tuhan memang masih mengirimkan malaikat untuk menjawab kegalauannya. 

Sementara itu di bilangan Pasar Baru, seorang laki-laki berlari-lari masuk ke sebuah toko perhiasan. Gara-gara asyik mengobrol, jam makan siangnya molor sepuluh menit, salah-salah nanti dia dipecat. Terpaksa ia harus berlari kembali ke toko. Ia gembira telah membuat wajah Tari yang tadi murung kembali ceria. Masih teringat jelas olehnya beberapa bulan yang lalu saat seorang pria memakai tongkat, memesan sebuah liontin berinisial LH dengan desain khusus untuk istrinya. Ia dapat melihat cinta kliennya itu yang begitu besar kepada istrinya. Liontin itu adalah desain terindah yang pernah dibuatnya, dan ia tak mengira hari ini dapat melihatnya menggantung di leher pemiliknya yang cantik.

Perth, 6 September 2018
#nuansarumah kita

Penulis yang sudah berpartisipasi

Agust Wahyu, Merry Srifatmadewi, Albertha Tirta, Camelia Septiyati Koto, Ypb Wiratmoko, Jenny Seputro, Yosep Yuniarto, Siu Hong-Irene Tan, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Waty Sumiati Halim, Maria Miguel, Sylvie Trenggono, Budi Hantara

Catatan:
- Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul "NUANSA RUMAH KITA" yang menghadirkan tokoh utama wanita sederhana dengan hati yang cantik bernama Tari, lengkapnya Lestari Ayu Ningtyas.
- Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
- Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
-Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #nuansarumahkita
- Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Tidak ada komentar: