Kamis, 30 Mei 2019

Yoyun Comes Back (5)


#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (5)
Apesnya Yoyun
Bun Siaw Yen

Memainkan gawai sembari menunggu panggilan dari petugas apotek sudah menjadi kebiasaanku kalau dimintai Mama menebus obat darah tinggi dan jantungnya. "Ibu Ernawati." Eh, benar yah itu nama Mamaku yang dipanggil. Aku pun segera maju ke meja pengambilan obat. Kusapa petugasnya dengan ramah, tapi dia malah menatapku tajam. Eh kenapa? Rupanya dia tak suka kusapa Ibu. Padahal perawakannya memang sudah ibu-ibu di mataku. Kok marah sih? Dia menyebutkan berapa harga obat yang harus kubayarkan. Lalu menanyakan apa aku sudah paham cara minum obatnya. Melihat wajahnya yang masih tak ramah, aku memilih menganggukkan kepala saja. Malas lama-lama berhadapan dengan orang judes.

Sampai di rumah, Mama langsung menagih obatnya. Kuberikan kantong plastik berlogo apotek langganan Mama. Lalu aku masuk ke kamar, bersiap untuk mandi. Tadi itu dari kantor, aku langsung ke apotek. Belum lagi sempat mengambil baju ganti, tiba-tiba kudengar teriakan, "Yoyuuuuun...!" Tergopoh-gopoh aku menghampiri Mama. Obat-obat dari kantong plastik berserakan di atas meja makan. Mata Mama melotot sambil mengangkat tiga bungkus plastik berwarna biru. "Baca, nama siapa itu!" Kubaca perlahan, Ernawati. Ups...salah nama. Nama Mamaku Hernawati. Ternyata itu obat-obatan buat ibu hamil. Ada obat anti mual, obat penambah darah dan vitamin. Walah, masa iya Mamaku hamil lagi. Eh, udah menopause kan Mama, mana bisa hamil lagi. Aku disuruh balik ke apotek saat itu juga. Obat Mama sudah habis. Aku meringis ingin menangis tapi malu sama kumis.

Setibanya di apotek, terpaksa kucari ibu yang nggak suka dipanggil ibu itu. Masih dengan wajah masam dia menghampiriku. Rupanya dia sudah tahu kesalahan yang terjadi. Lalu dia memanggil nama yang sama dengan nama yang tertera di bungkus plastik obat yang tadi kubawa pulang. Begitu nama yang dipanggil berdiri di sampingku, aku menoleh. Reflek aku melotot kaget. Yang kutatap juga tak kalah kaget. Aku menatap Erna, mantanku. Aku minta maaf karena keteledoranku dia jadi harus menunggu. Dia mengangguk pelan, sedikit berbasa-basi lalu pamit. Katanya suaminya sudah menunggu di depan. Menunggu dalam sebuah sedan mewah dua pintu berwarna merah metalik. Pintunya membuka ke atas. Hatiku ngilu. Tatapanku beralih ke motor bututku yang umurnya telah lewat satu dekade. “Yoyun...Yoyun... apes banget sih kamu,” kata hatiku pun ikut mengejek.

#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen

Catatan:
- Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
- Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
- Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
-Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
-Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
- Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi[i]



[i]

Tidak ada komentar: