#pentigraf_lepas
Yoyun
Comes Back (5)
Apesnya
Yoyun
Bun
Siaw Yen
Memainkan
gawai sembari menunggu panggilan dari petugas apotek sudah menjadi kebiasaanku
kalau dimintai Mama menebus obat darah tinggi dan jantungnya. "Ibu
Ernawati." Eh, benar yah itu nama Mamaku yang dipanggil. Aku pun segera
maju ke meja pengambilan obat. Kusapa petugasnya dengan ramah, tapi dia malah
menatapku tajam. Eh kenapa? Rupanya dia tak suka kusapa Ibu. Padahal
perawakannya memang sudah ibu-ibu di mataku. Kok marah sih? Dia menyebutkan
berapa harga obat yang harus kubayarkan. Lalu menanyakan apa aku sudah paham
cara minum obatnya. Melihat wajahnya yang masih tak ramah, aku memilih
menganggukkan kepala saja. Malas lama-lama berhadapan dengan orang judes.
Sampai
di rumah, Mama langsung menagih obatnya. Kuberikan kantong plastik berlogo
apotek langganan Mama. Lalu aku masuk ke kamar, bersiap untuk mandi. Tadi itu
dari kantor, aku langsung ke apotek. Belum lagi sempat mengambil baju ganti,
tiba-tiba kudengar teriakan, "Yoyuuuuun...!" Tergopoh-gopoh aku
menghampiri Mama. Obat-obat dari kantong plastik berserakan di atas meja makan.
Mata Mama melotot sambil mengangkat tiga bungkus plastik berwarna biru.
"Baca, nama siapa itu!" Kubaca perlahan, Ernawati. Ups...salah nama.
Nama Mamaku Hernawati. Ternyata itu obat-obatan buat ibu hamil. Ada obat anti
mual, obat penambah darah dan vitamin. Walah, masa iya Mamaku hamil lagi. Eh,
udah menopause kan Mama, mana bisa hamil lagi. Aku disuruh balik ke apotek saat
itu juga. Obat Mama sudah habis. Aku meringis ingin menangis tapi malu sama
kumis.
Setibanya
di apotek, terpaksa kucari ibu yang nggak suka dipanggil ibu itu. Masih dengan
wajah masam dia menghampiriku. Rupanya dia sudah tahu kesalahan yang terjadi.
Lalu dia memanggil nama yang sama dengan nama yang tertera di bungkus plastik
obat yang tadi kubawa pulang. Begitu nama yang dipanggil berdiri di sampingku,
aku menoleh. Reflek aku melotot kaget. Yang kutatap juga tak kalah kaget. Aku
menatap Erna, mantanku. Aku minta maaf karena keteledoranku dia jadi harus
menunggu. Dia mengangguk pelan, sedikit berbasa-basi lalu pamit. Katanya
suaminya sudah menunggu di depan. Menunggu dalam sebuah sedan mewah dua pintu
berwarna merah metalik. Pintunya membuka ke atas. Hatiku ngilu. Tatapanku
beralih ke motor bututku yang umurnya telah lewat satu dekade.
“Yoyun...Yoyun... apes banget sih kamu,” kata hatiku pun ikut mengejek.
#yoyuncomesback
Penulis
yang sudah berpartisipasi
Agust
Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen
Catatan:
-
Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes
Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu
dari pinggiran kota Tegal.
-
Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan
positif yang menyejukkan.
-
Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
-Bagi
yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah
tulis #yoyuncomesback
-Semua
karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan
dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
-
Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat
dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/
Salam
Literasi[i]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar