Jumat, 03 Agustus 2018

NUANSA RUMAH KITA (30)

#pentigraf_lepas
NUANSA RUMAH KITA (30)
*Saat Teman Hendak Berhutang
Oleh: Yosep Yuniarto

Pagi itu Tari baru saja tiba di kampus taktala Erna menghampirinya. Teman satu angkatan namun beda fakultas itu mengajak Tari duduk di sebuah bangku taman kampus. Tanpa membuang waktu Erna langsung mengutarakan maksudnya. Dia hendak meminjam uang kepada Tari sejumlah Rp 1.000.000. Tari nampak kaget dan langsung berkata jika dia tidak mempunyai uang sebanyak itu. Namun Erna rupanya tidak mau menyerah begitu saja. Dengan wajah memelas dia berkata kalau begitu pinjam Rp 500.000 juga tidak apa-apa. Tari menggigit bibirnya menghadapi 'serangan mendadak' Erna. Ia kemudian menyahut jika ini sudah jam masuk kelas. Sebaiknya hal ini dibicarakan nanti saja selesai kuliah.

Di dalam kelas Tari menjadi sulit berkonsentrasi saat mengikuti mata kuliah. Dia memang mempunyai sifat suka menolong teman-temannya. Namun biasanya lebih dalam hal menjelaskan materi pelajaran yang kurang mereka pahami, karena secara materi teman-temannya banyak yang jauh lebih mampu dibandingkan Tari. Termasuk Erna yang mengendarai sebuah sepeda motor yang relatif masih baru. Berbeda dengan Tari yang harus naik angkot tiap pulang-pergi kampus. Di rekening Tari memang masih ada saldo sekitar Rp 600.000. Namun itu untuk jatah 'kuota'nya selama dua minggu ke depan. Kalau dipinjamkan kepada Erna, sisanya tidak cukup untuk makan, naik angkot dan kebutuhan lainnya. Tari berasal dari keluarga sederhana. Setiap bulan, orang tuanya di kampung hanya mampu mengirimkan uang sekitar satu juta rupiah untuknya.

Selesai kuliah Erna bergegas menghampiri Tari dengan penuh harap. Tari menarik napas dalam-dalam dan kemudian menatap Erna. Gadis itu meminta maaf karena tidak bisa meminjamkan sejumlah yang diminta Erna. Namun Tari ada sedikit uang dan Erna tidak perlu berpikir untuk mengembalikannya. Tari mengganggapnya bukan sebagai pinjaman. Erna nampak bengong menerima dua lembar uang Rp 50.000 yang diberikan oleh Tari. Dia tidak tahu harus kecewa, marah, atau berterima kasih kepada Tari.

Tegal, 2 Agustus 2018

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Merry Srifatmadewi, Albertha Tirta, Camelia Septiyati Koto, Ypb Wiratmoko, Jenny Seputro, Yosep Yuniarto, Siu Hong-Irene Tan, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Waty Sumiati Halim, Maria Miguel, Sylvie Trenggono

Catatan:
- Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul "NUANSA RUMAH KITA" yang menghadirkan tokoh utama wanita sederhana dengan hati yang cantik bernama Tari, lengkapnya Lestari Ayu Ningtyas.
- Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
- Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
-Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #nuansarumahkita
- Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Tidak ada komentar: