Senin, 27 Agustus 2018

NUANSA RUMAH KITA (43)

#pentigraf_lepas
NUANSA RUMAH KITA (43)
*Hal yang Tak Terduga
Oleh Kriswo Rini

Setiap hari Tari disibukkan dengan kegiatan berjualan di warung kecilnya. Lumayan, penghasilan dari warung sayuran sederhana yang sedikit itu bisa menopang kehidupan keluarganya. Apalagi saat ini sang suami tidak mampu bekerja lagi. Karena kesibukannya itu ia tidak bisa lagi mengunjungi kakak serta kedua orang tuanya sesering dahulu. Suatu hari dalam sebuah acara keluarga, Tari menyempatkan menghadirinya. Sekali-sekali menutup warung untuk bersilaturahmi dengan keluarga tak akan membuatnya rugi. Bagaimanapun ia merindukan Kakak, juga Ayah dan Ibu.

Sudah menjadi kebiasaan, Tari selalu membawa buah tangan jika berkunjung, ia hampir hapal semua makanan kesukaan Kakak dan kedua orang tuanya. Dibelinya oleh-oleh untuk mereka dari penghasilannya yang tidak seberapa. Kue dan buah-buahan terbaik menurut Tari. Dengan gembira ia bergabung dalam kegembiraan keluarga. Mia kakak Tari memeluknya lalu mengatakan betapa kangennya ia pada Tari. Lalu nasehat-nasehat dari semua keluarganya di dengar Tari dengan penuh perhatian. Mereka menyarankan sesulit apapun keadaannya, tali silaturahmi harus selalu dijaga. Jangan sampai terputus di Jalan. Jangan sampai sibuk bekerja hingga melupakan saudara. Sebagai saudara harus saling membantu. Nasehat itu selalu Tari ingat. Hingga sore hari acara itu selesai. Setelah Tari melambaikan tangan pada kakaknya yang pulang terlebih dahulu dengan mobil pribadinya, Taripun pulang menggunakan angkutan umum seperti saat berangkat.

Tiba di rumah, Gendis anak bungsunya itu memberitahukan ia telah diterima di perguruan tinggi ternama, dan tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tari pun gembira dan was was, memikirkan dari mana bisa mendapatkan uang kuliah untuk anaknya. Tapi ia tetap menyemangati Gendis anaknya. Di tengah kekhawatirannya, Tari masih sempat mengabari Mbak Mia, kakak sulungnya. Ucapan selamat dan semoga sukses diterima diterimanya. Dan yang sangat mengharukan adalah doa dari Mbak Mia dan pesannya, "Nanti uang kuliah Gendis biar mbak yang bayar ya." Tuhan ternyata mendengar doa-doa Tari selama ini.

#nuansarumah kita
Boyolali, 27082018

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Merry Srifatmadewi, Albertha Tirta, Camelia Septiyati Koto, Ypb Wiratmoko, Jenny Seputro, Yosep Yuniarto, Siu Hong-Irene Tan, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Waty Sumiati Halim, Maria Miguel, Sylvie Trenggono, Budi Hantara

Catatan:
- Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul "NUANSA RUMAH KITA" yang menghadirkan tokoh utama wanita sederhana dengan hati yang cantik bernama Tari, lengkapnya Lestari Ayu Ningtyas.
- Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
- Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
-Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #nuansarumahkita
- Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Tidak ada komentar: