Senin, 13 Agustus 2018

NUANSA RUMAH KITA (35)

#pentigraf_lepas
NUANSA RUMAH KITA (35)
*Antara Baik dan Waspada
Oleh: Yosep Yuniarto

Pagi itu Tari pergi berbelanja ke pasar. Dia sudah bisa mengemudikan mobil sendiri, betul-betul seorang ibu rumah tangga yang mandiri. Tari sama sekali tidak mengeluh dengan kondisi keluarga kecilnya. Mas Hen, suaminya seorang difabel dan duduk di kursi roda. Namun mereka saling menyayangi dan mendukung satu sama lain. Barang belanjaan Tari hari itu cukup banyak, sebagian untuk kebutuhan selama satu minggu. Tari pulang agak siang, dan sesampainya di rumah, terlihat lumayan banyak orang berkerumun dan juga sebuah mobil polisi. Perasaan Tari pun menjadi tidak enak, apa yang sedang terjadi di rumah mereka?

Tari bergegas keluar dari mobilnya. Bapak ketua RT setempat kemudian menghampiri Tari. Penjelasan yang diberikan membuat Tari kaget: Mas Hen dituduh memiliki narkoba dan ada barang buktinya. Tari langsung masuk ke dalam dan mendapati Mas Hen sedang terbata-bata menjawab cecaran pertanyaan dari petugas. Tari kemudian meminta waktu untuk berbicara dengan suaminya. Setelah mengetahui duduk persoalannya, Tari pun berbicara mewakili suaminya. Intinya tadi pagi Mas Hen sedang sendirian ditinggal Tari ke pasar. Tiba-tiba datanglah seorang teman Mas Hen dan kemudian menitipkan dua buah tas. Katanya nanti siang tas itu akan diambil kembali. Mas Hen tidak curiga dan mempersilahkan saja. Sekitar 30 menit kemudian rumah mereka didatangi petugas. Ternyata tas titipan tersebut berisi narkoba!

Untungnya Mas Hen sama sekali tidak menyentuh tas tersebut. Dengan tenang Tari berkata, jika tas itu punya suaminya, pasti ada sidik jarinya di sana. Dalam suasana masih cukup tegang tersebut, sebuah mobil berhenti di depan rumah Tari. Seorang pria dengan tangan diborgol dan dikawal petugas digelandang masuk ke dalam. Mas Hen langsung berteriak kalau orang ini yang tadi menitipkan tas tersebut kepadanya. Pria yang bernama Yudas itu akhirnya mengaku jika tas yang berisi narkoba itu memang miliknya. Yudas kemudian meminta maaf kepada Mas Hen karena sudah membuatnya ikut berurusan dengan polisi. Tari dan Mas Hen berpelukan penuh kelegaan. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi mereka. Jangan sampai kebaikan mereka dimanfaatkan atau disalahgunakan oleh orang lain. Jadi ingat pesan populer Bang Napi: Harus tetap waspadalah.. Waspadalah..!

Tidak ada komentar: