Kamis, 26 Juli 2018

NUANSA RUMAH KITA (23)


#pentigraf_lepas
NUANSA RUMAH KITA (23)
*Mak Ima
Oleh Sylvie Trenggono

Hari ini Tari senang sekali karena telah membuat Mak Ima bahagia. Mak Ima, tetangganya, perempuan yang sering dijuluki teman-temannya 'sweet swidak' itu bisa menikmati jalan-jalan menggunakan bus transjakarta secara gratis. Pasalnya, hari ini kartu gratis menumpang angkutan umum tersebut baru saja ia terima dari kelurahan. Dia mendapat hadiah tersebut jarena ia menjadi petugas jumantik (juru pemantau jentik). Ini sebuah lembaga yang dibentuk Pemda DKI yang tugasnya memantau kesehatan warga DKI, khususnya DBD. Tentu hadiah itu meringankan beban pensiunan tersebut.

Jadilah Mak Ima hari ini bertamasya. Keuntungan kartu itu sama dengan warga lain yang membayar. Selama tidak keluar dari koridor Transjakarta, ia tidak mengeluarkan biaya. Ia hanya keluar biaya untuk ongkos angkot dari halte Transjakarta ke rumahnya pergi pulang. Sudah lama ia menginginkan hal itu, tetapi tak ada yang mengantarnya. Tadi diberanikannya untuk minta tolong Tari, dan ternyata ia menyanggupi dengan senang hati. “Maaf lho Dik Tari. Kalo memang Dik Tari nggak sibuk.” Tari tersenyum, “Nggak apa Mak Ima. Pesenan kuenya untuk minggu depan.” Rencananya Tari mau belanja keperluan untuk membuat pesanan kuenya.

Rupanya wajah Mak Ima yang berseri-seri menarik perhatian seorang anak muda. Diam-diam anak muda itu memperhatikannya. Ia penasaran mengapa ada lansia yang mencoba rute-rute Trans Jakarta. Akhirnya anak muda itu tidak tahan untuk bertanya kepadanya. "Wajah ibu kok kelihatan bahagia. Lagi ulang tahun ya, Bu?" Anak muda itu asal menebak. Dengan ramah, Mak Ima menggeleng dan menjelaskan mengapa ia berwisata ria. “Utamanya, mak bahagia karena anak mak yang baik ini mau mengantarkan mak jalan-jalan,” katanya sambil menoleh pada Tari. Tari hanya bisa tersipu sekaligus ada perasaan terenyuh. Mak Ima yang sebatang kara ternyata selama ini memendam keinginan yang sederhana. Ada hal yang tak terduga bagi Tari di hari selanjutnya adalah pesanan kuenya meningkat karena ternyata Mak Ima mempromosikan dagangan kue Tari pada teman-temannya.

#nuansarumahkita

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Merry Srifatmadewi, Albertha Tirta, Camelia Septiyati Koto, Ypb Wiratmoko, Jenny Seputro, Yosep Yuniarto, Siu Hong-Irene Tan, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Waty Sumiati Halim, Maria Miguel, Sylvie Trenggono


Catatan:
- Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul "NUANSA RUMAH KITA" yang menghadirkan tokoh utama wanita sederhana dengan hati yang cantik bernama Tari, lengkapnya Lestari Ayu Ningtyas.
- Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
- Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
-Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #nuansarumahkita
- Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/


Salam Literasi

Tidak ada komentar: