Minggu, 08 Juli 2018

NUANSA RUMAH KITA (2)

#pentigraf_lepasNUANSA RUMAH KITA (2)
*Realita
Oleh Merry Srifatmadewi

Tari turun dari bis Trans Jakarta di halte Grogol satu menuju halte Grogol dua hendak melanjutkan ke tujuan berikutnya, ke Lebak Bulus dengan menelusuri jembatan yang cukup panjang. Jembatan ini terbuat dari besi bukan beton, ada yang besinya terbuka karena bautnya ada yang lepas dan hilang. Tampak mangap terbuka, mengerikan melihat bawahnya. Kendaraan begitu banyak berseliweran. Apakah petugas di halte tersebut tidak ada yang tahu atau seluruh penumpang juga tidak tahu akan bahayanya, pikir Tari dalam hati. Taripun menyesali tidak bisa melaporkan hal tersebut karena tidak ada petugas untuk dilaporkan karena ini hanya halte transit untuk pindah.

Belum lama Tari berjalan, tiba-tiba terdengar tak jauh dari dia berjalan suara jeritan histeris minta tolong. Seorang penumpang lelaki menginjak rangka besi yang bautnya copot dan jatuh terperosok. Tangannya sempat menggapai rangka besi jembatan. Rangka besi yang diinjaknya jatuh dan mengejutkan kendaraan yang berada di bawahnya dan menimpa mobil. Suara orang teriak-teriak histeris baik yang berada dekat halte dan sekitar bawah jembatan perempatan Grogol, mall dan universitas. Sungguh mengerikan peristiwa itu. Ketinggian sekitar enam meter dari kendaraan yang sedang lalu-lalang di bawahnya. Kejadian berlangsung dengan cepat sekali. Cepat-cepat Tari ke arah tersebut dan berusaha menarik tangan penumpang lelaki tersebut, sayang tenaga Tari tidak kuat. Penumpang lain ada yang sibuk mengabadikan kejadian langka tersebut. Ada yang bergegas pergi, ada yang melongo tidak tahu apa yang harus diperbuat, ada yang benar-benar tidak peduli. Keringat mengucur deras membasahi tangan Tari dan lelaki tersebut makin ketakutan, tangan mereka bertambah licin.

Arghhhhh... terlepas juga akhirnya tangan mereka. Tubuh lelaki tersebut melayang-layang sebelum menyentuh bumi. Lemas tubuh Tari tak mampu menyelamatkan satu nyawa. Tari sudah berusaha sekuat tenaga, konsentrasi penuh untuk membantu. Tari melongo melihat tubuh tersebut melayang sambil berdoa minta pertolongan Tuhan. Bersyukur daerah tersebut sudah disterilisasi sehingga tidak ada kendaraan yang melintas. Beberapa orang di bawah bersiaga menangkap sosok yang terhempas tersebut. Buuummm!!! Penyelamatan berakhir dengan selamat. Tari yang melihat dari atas jembatan menarik napas dan akhirnya bisa tersenyum lega lalu melanjutkan perjalanannya yang tertunda. Dia telah melakukan yang dapat dilakukannya walau mungkin bukan yang terbaik.

Jatinangor, 7 Juli 2018.
#pentigrafSF
#nuansarumahkita

Penuis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Merry Srifatmadewi

Catatan:
- Pentigraf ini merupakan cerita lepas judul "NUANSA RUMAH KITA" yang menghadirkan tokoh utama wanita sederhana dengan hati yang cantik bernama Tari, lengkapnya Lestari Ayu Ningtyas.
- Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
- Pentigraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
-Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #nuansarumahkita
- Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf lepas ini dapat di lihat di https://anggrek-white.blogspot.com/


Salam Literasi

Tidak ada komentar: