Senin, 16 Juli 2018

NUANSA RUMAH KITA (13)

#pentigraf_lepas
NUANSA RUMAH KITA (13)
*Hari Tuhan
Oleh Camelia Septiyati Koto

Tadi malam Tari sengaja tidak tidur terlalu malam karena ia berencana untuk ikut misa bersama dua sahabatnya Tasya dan Dita. Sudah lama mereka tidak saling bertemu walaupun tinggal di kota yang sama. "Nanti setelah misa kita makan siang di cafe Kenanga saja, sudah lama kita tidak makan di sana. Itung-itung bernostalgia kita," tulis Tasya pada pesan singkatnya semalam. Dan Tari pun sudah tak sabar untuk pertemuan mereka esok hari, karena selain bertemu dengan dua sahabatnya tersebut ada hal lain yang membuat Tari lebih bersemangat untuk pertemuan esok, Philip sepupu Tasya. Lelaki hitam manis itu yang selalu hadir dalam mimpi Tari. Dan Philip akan bertugas membawakan Mazmur pada misa esok hari. Dan itu sudah cukup untuk Tari melihat Philip memuji Tuhan.

Pagi setelah bangun Tari langsung mandi dan memberikan sedikit polesan bedak dan lipstik pada wajah dan bibirnya. Tidak terlalu mencolok tapi itu sudah cukup membuat Tari terlihat anggun, ditambah dress berwarna biru menambah keanggunan Tari. Saat Tari sedang bersiap tiba-tiba pintu gerbang rumahnya ada yang membuka. "Mbak Tari saya mau minta tolong, ibu sakit terjatuh di kamar mandi." Tari sempat berpikir sejenak apakah ia tetap mengantar Bu Dani atau ia pinjamkan saja mobilnya. Tari sempat ragu dan menimbang-nimbang sejenak. Kalau ke rumah sakit, berarti ia harus melewatkan misa minggu paginya, tidak jadi berkumpul bersama teman-temannya, dan tidak jadi melihat Philip di misa pagi ini. "Ya, saya antar. Tunggu sebentar ya...," akhirnya Tari memutuskan.

Sesampainya di rumah sakit sambil menunggu hasil pemeriksaan dokter, Tari mengirim pesan kepada kedua sahabatnya kalau ia tak bisa ikut misa bersama. Ia tak ingin teman-temannya menunggu kedatangannya. Kemungkinan ia akan menyusul mereka langsung ke cafe Kenanga nanti. Sekitar satu jam kemudian Tari baru mendapatkan balasan dari pesannya kalau ia akan ditunggu kedatangannya. "Jangan lupa bersolek ya, ada yang mau ketemu kamu." Setelah Tari memastikan kondisi Bu Dani sudah membaik Tari mohon diri pada Mega anak Bu Dani. "Makasi banyak mbak, untuk bantuannya." Tari pun bergegas menuju cafe Kenanga untuk menemui kedua sahabatnya, saat ia memasuki cafe tersebut Tari sempat tak percaya karena di antara Tasya dan Dita ada Philip yang ikut bergabung dengan mereka.

Kampung Sawah, 15 Juli 2018
#nuansarumahkita

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Merry Srifatmadewi, Albertha Tirta, Camelia Septiyati Koto, Ypb Wiratmoko, Jenny Seputro, Yosep Yuniarto, Siu Hong-Irene Tan

Catatan:
- Pentigraf ini merupakan cerita lepas judul "NUANSA RUMAH KITA" yang menghadirkan tokoh utama wanita sederhana dengan hati yang cantik bernama Tari, lengkapnya Lestari Ayu Ningtyas.
- Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
- Pentigraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
-Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #nuansarumahkita
- Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf lepas ini dapat di lihat di https://anggrek-white.blogspot.com/


Salam Literasi

Tidak ada komentar: