Senin, 23 Juli 2018

NUANSA RUMAH KITA (20)

#pentigraf_lepas

NUANSA RUMAH KITA (20)
*Putranya Mulai Dewasa
Oleh Maria Miguel

Setelah menyelesaikan studinya di Jalur Profesi Keperawatan, Tari akhirnya harus kembali aktif bekerja di Instansi Rumah Sakit yang membiayainya selama dia kuliah. Bukan hal yang mudah baginya untuk menjalani pekerjaannya sekarang. Status Tari saat ini adalah sebagai istri dan ibu rumah tangga dengan dua orang putra yang masih sangat membutuhkan perhatiannya. Rumah Sakit tempat dia bekerja juga menuntutnya kerja yang lebih berat lagi. Bukan jabatan yang dia banggakan saat ini, tapi lebih kepada tanggungjawab yang jauh lebih besar dari yang sebelumnya dia jalankan. Tapi Tari bukanlah wanita yang cengeng dan lemah, semua dia lakukan pasti diselesaikannya dengan baik. Pekerjaannya di rumah sakit dan di rumah tetap dia lakoni dengan baik.

Tapi bagi dirinya, tanggungjawab sebagai seorang ibu jauh lebih besar perannya, apalagi saat dia mendengar kalau anak sulungnya lulus di salah satu SMA yang terkenal di sebuah kota kecil di Muntilan yang menjadi keinginanya. Tari tidak mampu berkata, dibenaknya hanyalah kebahagiaan dan kesuksesan pendidikan anaknya. Tapi tetap saja hatinya setengah tidak rela melepas anaknya untuk mandiri di kota lain. Mengingat anaknya seperti masih ingin bermanja-manja dengan kedua orang tuanya. Rasa tidak percaya, ragu, gelisah, dan khawatir selalu menghinggapi ruang hati dan pikiran Tari.

Saatnya tiba untuk melepas anak sulungnya, Tari memeluk anak sulungnya dengan uraian air mata, dia tidak percaya kalau anaknya mulai remaja dan memang harus belajar mandiri. "Doain Alle sukses ya Ma…, mama jangan menangis, Alle sudah besar dan Alle pasti bisa mandiri di sana." Air mata Tari semakin deras mengalir, dia tidak percaya, kalau kata-kata itu keluar dari mulut anak sulungnya yang ternyata memang sudah mulai beranjak dewasa. Setengah terharu Tari melepaskan anaknya untuk mulai cek in di salah satu maskapai penerbangan, hanya untaian doa kesuksesan dan keselamatan yang Tari bisikkan di telinga putranya. Setelah putranya pergi, Tari mulai berpikir keras bagaimana mencukupi kebutuhan hariannya, karena sebagian biaya akan berpindah pada sekolah anaknya. Dia tak mungkin menunjukkan apalagi mengungkapkan masalah ini pada anaknya. Biarlah anaknya tenang sekolah di sana.

Palembang, 22 Juli 2018
#nuansarumahkita

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Merry Srifatmadewi, Albertha Tirta, Camelia Septiyati Koto, Ypb Wiratmoko, Jenny Seputro, Yosep Yuniarto, Siu Hong-Irene Tan, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Waty Sumiati Halim, Maria Miguel

Catatan:
- Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul "NUANSA RUMAH KITA" yang menghadirkan tokoh utama wanita sederhana dengan hati yang cantik bernama Tari, lengkapnya Lestari Ayu Ningtyas.
- Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
- Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
-Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #nuansarumahkita
- Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Tidak ada komentar: