Sabtu, 14 Juli 2018

NUANSA RUMAH KITA (11)

#pentigraf_lepas
NUANSA RUMAH KITA (11)
*Pulang
Oleh Albertha Tirta

Cuti bersama tinggal seminggu lagi. Semua teman-teman Tari sudah siap untuk mudik. Ia juga tak kalah sibuk, menyiapkan 100 paket bingkisan makanan ringan yang akan dibawa pulang. Tiket KA sudah di pesan dan dibayar. Semua keperluan pribadi sudah lengkap di koper. Dengan senandung kecil, ia menyiapkan semua dengan rapi. Pagi ini Tari bangun agak terlambat, semalam sulit tidur. Bayangan masa lalu terpampang terus di pelupuk matanya. Seperti film yang diputar kilas balik. Menjelang pagi baru bisa memejamkan matanya.

Sekali lagi di cermati jam keberangkatan tiket KA. Tertulis jam 16.45 keberangkatannya, jadi masih banyak waktu. Ia bolak balik ke kamar kecil sambil terus menerus melihat jam. Akhirnya ia berangkat lebih cepat dari jadwal. Menjelang tengah hari ia sudah sampai di stasiun. Rupanya ada peraturan baru untuk banyak dan besarnya bagasi. Sebanyak 100 Bingkisan yang di bawa Tari tidak bisa masuk gerbong. Tari mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, dilihatnya ada counter cargo. Ia putuskan mengirim bawaannya lewat jasa pengiriman barang dan yang menguntungkan, barangnya besok bisa sampai bersamaan dengan saat ia tiba di stasiun tujuan. Tari menghela napas lega, cepat ada solusi menghadapi aturan baru.

Esok pagi, Tari sudah sampai di kota tempat ia dibesarkan selama 19 tahun. Kerinduan sudah membuncah. Ia ingin cepat melampiaskan rindunya yang telah dipendam selama dua tahun. Dalam taksi yang membawanya, dihempaskan badannya di jok belakang mobil. Sesampainya di depan gedung besar bertuliskan PANTI ASUHAN PUTRI, mobil langsung membelok menuju pintu gerbang. Tari sudah tidak sabar menunggu di depan pintu, ia ingin cepat memeluk dan meluapkan kegembiraan dengan pengasuh yang sudah dianggap sebagai ibunya sendiri. Seseorang yang belum dikenalnya menyambut Tari. "Mbak Kristi... tiga hari yang lalu telah dipanggil Tuhan," katanya kemudian menyebut nama ibu pengasuh yang dicari Tari dengan terbata-bata dan wajah sedih. Tubuh Tari tiba-tiba limbung, dengan sigap penerima tamu menangkapnya dan membaringkan di sofa.

13072018
#nuansarumahkita

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Merry Srifatmadewi, Albertha Tirta, Camelia Septiyati Koto, Ypb Wiratmoko, Jenny Seputro, Yosep Yuniarto, Siu Hong-Irene Tan

Catatan:
- Pentigraf ini merupakan cerita lepas judul "NUANSA RUMAH KITA" yang menghadirkan tokoh utama wanita sederhana dengan hati yang cantik bernama Tari, lengkapnya Lestari Ayu Ningtyas.
- Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
- Pentigraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
-Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #nuansarumahkita
- Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf lepas ini dapat di lihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Tidak ada komentar: