Minggu, 16 Juni 2019

Yoyun Comes Back (60)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (60)
MENGGAPAI IMPIAN
Robertus Sutartomo

Yoyun gelisah dengan cap kejombloannya. Yang pasti tidak enak dengan sebutan tersebut. Bahkan ada yang memanggilnya "Yunblodi". Yoyun jomblo abadi, kata mereka. Memang kalau mau melepas gelar itu sebenarnya tak sulit. Tinggal pilih yang gadis atau janda cantik yang ia tahu naksir padanya. Itu menunjukkan kalau ia punya daya tarik dan keistimewaan. Tapi salahlah kalau ia masih mencari pasangan idamannya?

Ria, tetangganya cukup cantik. Jika dipoles dengan busana yang up to date dan sedikit make up, pasti muncul auranya. Ria masih TK saat Yoyun sudah SMP. Ia sangat manja padanya. Lima tahun yang lalu saat Yoyun mudik ke kampung halamannya, Ria sudah beranjak dewasa. Kulitnya bersih, langsing, walau matanya agak sipit. Maka Yoyun sekarang rajin menabung. Tabungannya cukup untuk melamar Ria dan mengadakan resepsi pernikahan sederhana. Itu tekadnya. Melalui pertimbangan yang matang, Ria memang pantas sebagai istri, pendamping, dan ibu dari anaknya nanti. Yoyun tersenyum membayangkannya. Apalagi memang ada getaran cinta tatkala rekteasi bersama dan mandi air hangat di pemandian wisata GUCI. "Aku tahun depan harus tidak jomblo lagi..." kata Yoyun dalam hati.

Cuti tahunan tahun ini akan Yoyun manfaatkan untuk melamar Ria. Persiapannya dirasakan sudah matang dan logis. Sore itu setelah mandi dan berdandan rapi, Yoyun bersiul-siul riang. Ia puas dan bangga lihat penampilannya lewat kaca almari pakaian. Dengan langkah yang gagah, ia berjalan ke rumah orang tua Ria. Setelah ngobrol beberapa saat, Yoyun pura-pura bertanya: "Kok sepi ya pak.. Biasanya kan ramai oleh Ria dan adiknya dengan candanya...?" Kedua orang tua Ria tak menjawabnya. Bahkan wajahnya menunduk serta matanya berkaca-kaca. Ada rasa sedih yang mendalam tergantung di wajah mereka. Kemudian mereka bercerita, Ria telah berpulang ke haribaan-Nya. Penyakit DB (demam berdarah) telah merenggutnya. Nyawanya tak tertolong saat tiga hari berada di rumah sakit. Yoyun pun jadi lemas lunglai. Hanya ia berharap jangan sampai pingsan.

Solo, 11 Juni 2019

#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel, Stella Christiani Ekaputri Widjaja

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Tidak ada komentar: