Senin, 17 Juni 2019

Yoyun Comes Back (62)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (62)
KETEMU DEWI RANTAMSARI
Agust Wahyu

Yoyun masih belum jemu melekatkan pandangannya ke batas-batas horizon. Langit, sedikit awan, ombak yang menepi dan beranjak, perahu-perahu cadik, dan laut biru. Begitu sabar dia duduk bersila, menopang dagu dan menonton camar-camar yang hinggap dan terbang di layar nelayan tanpa permisi. Dua orang anak membuat bangunan dari pasir di tepi pantai yang basah, diabaikannya. Ibu tua yang dengan sopan menawarkan air kelapa muda, ia acuhkan. Dia begitu acuh dan tak menganggap penting segala yang terjadi di di sekitarnya.

Ada yang dinantinya di batas horizon. Akan ada kapal yang pulang, membawa orang yang dinantinya sejak lama. Udah saatnya dia harus meninggalkan ahjuma-ahjuma yang hanya menemaninya hura-hura dan menguras kantongnya. Yoyun butuh pendamping yang bisa mengatasi rasa cemas masa ini. Tengah dia bayangkan, tak lama lagi lautan biru akan berubah jingga yang indah seiring tenggelamnya mentari. Bersamanya, dia akan rasakan laut asin Pantai Tegal akan mengharum dan memanis. Bebatuan karang itu, tak ubahnya karangan bunga selamat datang. “Selamat datang bidadariku,” wajah Yoyun yang cukup ganteng tiba-tiba tersenyum. Sungguh dia membutuhkan tempat bersandar kala lelah, untuk menikmati waktu, atau bahkan seseorang yang akan menjadi bagian kehidupannya

Seorang gadis cantik yang tanpa disadari kehadirannya, sempat memalingkan wajahnya sekilas pada Yoyun, selanjutnya tetap menghadap surya yag telah di batas horizon. Dengan tatapan kagum, dalam hati kata-kata puitisnya siap disusun, “Ke mana pun kamu melangkah, selalu saja aku akan menemanimu.” Pemuda yang menjelang empat puluhan itu serasa telah menemukan bagian hatinya. Dia berjanji akan membahagiakannya dan terus memberikan jalan terbaik saat kamu melangkah, seperti laut yang bahagia melihat perahunya di permukaan, tak sudi mengirimkan gelombang. Tiba-tiba sebuah kereta kencana dengan pintu terbuka berada di sisinya. Yoyun mengulur tangannya dan bidadari tersebut menerimanya. Dibimbingnya perempuan cantik itu masuk kereta kencana dengan Yoyun di sisinya, sebelum melalang jauh ke lautan luas. Esok harinya ada berita koran lokal bahwa di Pantai Tegal diketemukan ada seorang lelaki tak sadarkan diri terseret ombak. Berdasarkan analisa penduduk, kemungkinan akan dibawa Dewi Rantamsari, dewi penguasa laut Tegal.

#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Dewi Mudatama

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Tidak ada komentar: