Senin, 10 Juni 2019

Yoyun Comes Back (16)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (16)
NIAT BAIK
Agusanna Ernest

“Aku belum pernah ketemu orang sebaik Mas Wahyu, Yun. Memangnya janda berumur-beranak kayak aku ini bisa berharap banyak? Ini sudah melampaui harapan. Biarpun penghasilan Mas Wahyu sebagai pengojek online tak banyak, tapi dia menunjukkan kesungguhannya untuk menjadikanku istri. Dia memahami aku, juga sayang banget sama anakku,” suara Maria Miguel bergetar penuh muatan emosi, sambil mengunyah pisang goreng hangat yang baru kuangkat dari penggorengan. Anak perempuannya yang berumur empat tahun sudah lebih dulu sibuk dengan tahu isi. “Aku doakan warung kopimu ini, biarpun kecil, tapi bikin rejekimu melimpah, biar kamu berani kawin, nggak mbujang terus,” lanjutnya. Aku nyengir kuda, sudah kebal dengan ledekan model begitu. Maria Miguel, MM sebutannya, adalah tetanggaku. Kalau yang disebut Mas Wahyu itu pelanggan setia bertumbuh gempal yang tiap sore ngopi di warungku, Disela nyeruput kopi hitam sachet kegemarannya, ia akan cerita betapa susahnya hidup sendiri karena sudah ditinggal mati istri. Terpanggilah niat baikku untuk menjodohkan mereka.

Maka sudah dua minggu ini, selepas maghrib, Artis Telenovela MM dan anaknya itu akan datang ke warungku. Biasanya setengah jam kemudian Si Gempal W datang, dengan jaket hijau lusuh kebanggaannya. Wajah keduanya akan berseri-seri, haha-hihi untuk obrolan receh sambil seruput kopi dan nggayemi gorengan. Seperti biasa, sang anak sudah lebih dulu gembira begitu ketemu tahu isi. Warungku yang kecil dan kusam ini mereka jadikan tempat untuk janjian dan seolah berubah menjadi kafe yang menyenangkan. Wajah ketiganya tampak bahagia. Dalam hati aku ikut gembira karena akulah yang mempertemukan mereka.

“Yoyun?” suara lembut mengagetkanku, milik perempuan yang entah bagaimana tiba-tiba sudah ada di depanku. Tapi aku tidak mungkin lupa dengan suara itu, apalagi ketika fisiknya juga ada di depan mata. Stella. Tak salah lagi, Stella, teman jaman SMP. Bagaimana bisa lupa wong zaman mulai ada rasa senat-senut di badan bagian bawah, perempuan ini yang ada dalam bayangan. Dulu badannya gemuk menggemaskan. Sekarang makin ginak-ginuk. Sayangnya dulu boro-boro aku berani ngomong naksir. Stella terlalu cantik dan aku terlalu minder. Aku hilang kontak semenjak kelulusan. “Jadi ini warung kopimu yang mashur itu? Kalau tahu ini punyamu aku nggak nunda-nunda ke sini. Takut bikin ribut. Aku cuma mau membuktikan kebenaran kabar suamiku yang katanya punya pacar baru. Janjiannya di sini setiap habis Maghrib. Kata orang pacar suamiku itu janda punya anak satu. Kamu tahu?” reflek aku menggeleng. Tapi sesudahnya leherku terasa kaku. Juga seluruh badanku.

Condet, 26/05/19#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Ken Agnibaya, Sylvia Marsidi, Theresia, Agusanna Ernest

Catatan:
  • Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
  • Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
  • Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
  • Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
  • Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
  • Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/
Salam Literasi

Tidak ada komentar: