Kamis, 13 Juni 2019

Yoyun Comes Back (49)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (49)
YOYUNKU
Genoveva Dian

Dinginnya udara di luar gedung rumah sakit begitu menusuk. Kurapatkan jas dokter yang menempel di tubuhku. Aku berjalan gontai mencari tempat makan yang masih buka di jam larut ini. Tak ada yang istimewa meskipun hari ini adalah hari ulangtahunku. Terutama semenjak Ibu meninggal. Angkringan sederhana yang menjadi langganan makanku itu masih buka. Sang pemilik menyapaku dengan ramah, rupanya dia sudah hafal denganku.

Kulihat seorang laki-laki, kira-kira seumuran denganku, sedang duduk dengan satu kaki terangkat. Tanpa sungkan ia memakan lahap makanan di piring itu. Ia seorang gelandangan yang selalu menjadi langganan di sini juga. Kusapa dengan ramah dan sopan, mengajaknya berbicara. Kali ini tak kusangka,ia bercerita banyak tentang masa lalunya, terutama orang tuanya. Cairan bening di pelupuk mataku tak terbendung lagi tatkala mendengar bagaimana pria itu harus berpisah dengan kedua orang tuanya dan menjalani kehidupan pahit ini sendirian. Ternyata aku masih lebih beruntung dibandingkan dirinya.

“Ya begitulah hidup. Aku ingin sepertimu, Bu dokter,” katanya sembari mengelus tengkuknya dengan jemari tangan yang kotor terkena sambal terasi. Aku terperangah tatkala melihat sebuah tanda lahir berupa tompel hitam bulat di bawah telinganya. Aku ingat pesan Ibu sebelum meninggal untuk mencari lelaki muda dengan tanda lahir seperti itu. Apakah lelaki yang seperti ini, yang akan Ibu jodohkan denganku? Lelaki kumal ini? Yang benar saja, Bu. Aku bertanya apakah dia memiliki KTP, dia mengangguk lalu merogoh kantong celana kusamnya. Dikeluarkannya KTP dari sebuah kantong plastik lalu disodorkannya padaku. Dan betapa terkejutnya aku melihat tanggal lahir yang sama persis denganku. Teka-teki yang diberikan almarhumah ibu terkuak sudah. Lelaki gelandangan itu ternyata adalah Yoyun, kembaranku yang hilang selama dua puluh tahun karena diculik. Aku berhambur memeluknya penuh haru. Dalam hati aku berjanji akan meniup lilin ulangtahun bersama dengan Yoyun, hari ini dan untuk tahun-tahun berikutnya.

#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Tidak ada komentar: