Rabu, 12 Juni 2019

Yoyun Comes Back (44)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (44)
MEMETIK JAMBU
Galuh Purwaningdiyah

Siang itu, Yoyun didatangi beberapa teman bermainnya. Mereka mengajak Yoyun untuk memetik jambu air di ladang. Membayangkan segarnya jambu air di siang yang panas, Yoyun pun segera berangkat mengikuti teman-temannya. Mereka menuju ke sebuah ladang yang cukup luas di pinggiran kampung, tak jauh dari SD tempat Yoyun dan teman-temannya bersekolah.

"Yoyun, kamu yang naik ya," kata Tomo, yang biasanya mengepalai kelompok teman bermain Yoyun. Tanpa bisa menolak, Yoyun segera memanjat. Dengan lincah dia merayap dari dahan ke dahan sambil menjatuhkan jambu yang dipetiknya untuk ditangkap teman-temannya. Sedang asyik-asyiknya memetik jambu, tiba-tiba teman-temannya berlari kocar-kacir. Ternyata Pak Agus, pemiliknya datang. Yoyun tertinggal di atas pohon tanpa bisa berbuat apa-apa. Ia terdiam sambil berusaha menyembunyikan dirinya di balik daun-daun jambu. Mudah-mudahan pak Agus tidak melihatku, batin Yoyun berharap sambil ketakutan. Pak Agus, pemilik ladang yang juga adalah guru Yoyun dan teman-temannya itu, datang mencabuti rumput di sekitar pohon jambu tempat Yoyun bersembunyi. Yoyun merasa Pak Agus menyadari keberadaannya tapi pura-pura tidak tahu. Yoyun makin gelisah apalagi semut rangrang juga mulai merayapi tubuhnya.

"Pak Agus, saya minta jambu," akhirnya kata Yoyun dari atas pohon jambu. Jawaban pak Agus membuat Yoyun makin tak enak hati. Yoyun dipersilakan memetik jambu sesuka hati. Tapi nada suara pak Agus menunjukkan bahwa beliau sudah tahu keberadaan Yoyun di atas pohon sejak tadi. Perlahan Yoyun meluncur turun dari atas pohon jambu, kemudian berdiri tertunduk di depan Pak Agus yang kemudian menatap Yoyun dengan pandangan menyelidik. Tiba-tiba telinganya terasa panas. Jari pak Agus menjewer telinga kirinya dan sedikit memutarnya. Pak Agus menegur agar tidak mencuri lagi dan meminta izin sebelum memetik jambu. Yoyun hanya bisa mengangguk sambil meringis menahan rasa panas di telinganya. Hukuman belum selesai. Pak Agus menyuruh Yoyun membantu mencabuti rumput. Yoyun tidak berani membantah, takut perbuatannya dilaporkan pada emaknya. Emak pasti akan menambahkan cubitannya yang super pedas ke perut Yoyun. Bukan segarnya jambu air, malah pedasnya cubitan yang didapat, gerutu Yoyun dalam hati.

#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo

Catatan:
  • Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
  • Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
  • Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
  • Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
  • Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
  • Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

2 komentar:

Catatan Hans mengatakan...

Bisa di bikin buku ne pak

Unknown mengatakan...

Tetap semangat..😊