Senin, 10 Juni 2019

Yoyun Comes Back (29)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (29)
MAAF YANG TERTUNDA
Jenny Seputro

Hari Lebaran yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Kampung Yoyun sudah ramai sejak semalam. Kerukunan beragama di kampung kecil itu sungguh sangat terasa. Penduduk yang bukan muslim pun ikut merayakan pesta kemenangan itu. Terasa sekali tali silaturahmi dan ikatan persaudaraan yang kokoh. Bagi Yoyun, selain menemui banyak kerabat yang sudah lama tidak ketemu, yang utama adalah makan gratis dari rumah ke rumah. Sejak pagi dia sudah mulai keliling. Ia tidak mau berlama-lama di satu rumah, apalagi kalau makanannya kurang sesuai seleranya. Tidak semua rumah yang dikunjungi Yoyun kenal pemiliknya. Dengan dalih bermaaf-maafan, semua orang jadi saudara, terutama yang pintar masak. Sampai menjelang sore, Yoyun sudah tidak kuat makan lagi.

Di rumah yang terakhir itu, makanannya sungguh berlimpah. Yoyun melihat si pemilik rumah memasukkan banyak makanan ke kantong-kantong kecil. Lalu beberapa kantong itu dimasukkan ke dalam kantong besar dan diberi nama. Sepertinya nanti akan dibagi-bagikan ke saudara yang rumahnya jauh. Yoyun melihat salah satu nama dan napasnya tertahan sesaat. Nila Bagaskara. Mantan pacarnya sepuluh tahun lalu yang diputuskannya setelah tiga bulan karena ukuran tubuh dan kantongnya. Tubuhnya makmur, dompetnya gersang. Kuda Nil Badakkere, itu julukan Yoyun untuknya, meskipun yang bersangkutan tidak tahu. Yoyun merasa berdosa hingga saat ini. Mumpung Idul Fitri, Yoyun menawarkan untuk mengantar makanan itu untuk Nila, sekaligus minta maaf. Dipacunya motor bututnya ke desa seberang.

Sesampainya Yoyun di rumah Nila, seorang wanita cantik dengan tubuh aduhai menyambutnya. Yoyun sama sekali tidak mengenalinya. “Yoyun ya? Wah, kamu sama sekali gak berubah!” seru wanita itu membuat Yoyun ternganga. Nila berubah total menjadi seorang bidadari jelita, meskipun sudah punya dua anak. Yoyun mengulurkan kantong makanan yang dibawanya dan menyampaikan niatnya minta maaf. Nila tertawa, katanya sudah lama dia melupakan itu. Baginya Yoyun tetap temannya, dan dia gembira sekali bisa bertemu lagi hari ini. Yoyun lega luar biasa, beban berat di dadanya terangkat sudah. Nila masuk ke dalam untuk mengambil lima buah kantong besar. Katanya ia baru tahu kalau Yoyun sekarang ngojek, dan ingin menjadikan Yoyun ojek langganannya untuk mengantar pesanan jahitan. Diselipkannya uang lima puluh ribu ke tangan Yoyun. Dengan perasaan kecut Yoyun menerimanya, lalu cepat-cepat pamit dan pergi sebelum Nila sempat minta nomor teleponnya.

#pentigraf_lebaran
#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah

Catatan:
  • Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
  • Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
  • Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
  • Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
  • Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
  • Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Tidak ada komentar: