Minggu, 16 Juni 2019

Yoyun Comes Back (61)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (61)
RESTU
Dewi Mudatama

Puluhan gadis telah dipacari Yoyun sejak kuliah hingga kini usianya hampir menginjak kepala empat. Yoyun selalu mencoba melupakan para kekasihnya yang sudah pernah diajaknya bertemu mama. Mamanya pasti menggelengkan kepala tanda tak setuju sebelum Yoyun mengutarakan niatnya. Jika mamanya sudah menggelengkan kepala berarti kandaslah hubungan Yoyun. “Harus diakhiri, karena mama tak merestui,” terang Yoyun pada para kekasihnya bagai hapalan mantra putus. Para kekasihnya pun seakan terbius oleh mantra itu, hanya pasrah dan tak perlu memperjuangkan hubungan tanpa restu orang tua. Hubungan pun harus diakhiri sesegera mungkin, secepat menghabiskan sepiring Nasi Ponggol khas Tegal ketika lapar.

Mama Yoyun semakin tua dan tubuhnya yang rapuh sering sakit-sakitan. Sebagai anak tunggal Yoyun yang hidup hanya berdua dengan mamanya, maka ia tak lagi berpikir untuk mencari kekasih pendamping hidupnya. Waktunya dibaktikan untuk merawat mama tersayang yang keluar masuk rumah sakit, hampir setiap bulan selalu ada hari yang terlewati di ruang ICU. Pada saat menyeka dahi mama yang sedang tertidur di bangsal sebuah rumah sakit, tiba-tiba Yoyun ingin sekali bertanya mengapa mama selalu menggelengkan kepala kepada setiap kekasih yang dibawanya pulang ke Tegal. Pertanyaan itu sebenarnya sudah ingin disampaikannya kepada mama, namun entahlah setiap kali akan bertanya ada saja yang yang membuatnya lupa. Kali ini dia bertekad tak akan lupa untuk bertanya, namun tiba-tiba mama gelisah yang teramat sangat, tubuhnya bergerak-gerak dan mengigau terus menerus, Dokter memberikan obat penenang yang membuat tubuh mama yang lemah tertidur berhari-hari. Tidur mama terus berlanjut dari bangsal menuju ICU hingga mama telah berpulang sebelum Yoyun bertanya dan mendapatkan jawabannya

Lebaran kali ini tak seperti lebaran tahun-tahun sebelumnya, Yoyun menggandeng tangan Marni menuju pusara mama untuk menaburkan bunga dan berdoa. Marni sahabatnya dari SD hingga SMA, bertemu kembali pada acara buka puasa bersama sekaligus reuni SMA. Marni setelah lulus SMA pindah ke Kalimantan dan jarang sekali pulang ke Tegal. Sambil menikmati Kupat Blengong dan Teh Poci, Marni dan Yoyun bernostalgia masa-masa sekolah mereka. Benih-benih cinta masa remaja pun kembali bermekaran. Mama Marni adalah sahabat mama Yoyun dan keluarga mereka memang sudah cukup dekat. Dalam mimpi Yoyun, mama mengangguk dan tersenyum bahagia.

#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Dewi Mudatama

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Tidak ada komentar: