Senin, 10 Juni 2019

Yoyun Comes Back (20)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (20)
PINDANG IKAN PATIN
Agust Wahyu

Udara dingin menerobos masuk jendela kaca yang terbuka, Yoyun baru selesai mandi setelah melakukan perjalanan panjang Jakarta - Tegal. Sesampainya di rumah segala rasa sesak saat berhimpitan di bus malam yang membawanya pulang serta rasa lapar semalaman langsung sirna. Tapi masih menyisakan nyeri di dada saat ingat pesan emak, "Emak tak butuh kirimanmu dari Jarkata. Emak cuma mau momong cucu sebelum mati." Itu pesan emak sebelum Yoyun merantau ke Jakarta dan emaknya selalu menyebut "Jarkata". Tiba-tiba emaknya mendekat dan langsung bercerita, untuk sementara Yoyun merasa lega. Emaknya dengan menggebu promosi tentang Ci Ayen tetangganya yang baru pindah dari Palembang.

"Yun, antarkan ini ke Ci Ayen sekalian kenalan dan emak titip salam dan ucapan Selamat ldul Fitri," Yoyun yang sedang bengong terkejut dihampiri emaknya. Kantong plastik yang berisi aneka makanan termasuk oleh-oleh Yoyun buat emaknya langsung pindah tangan. Agaknya tetangga barunya itu telah mampu mengambil hati Emak Yoyun. Walau ingin protes tak urung Yoyun tetap melangkah dengan kaki berat sambil berpikir keras apa yang harus dikatakannya nanti. Yoyun hampir tak mampu mengetuk pintu rumah yang dituju karna jantungnya berdetak keras bersaing dengan ledakan petasan di malam takbiran tersebut. Ingat dengan begitu antusias emaknya, Yoyun berusaha memberanikan diri sembari mulutnya komat-kamit berdoa.

"Oh... Mas Yoyun," seraut wajah cantik menyambutnya dengan senyum manis membuat Yoyun makin kikuk. Ci Ayen mempersilakan Yoyun duduk di ruang tamu merangkap warung makan. Duduk di bangku panjang di temani perempuan berkulit putih dengan rambut sebahu menggunakan kulot batik sederhana pasti sangat menyenangkan. Tapi tidak dengan Yoyun yang harus menahan napas serta gejolak mual di perutnya. Dia ingin segera pamit pulang tapi empunya rumah menahannya. Dia memandang sekelilingnya mencari penyebabnya. Di dinding di hadapannya ada tertulis, "Warung Ci Ayen. Sedia Pindang Patin dan berbagai minuman." Tak berapa lama, Ci Ayen ke luar dari dapur dengan mangkuk yang beralaskan piring dengan isi yang asapnya yang mengepul dan bau menyengat. Nuansa yang tak dapat berdamai dengan Yoyun. "Bawain buat emak ya Yun. Ini baru aja dimasak sekalian buat jualan besok. Terima kasih oleh-olehnya." Yoyun baru akan menerima mangkok itu tapi keburu isi perutnya menyembur dari mulutnya menambah isi mangkok. Dia sangat alergi dengan segala jenis ikan termasuk dengan ikan patin masakan Ci Ayen yang terbilang sedap di seantero Kota Tegal.

Dukuh Sari, 4 Juni 2019

#pentigraf_lebaran
#yoyuncomesback

Penulis yang sudah berpartisipasi

Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Ken Agnibaya, Sylvia Marsidi, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah

Catatan:
Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Co
  • mes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
  • Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
  • Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
  • Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
  • Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
  • Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/
Salam Literas

Tidak ada komentar: