Jumat, 14 Juni 2019

Yoyun Comes Back (52)

#pentigraf_lepas
Yoyun Comes Back (52)
TITIPAN
Nita Anita

Yoyun sedang bungah hatinya, ada kabar baik baru diterima dari Mak Samirah. Sang induk semangnya dulu saat masih kuliah di Malang. Titipan keripik tempe cemilan kesukaan Yoyun akan dikirimkan siang ini. Tidak tahu kenapa, beberapa waktu ini pengen sekali nyemil keripik tempe dari Malang. Bak orang ngidam waktu hamil muda, demikianlah halnya Yoyun. Siang malam yang terbayangkan adalah gurihnya irisan tipis tempe berbalur tepung berbumbu itu. Renyahnya saat digigit, kemudian paduan rasa antara tempe dan bumbu, membuat Yoyun merem melek membayangkannya. Betapa baiknya Mak Samirah meski lama tak berkabar, hampir 6 tahun tak bersua, tapi tetap ada perhatian penuh padanya, seperti saat dulu.

Berselang tiga hari, setelah Yoyun capek menunggu kiriman yang dinanti, putus asa melanda. Dihiburnya hati dengan menyiram bunga dihalaman rumah. Rumah mungil nan asri yang ditata rapi, demi menunggu sang permaisuri yang kelak mendampinginya. Sebagai pegawai sebuah perusahaan ternama, Yoyun sudah siap lahir batin untuk menjadi seorang suami. Tinggal menunggu siapa yang dikirim Tuhan untuk menjadi istrinya. Tiba-tiba sebuah minibus berhenti tepat di depan rumahnya, tampaknya itu armada travel antar kota. Seorang gadis turun dari dalamnya, tubuhnya langsing namun berisi, tinggi semampai, rambut lurus sebahu, mengenakan blus warna kuning dipadu serasi dengan celana kulot, sungguh menghadirkan keindahan yang mempesona. Melangkah anggun ke arah pagar rumah Yoyun.

“Selamat sore, maaf apakah ini rumah Mas Yoyun?" Dengan sedikit gemetar karena gugup, Yoyun mengiyakan pertanyaan itu serta segera mempersilahkannya masuk. Di kursi rotan yang ada di teras rumah, mereka mulai berbincang. Gadis manis itu ternyata Dian, anak Mak Samirah. Dia diminta ibunya untuk mengantar pesanan keripik tempenya karena ibunya harus ke Kediri menjenguk cucunya. Sebagai permohonan maaf, dikirimkan juga bakso Malang komplit, dikemas khusus biar bisa dipanasi sebelum disantap. Yoyun menatap bibir indah Dian yang berucap lembut. Dan gawai Yoyun bergetar, ada pesan masuk, terbaca demikian, “Yoyun, titip Dian, adikmu ya, ada panggilan kerja untuknya di Jogja, tolong dibantu, Mak percaya padamu.” Pesan dari Mak Samirah ini, bak harta karun tiada tara. Dian yang dulu masih ingusan, kini menjelma menjadi bidadari mempesona. Ada harapan membuncah indah di hati Yoyun, pas di hari ulang tahunnya. Selamat ulang tahun Yoyun.

#yoyuncomesback
#edisiultahyoyun

Penulis yang sudah berpartisipasi
Agust Wahyu, Robertus Sutartomo, Genoveva Dian, Albertha Tirta, Bun Siaw Yen, Jenny Seputro, Budi Hantara, Agustinus Warsito, Merry Srifatmadewi, Agnes Kinasih, Waty Sumiaty Halim, Sylvia Marsidi, Ken Agnibaya, Theresia, Agusanna Ernest, Nita Anita, Yosep Yuniarto, Galuh Purwaningdyah, Nunik Tyas, Yanie Wuryandari, Hery Sujatmo, Siu Hong-Irene Tan, Maria Miguel

Catatan:
• Pentigraf atau penagraf ini merupakan cerita lepas judul " Yoyun Comes Back" yang menghadirkan tokoh utama Yoyun, laki-laki sederhana dan lugu dari pinggiran kota Tegal.
• Siapa saja boleh menyumbangkan tulisan di sini, tentunya dengan pesan-pesan positif yang menyejukkan.
• Pentigraf atau penagraf dapat dikemas dengan sedih, humor, dan sebagainya.
• Bagi yang beminat dapat dikirim lewat inboks ke Agust Wahyu jangan lupa paling bawah tulis #yoyuncomesback
• Semua karya akan diedit/direvisi penulis bila ada kekurangan dengan beberapa masukan dari Agust Wahyu dan teman-teman sekalian
• Bagi Anda yang ingin membaca lengkap pentigraf atau penagraf lepas ini dapat dilihat di https://anggrek-white.blogspot.com/

Salam Literasi

Tidak ada komentar: