Kamis, 21 Juni 2018

BALADA YOYUN (76)

#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (76)
*Yoyun Kena Gendam
Oleh: merry srifatmadewi

Dari kampung pinggiran kota Tegal, Yoyun datang ke ibukota hendak mengunjungi temannya di Kampung Sawah. Dengan menjinjing sebuah tas berisi pakaian dan sedikit oleh-oleh khas Tegal. Tiba di terminal Pulogadung Yoyun mencari angkutan umum menuju Kampung Sawah. Saking bingungnya harus naik kendaraan yang mana, tindakan celengak-celenguk planga-plongonya diamat-amati seseorang.

Dengan ramah orang tersebut menghampiri Yoyun. "Mas, mau kemana?" Yoyun dengan lugu tanpa tendensi apa-apa menceritakan bahwa dia mau bertemu Agust Wahyu dengan menunjukkan sebuah kertas yang telah ditulisnya berisi nama dan alamat. Beruntung bertemu orang baik yang akan mengantarkan Yoyun hingga ke rumah Pak Agust, pikir Yoyun dalam hati. Orang tersebut membantu membawakan tas walau sudah dibilang tidak usah. Yoyun mengikuti langkah demi langkah orang itu. Menelusuri gang demi gang di ibukota. Sempat Yoyun bertanya apakah benar orang itu tahu jalannya, orang itu mengangguk yakin. "Mas, jam berapa sekarang?" tanyanya sambil menunjuk ke arah jam Yoyun. Diberitahukan Yoyun sekarang jam berapa.

Yoyun terus berjalan hingga akhirnya Yoyun tiba di sebuah perkampungan. Orang-orang melihatnya risih. Yoyun tidak peduli. Tetap berjalan sambil planga-plongo celengak-celenguk mencari alamat. "Mas, ini baju buat tutupi," kata seorang ibu muda menyodorkan pakaian. Yoyun tampak linglung. Terbukalah matanya. Yoyun telanjang bulat menyusuri jalan. Dengan malu, cepat-cepat memakai pakaian yang diberikan ibu muda tersebut. Baru tersadarlah dari hipnotis ketika Yoyun diajak bicara oleh ibu muda tersebut. Yoyun dihipnotis ketika menuruti perkataan orang untuk melihat jam. Tetangga ibu muda lainnya ada yang memberikan minum. Setelah benar-benar sadar siuman dari hipnotis, Yoyun bercerita bahwa tasnya diambil orang. Yang Yoyun ingat, orang itu bertanya Yoyun sudah jam berapa. Dan tanpa disadari setelah melihat jam, Yoyun menyerahkan jam tangan, dompet, gawai, kalung berinitial E dan tasnya serta melucuti semua pakaiannya. "Mengapa ibu mau menolong aku?" tanya Yoyun. "Aku melihat kulit kamu bersih terawat, ganteng, tubuh atletis, rambut rapi, tidak seperti orang gila," jawab ibu muda diiringi anggukkan tetangga lainnya. Dengan sedikit bekal uang dari ibu muda dan tetangganya, Yoyun memilih pulang kampung dan tidak meneruskan perjalanan menemui temannya. Rencana mau membuat kejutan tak terduga untuk Agust Wahyu jadi berantakan oleh kejamnya ibukota.

Jakarta, 9 Juni 2018.
#pentigrafSF
#baladayoyun

Tidak ada komentar: