Sabtu, 02 Juni 2018

BALADA YOYUN (62)

#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (62)
*Yoyun Ikut Baksos (3)
Oleh Waty Sumiati Halim

"Mas apa-apan di sini?" Gema suara Dian yang menggelegar memenuhi ruangan minggu lalu masih mengganggu malam-malam Yoyun. Membuat hatinya resah gelisah. Setelah berusaha keras mengingat-ingat apa yang terjadi, ia memutuskan untuk tidak menceritakannya pada Dian bagaimana ia berjalan mondar mandir di bawah mentari musim kemarau yang bersinar keemasan. Panasnya sangat terasa tepat di atas ubun-ubun. Dengan penuh semangat ia melaksanakan tugas mengantarkan pasien yang telah diukur tekanan darah dan ditimbang berat badannya ke ruang pemeriksaan yang telah disiapkan oleh panitia. Yoyun mengingat dengan baik pengarahan dari dokter gigi Ayu. Ia harus menyocokkan identitas pasien yang diantar dengan nama yang tercantum pada kartu periksa. Lalu mengantarnya ke ruang dokter yang dituju

"Anak Adi Putra, 6 tahun, mau periksa gigi ya?" Sapa Yoyun pada seorang anak lelaki yang menyembunyikan wajahnya di balik selendang ibunya. Sang ibu mengiyakan lalu membimbing anaknya mengikuti Yoyun menuju ruang periksa gigi yang terletak paling jauh terpisah dari ruang pemeriksaan lainnya.Baru kali itu Yoyun ikut baksos. Ia merasa lelah. Tetapi ia senang karena belajar berbagi. Jadi walaupun saat itu panas terik tengah hari, dengan gagah ia mengayun langkahnya. Melihat mimik wajah Adi Putra yang tampak ketakutan, Yoyun mencoba melucu dan mengajaknya bercanda agar tidak tegang. Ia senang karena usahanya berhasil. Adi sempat tertawa mendengar lelucon Yoyun
Di depan pintu ruang pemeriksaan gigi Yoyun berhenti. Ia membungkuk di depan Adi sambil menepuk bahunya untuk memberi semangat. "Ayo, masuk. Sudah berani 'kan?" Namun respon Adi sungguh luar dugaan. Ia menolak masuk. Yoyun bingung. Lalu ia menawarkan diri untuk memgantar Adi ke dalam. Anak itu mengangguk. Yoyun menyesali tawarannya sendiri karena sebenarnya ia juga takut ke dokter gigi. Dipaksakannya diri untuk masuk ke ruang periksa gigi. Saat itu dokter gig Ayu baru saja mencabut gigi seorang pasien. Secara tak sengaja Yoyun melihat bercak darah pada sarung tangan yang dikenakan dokter Ayu. Saat itulah Yoyun merasa tiba-tiba tubuhnya mulai lemas, pandangannya berkunang-kunang sebelum akhirnya ia merasa dunia tiba-tiba gelap gulita!
Bandung, 29052018
#baladayoyun

Tidak ada komentar: