Kamis, 21 Juni 2018

BALADA YOYUN (95)

#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (95)
*Aksi Yoyun
Oleh Agust Wahyu

Mentari masih mengintip malu. Sang bayu berhembus lembut menyentuh kulit, dinginnya hingga ke tulang. Lebaran kedua di desa tempat tinggal Yoyun diwarnai dengan berita duka. Dari mushola, pak dukuh memberitakan bahwa telah meninggal Bapak Atmodikromo, usia 92 tahun, merupakan tetangga Yoyun sekaligus kakek dari Subiyem, janda cantik dua anak yang sangat terkenal di desa tersebut. "Yun... bangunl" ibunya mengetuk pintu kamarnya cukup keras. Yoyun sebagai seksi sosial kepemudaan desa tersentak bangun, tugas segera menanti.

Bila ada warga yang meninggal, Yoyun segera mengumpulkan dana dari warga dengan cara mendatangi rumah perumah. Lalu penyumbang akan menuliskan nama dan jumlah sumbangannya di daftar yang sudah dibuat sebelumnya oleh Yoyun. Para penyumbang sebelum memberi sumbangannya dan menuliskan nama dan jumlah sumbangan yang akan diberikan, biasanya akan melihat lebih dulu penyumbang sebelumnya. Yoyun menyadari hal itu, sehingga biasanya sebelum diedarkan ke warga, dia akan menuliskan pertama kali namanya dengan sumbangan yang cukup besar. Warga berikutnya, biasanya akan mengikuti di atasnya atau di bawahnya. Pengalaman menjadi seksi sosial dan pengumpul sumbangan mengajarkannya banyak hal. Dari pengalaman tersebut, hasil kerja Yoyun terbilang sukses.

"Sukses, Mak!" jawab Yoyun dengan antusias saat ibunya bertanya karena siang hari sudah di rumah. Setelah dihitung dan dibuat laporan, Yoyun segera menyerahkannya pada keluarga Bapak Atmodikromo, tentunya lewat Subiyem yang dikaguminya. Harapan Yoyun hubungan dengan pujaannya meningkat ke tahapan yang lebih tinggi, tak sekedar HTS, hubungan tanpa status, apalagi mengingat usia Yoyun yang sudah tak populer lagi di kalangan brondong. "Terima kasih Mas Yoyun," disertai senyum manis Subiyem yang membuat susah tidur. Kali ini Yoyun dapat keuntungan mendapatkan senyuman, merasakan tangan lembut lewat salaman yang cukup lama, dan masih ada satu lagi yang tak diketahui warga. Nama Yoyun didaftar pertama penyumbang sebenarnya hanya kamuflase untuk menarik penyumbang lain, dia sendiri tak pernah rela mengeluarkan uang sepeserpun.dari dompetnya.

Dukuhsari, 16 Juni 2018

Tidak ada komentar: