Kamis, 21 Juni 2018

BALADA YOYUN (88)

#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (88)
*Undangan Ulang Tahun
Oleh Siu Hong-Irene Tan

Libur lebaran tiba. Teman-teman sudah sepakat untuk berkumpul di Jakarta. Kami yang selama ini cuma 'chit chat' lewat media sosial ingin juga ngobrol di dunia nyata. Kompak menulis serial 'Semburat Jingga' dengan penuh semangat menimbulkan kedekatan satu dengan yang lain sebagai sahabat. Tetiba Mas Agus menghubungi kami semua, acara temu sahabat yang sedianya akan diselenggarakan secara sederhana di rumah Ci Merry, kini dipindahkan ke Restoran ANGKE - Kelapa Gading. Aku menjadi agak heran dan memberanikan diri bertanya kepada Mas Agus. Ternyata ini adalah undangan dari Yoyun. Rencana pertemuan kami memang kebetulan bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Waaah 'surprise' sekali, maklum teman yang satu ini terkenal sangat ... sangat ... pelit. Awalnya sempat ragu, Mas Agus meyakinkan, dan menjelaskan bahwa semua sudah diatur dengan baik oleh Dian. Reservasi di resto atas nama Dian, menu juga sudah dipesan. Dia meminta kami untuk memakai 'dress code' warna merah, tidak perlu bawa kado juga kue ulang tahun.

Sore yang cerah itu kami bertemu dalam suasana yang penuh dengan canda dan keakraban. Kami semua tidak menyangka, Yoyun yang di medsos tampak culun, ternyata tidak seculun yang kami bayangkan, bisa menjadi tuan rumah undangan yang baik. Dian adalah pendamping yang serasi, cantik dan luwes. Dalam bincang-bincang akrab ini Ci Merry dan Suster Maria yang selalu berhasil mematahkan semua argumen Yoyun. Tampaknya penyakit bawel itu benar-benar sudah melekat sejak Yoyun lahir. Bicaranya seperti 'shinkansen', tanpa titik dan koma. Acara potong kue pun berlangsung meriah, Pak Budi dan Pakde Moko tampak mengabadikan momen-momen indah kebersamaan ini. Sambil berbincang santai, aku, dr.Waty, Florida, Mas Agusanna, Mas Weren, dan Camelia mengamati tingkah laku Yoyun dengan seksama. Hhmmmm .... Yoyun ternyata tidak phobia foto, malahan sangat hobby difoto. Di pojok sisi seberang tampak Mbak Agnes, Mbak Albertha, Mbak Dhewy, dan Mbak Rida tertawa lepas menyaksikan pose-pose Yoyun dan Dian. Sungguh pasangan yang mesra luar biasa. Sementara itu diam-diam Mas Agus, Jenny, dan Stella mengambil kado besar yang sudah kami siapkan. Walaupun sudah dipesan untuk tidak membawa kado, kami tetap ingin memberikan sesuatu yang spesial untuk Yoyun. Wajah Yoyun sangat bahagia menerima kado besar itu, rautnya sangat penasaran dengan isi kado. Aku tersenyum simpul membayangkan ekspresi Yoyun saat nanti membuka kado di rumah. Sepuluh bantal pink berbentuk hati itu akan diletakkan dimana yaaa? Waaaaaah ...., aku hampir tidak bisa menahan tawa.

Tidak terasa malam sudah semakin larut. Jam di tanganku menunjukkan angka 9. Yoyun berdehem dan mulai berbicara, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian, kado besar juga pesta ulang tahun yang mengejutkan ini. Kami semua saling berpandangan tidak mengerti dengan maksud perkataan Yoyun : 'pesta ulang tahun yang mengejutkan ini', bukankah dia yang mengundang kami? Melihat kebingungan kami, Dian segera mengambil kendali pembicaraan. Ditepuknya tangan Yoyun dengan lembut. Sambil menggandeng Yoyun, Dian mengucapkan terima kasih kepada kami semua telah bersedia hadir dalam undangan ulang tahun Yoyun. Yoyun tampak terheran-heran dan memandang Dian dengan rasa tidak percaya. "Darimana kau dapatkan uang untuk acara pesta ini?" suara Yoyun terdengar pelan dan tertahan. Dian dengan santai tersenyum kepada Yoyun,"Uang 5 juta yang Mas Yoyun titipkan ke Dian itu. Sesekali kita yang traktir teman-teman, bukankah selama ini Mas Yoyun terus yang selalu ditraktir?" Yoyun-pun diam seribu bahasa kehilangan kata-kata, wajahnya tampak pucat pasi. Mas Agus yang cepat tanggap segera mengambil teh hangat untuk Yoyun, disuruhnya Yoyun duduk tenang dan minum teh terlebih dahulu. Yoyun masih tampak shock, dengan lemas dia bergumam,"Habislah hasil kerjaku selama momen lebaran!"

Bogor 13 Juni 2018

Tidak ada komentar: