Senin, 04 Juni 2018

BALADA YOYUN (67)

#penagraf_lepas
BALADA YOYUN (67)
Atlet Tenis
Oleh Agust Wahyu

Sore itu Yoyun tidak bermain tenis, tapi dia tetap hadir di lapangan. Hari itu berlangsung pertandingan tenis yunior memperebutkan piala walikota. Pertandingannya bagi Yoyun tak terlalu penting. Pasti ada kepentingan lain yang dapat menguntungkannya, bila tidak pasti dia sibuk di facebook godain Cie Merry atau Mbak Maria Miguel and the gang. Baru saja sampai, dia langsung menebarkan pandangan ke seluruh lapangan. Agak kesulitan juga mencari seseorang di tengah keramaian seperti itu. Apalagi tubuhnya yang tak terlalu tinggi membuat pandangannya terhalang. Tapi dia tak putus asa, dicobanya mendekat ke lapangan. Ternyata yang dicarinya tengah bertanding di lapangan.

Di pinggir lapangan, Yoyun langsung menjadi supporter utama Angel, lengkapnya Veronika Angela. Gadis kecil semampai berwajah imut kelas 8 tersebut satu klub tenis dengan Yoyun, hanya dia yunior. Angel pemain berbakat, tapi bukan itu yang menarik perhatian Yoyun. Pemuda yang mengaku paling ganteng di Tegal tersebut, lebih tertarik pada sosok cantik yang selalu mendampinginya. Tampaknya usianya hanya beberapa tahun di atas Angel. Kecantikannya tak kalah dengan Angel, pastinya berbeda karena dia lebih dewasa ditambah lagi dengan penampilannya yang sangat serasi dari ujung kaki hingga ujung rambut

“Pinjam payungnya ya,” kata Yoyun setengah merebut pada anak kecil yang tengah memegang payung. Anak itu hanya melongo tak mampu berkata apa-apa sembari menerima selembar uang Rp 2000,- Yoyun langsung berlari mendekat pada Angel karena tiba-tiba hujan turun dan pertandingan dihentikan. Baru beberapa saat memayungi Angel, tiba-tiba ada yang mendekat, “Mas-mas pinjam payungnya ya,” katanya langsung merebut payung dari tangan Yoyun dan berganti memayungi Angel. Yoyun setengahnya diusir, ingin marah tapi tak mungkin. Dia berusaha cari pinjaman payung lagi, tapi siapa yang mau meminjamkannya, apalagi di kantongnya tak ada uang lagi.

Setelah hujan reda, pertandingan dilanjutkan dan Angel telah unggul dengan lawan yang mungkin usianya berada di atasnya. Pertandingan di lapangan menjadi menarik bukan hanya karena kemampuan Angel menempatkan bola-bola dengan cerdik tapi juga penampilan keduanya yang kontras. Angel yang cantik, berkulit putih, tampil dengan tenang. Sedangkan lawannya tinggi besar, berkulit hitam, dan sedikit temperamental. Tak berapa lama pertandingan lanjutan itu berlangsung, dengan tetap tenang Angel dapat memenangkan pertandingan tersebut.

“U’r awesome and u’r a winner,” Yoyun mendekat pada Angel dan berusaha menyalaminya tapi pandangannya tertuju pada wajah ayu di sebelah Angel. Angel hanya mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Selanjutnya Yoyun tak digubris sama sekali walau sempat mengikutinya hingga ke ruang ganti. “Angel hebat ya,” kata Yoyun mencoba mendekati perempuan yang selalu jadi sasaran tembak pandangannya. “Siapa dulu mamanya? Oh, kamu tukang payung tadi ya. Maaf tadi lupa bayar,” katanya sambil mengulurkan uang sepuluh ribuan pada Yoyun. Gantian Yoyun yang melongo, “Orang ganteng gini dibilang tukang payung!” kata Yoyun sambil berlalu. Sirna sudah harapan Yoyun mendekatinya yang ternyata mamanya Angel.

Kampung Sawah, 4 Juni 2018
Jakarta, 1 Juni 2018.
#penagraf_aw
#baladayoyun

Tidak ada komentar: