Jumat, 08 Juni 2018

BALADA YOYUN (71)

#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (71)
*Shinkansen
Oleh: merry srifatmadewj

Baru dua hari ini Minah bekerja di rumah Yoyun. Gadis lugu berumur 15 tahun mencari nafkah untuk membantu keuangan orangtuanya. Bapaknya Minah ketika meninggal tidak punya uang sehingga ibunya Minah terpaksa meminjam uang ke Yoyun dengan syarat, Minah harus bekerja padanya tanpa dibayar hingga hutang lunas. Sebelum meninggal, bapaknya Minah pernah bekerja pada Yoyun. Dengan berat hati Minah bekerja di sana sebagai pelunas hutang. Berada jauh dengan ibu, adik, nenek di kampung. Rasa rindu membuat Minah menangis dan tidak kerasan.

Hari pertama bekerja, Yoyun lebih banyak senyum. Tidak memberi banyak perintah. Selama ini Yoyun menyadari tidak ada satu pembantu rumah tangga yang bertahan lama bekerja di rumahnya. Yoyun ingin merubah sifat dan pandangan orang lain terhadapnya. Sayang seribu kali sayang, sifat yang sudah menjadi karakter yang sudah sukar diubah. Hari kedua Minah diketuk pintu kamarnya. Yoyun memberikan kertas berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan beserta jam kerjanya. Minah kebingungan dan mulai menangis. Yoyun menepuk-nepuk pundak Minah untuk menenangkannya. Dasar Minah ditepuk pundaknya bukannya jadi tenang malah tambah keras menangisnya. Segera Yoyun menelepon ibunya Minah. Ibu Minah berbicara pada Minah ternyata Minah bingung tidak tahu keberadaan pasar dan belum pernah memasak.

"Kalau tidak mengerti tanya saja pada Mas Yoyun. Jangan takut. Nanti Yoyun temani kamu ke pasar, kita belanja sama-sama. Beli bahan-bahan yang sudah dicatat. Yoyun akan ajari kamu masak." Yoyun dengan sigap mengambil keranjang rotan dan berangkat ke pasar dengan berjalan kaki bersama Minah. Sepanjang jalan Yoyun nonstop bicara tanpa henti. Ceritanya banyak sekali terutama cerita ditinggalkan pacar-pacarnya. Cara bicara Yoyun sangat cepat seperti shinkansen, susah ditebak kata-katanya. Minah mengangguk-angguk saja sepanjang jalan. Dalam perjalanan pulang, Minah minta izin pergi ke warung sebentar. Yoyun pikir paling-paling Minah beli pembalut wanita. Minah bukan membeli pembalut tetapi kapas. Yoyun bertanya untuk apa beli kapas. "Untuk menyumpal telingaku yang sakit berdenging, suara Mas Yoyun mirip kaleng cempreng," jawab Minah dengan lugunya.

Jakarta, 2 Juni 2018.
#pentigrafSF
#baladayoyun

Tidak ada komentar: