Jumat, 01 Juni 2018

BALADA YOYUN (61)

#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (61)
*Teman di Udara
Oleh Jenny Seputro


Yoyun melirik jam tangannya. Tak lama lagi pesawatnya akan mengudara. Yoyun sering bepergian ke berbagai kota untuk urusan kerjaan. Kali ini dia pergi ke Samarinda, dan Yoyun semangat sekali. Dia akan mengunjungi sahabat lamanya, Robby, yang tinggal di situ. Robby adalah sohib kentalnya sejak kecil hingga tamat SMA. Di mana ada Robby, di situ ada Yoyun, dan sebaliknya. Tapi bukan dalam arti gay lho, karena mereka sama-sama tertarik pada wanita. Bahkan juga pernah menyukai gadis yang sama waktu SMA. Namun saat kuliah mereka berpisah, Robby ikut orang tuanya pindah ke Samarinda. Mereka akhirnya hilang kontak. Bahkan Yoyun tidak tahu kalau Robby sudah menikah. Singkat cerita, Yoyun menghubungi Robby dan akan menginap di rumahnya selama dua malam. Yoyun nyengir-nyengir sendiri mengingat hal-hal konyol yang mereka lakukan semasa sekolah dulu.

"Kok senyum-senyum Mas?" suara wanita di sebelahnya membuyarkan lamunan Yoyun. Dia baru sadar seorang wanita cantik mengambil tempat duduk di sebelahnya. Wanita itu memperkenalkan diri, namanya Lusia. Dia orang Samarinda, baru pulang dari Jakarta urusan kerja. Yoyun bilang dia orang Jakarta, mau ke Samarinda urusan kerja. Mereka tertawa dan asyik mengobrol. Obrolan ringan yang innocent lama-lama menghangat. Sampai Yoyun berani memegang tangan Lusia. Gayung bersambut, Lusia balas menggenggam tangan Yoyun. Belakangan Lusia bahkan mengelus-elus paha Yoyun, membuat pemuda itu panas dingin tak karuan. Tapi karena dalam pesawat, Yoyun tidak berani berbuat macam-macam. Yoyun cuma bisa bertanya dengan napas panjang pendek, apakah Lusia bersedia tinggal di desa, misalnya di Tegal. "Aku sih mau-mau saja Mas, tapi suamiku sudah betah di Samarinda," jawab Lusia.

Yoyun langsung lemas di kursinya. Belum pernah dia patah hati karena seorang wanita yang baru dikenalnya kurang dari dua jam. Mereka berpisah di bandara tanpa saling bertukar nomor telepon. Yoyun duduk di taksi menuju rumah Robby dengan manyun. Tapi keceriaannya bangkit kembali ketika melihat sahabat lamanya itu telah menantinya di teras rumah. Mereka berpelukan gembira dan saling melontarkan pujian satu sama lain. Ketika itu sebuah taksi lain berhenti di depan rumah. "Ah, itu pasti istriku," kata Robby, "dia baru saja tugas di Jakarta. Jangan-jangan kalian tadi satu pesawat." Yoyun menatap tak berkedip. Rasanya dia hampir pingsan saat melihat Lusia turun dari taksi.

Perth, 29 Mei 2018

Tidak ada komentar: