Kamis, 21 Juni 2018

BALADA YOYUN (98)

#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (98)
*Arti Kejujuran
Oleh Yosep Yuniarto

Lebaran kali ini Yoyun sekeluarga pergi ke Pangandaran selama 3 hari. Berangkat jam 6 pagi jalanan nyaris lengang, tak heran jam 10 kurang sudah sampai di kota Banjar dan berhenti di sebuah SPBU untuk mengisi bahan bakar dan juga ke toilet. Saat melihat ada seorang penjual bakso Yoyun bergegas mendekatinya. Lumayan buat 'ganjal perut' begitu kira-kira pikirannya. Namun di luar dugaan saat Yoyun hendak memesan semangkuk bakso, bapak penjual bakso tersebut menolak dengan alasan air nya belum mendidih, kalau mau sabar menunggu 10 menit lagi. Yoyun ngeyel bilang airnya belum begitu mendidih tidak apa-apa karena dia sudah lapar. Namun Bapak penjual bakso tetap menolak dan menjelaskan kalau Yoyun nanti malah jadi sakit perut. Yoyun sempat dongkol namun akhirnya bisa memahami. Ngeyelnya Yoyun yang super beken itu ternyata kalah juga oleh kejujuran Bapak penjual bakso.

Terpaksa Yoyun meninggalkan SPBU tersebut dengan perut yang gagal 'diganjal' oleh semangkok bakso. Sampai di Pangandaran dan mendapat tempat menginap Yoyun istirahat dan baru keluar sorenya untuk menikmati pantai dan menunggu sunset. Di tengah jalan Yoyun mendekati seorang penjual buah-buah an. Saat hendak memilih-milih jeruk, sang penjual berkata jika untuk kali ini jeruk-jeruknya kurang begitu manis. Saat hendak memilih sawo pun diberitahu jika sawonya masih belum matang nunggu dua hari lagi. Ah Yoyun betul-betul takjub mendapati ternyata masih ada juga orang-nrang yang jujur dan tidak mudah tergoda oleh lambaian uang di zaman seperti sekarang ini.

Esok paginya dengan penuh semangat Yoyun mendekati seorang tukang sewa perahu. Cowok ganteng ini tak sabar ingin menyeberang ke pulau yang indah berpasir putih. Namun ternyata Bapak tukang sewa perahu bilang jika kawanan monyet yang biasanya banyak itu kini sudah pada betah tinggal di tengah hutan lebat di dalam pulau tersebut dan jarang keluar menemui pengunjung seperti tahun-tahun sebelumnya. Akhirnya Yoyun memutuskan batal menyeberang ke pulau tersebut. Dia betul-betul kecewa niatnya untuk membalas dendam kepada seekor monyet jantan yang mencuri rotinya 2 tahun yang lalu gagal kesampaian. Padahal Yoyun sudah amat menghafal ciri-cirinya meski tak tahu siapa nama si monyet tersebut.

Tidak ada komentar: