Selasa, 15 Mei 2018

BALADA YOYUN (1)


#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (1)
*Kopi Pahit
Oleh Merry Srifatmadewi



Di pojok sebuah cafe aku menunggu pesanan makananku untuk menemani secangkir kopi. Kubuka buku "Surga Untuk Pohon Ulin." "Sendiri? Boleh aku duduk di sini?" tanyamu. Aku mengangguk dan mempersilakan. Dan kamu memperkenalkan diri, Yosep.

Yosep sangat ramah, pandai mengambil hati, wawasannya luas, pengetahuannya sangat oke melampaui teman-temanku yang berpendidikan sarjana padahal hanya lulusan SMA. Aku mendengar dengan seksama. Sesekali cemilanku diambil Yosep. Lima jam sudah berlalu Yosep bercerita tanpa jeda. "Mau pesan minuman?" tanyaku. Yosep menganggukkan kepala dan aku memesankan pilihannya.

Aku berdiri di antrian dan melihat Yosep tersenyum manis padaku sambil mencomot cemilanku. Kubayar semua tagihan makanan dan minumannya. Dengan senang hati Yosep menerima minuman pesanannya dari tanganku dan aku pergi mengambil buku yang tertinggal di meja serta meninggalkannya tanpa permisi.

Bandung, 30 Maret 2018
#pentigrafSF

1 komentar:

BUDIANTA SATU mengatakan...

Yoyun terasa sangat hidup, kreatif, penuh kemungkinan. Semoga menjadi inspirasi dan memberi semangat pada kita semua untuk hidup terbuka. Seperti Yoyun, biarlah kita menjadi manusia yang selalu sadar diri, perduli dan penuh cinta. Saya percaya Balada Yoyun ini akan berkembang menjadi serial yang sangat mendidik. Membangun masyarakat penuh syukur, melalui pribadi yang bijaksana. (EKA BUDIANTA)