Selasa, 15 Mei 2018

BALADA YOYUN (14)

#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (14)
*Bukit Cinta
Oleh Budi Hantara

Angin gunung berkejaran menuju lembah. Rumput liar menari gemulai di antara hembusan angin. Yoyun memetik sekuntum bunga yang mekar di tepi jalan setapak. Sesaat dipandang dan dicium bunga berwarna merah itu. Dengan wajah ceria dia menghampiri Maya, kekasihnya. Bagai dalam sinetron, Yoyun melakukan adegan romantis. Bunga itu diselipkan pada rambut kekasihnya yang hitam bergelombang. Sesaat mata gadis itu terpejam menikmati gejolak cinta yang bergelora. Yoyun sangat bahagia. Diciumnya bidadari yang terlena di depannya. "I love you, Maya." Gadis itu hanya tersenyum. Matanya berbinar indah penuh cinta.

Senja kian memerah. Yoyun menggandeng tangan kekasihnya meninggalkan Bukit Cinta. Burung-burung terbang pulang menuju sarang. Sepoi angin senja membelai rambut Maya yang panjang terurai. Yoyun semakin terpesona. Dipeluknya Sang pujaan hati dengan cinta yang membara. Maya pun memeluk erat tubuh Yoyun yang perkasa. Mereka berbicara dengan bahasa cinta. Rumput liar dan serangga di sekitarnya tak mengerti bahasa cinta sepasang kekasih itu. Angin pun tak bisa bercerita. Mega-mega putih yang menghiasi cakrawala tampak memesona. Suasana semakin romantis.

Waktu terasa berlalu begitu cepat. Yoyun menggandeng tangan kekasihnya mendekati mobilnya yang diparkir di bawah pohon angsana. Pintu mobil dibuka dan mereka bersiap melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba muncul dua lelaki perkasa dan memaksanya turun dari mobil. Seorang lelaki bertato menempelkan sebilah pisau di perut Yoyun. "Jangan takut! Aku hanya ingin memastikan apakah kamu benar-benar mencintai anakku?" Yoyun mengangguk gemetar. "Bila kamu tidak bertanggung jawab aku akan menghabisimu." Yoyun semakin gemetar. Dia tak menyangka bahwa kekasihnya putri seorang preman.


Ngawi, 16 April 2018      

Tidak ada komentar: