Kamis, 17 Mei 2018

BALADA YOYUN (39)

#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (39)
*Retret
Oleh Albertha Tirta

(Bagi Anda yang ingin membaca BALADA YOYUN yang lain dapat membacanya di https://anggrek-white.blogspot.co.id/)

Yoyun tidak begitu suka diajak retret oleh ketua lingkungan yang baru. Kesenangannya adalah doa di lingkungan. Bila ada doa dengan ujud khusus, ia tidak pernah melewatkan untuk hadir. Sudah bukan rahasia lagi, kalau Yoyun lebih tertarik dengan hidangan istimewa dari pada niat doanya. Yoyun termasuk pemuda yang pendiam, jarang menggerakkan bibirnya untuk berbincang dengan teman sekitarnya. Tetapi dalam mengunyah dan memasukkan makanan ke mulut, sungguh amat lincah dan gesit.

Tiga hari sebelum berangkat retret ke Puncak, ketua lingkungan datang ke rumah Yoyun, membujuk agar ikut retret. Diberi gambaran akan manfaat retret untuk kehidupan rohaninya. Dalam hidup perlu adanya keseimbangan antara santapan rohani dan jasmani. Hal ini tetap tidak menggoyahkan pendirian Yoyun. Ketua lingkungan sudah kehabisan akal, maka kiat terakhirpun disampaikan. Yoyun dibebaskan biaya retret dan transportasi. Akhirnya Ia dengan sangat terpaksa menerima ajakan tersebut.

Pagi-pagi Yoyun sudah siap dengan ransel yang berisi baju untuk ganti selama tiga hari. Jemputan mobil segera datang. Ia mendapat tempat duduk di jok belakang. Disampingnya tersusun aneka bekal makanan. Senyumpun tersungging di bibirnya. Sepanjang perjalanan mulutnya tidak berhenti mengunyah cemilan. Rupanya ketua lingkungan cukup mengerti akan kesenangannya. Sesampainya di rumah retret semua sudah mendapat kunci kamar masing-masing. Wajah Yoyun cukup berseri-seri. Ia tidak menyangka, kalau retret amat menyenangkan. Makanan terus mengalir, udara sejuk, suasana nyaman, sehingga waktu pembekalanpun menjadikannya terkantuk- kantuk. Sehabis pembekalan, mereka dibagi dalam beberapa kelompok untuk saling sharing. Satu persatu menyampaikan pengalamannya sesuai dengan materi yang telah disampaikan. Giliran Yoyun untuk sharing. Ia tidak mengeluarkan sepatah katapun. Hanya menggigit bibirnya kuat-kuat. Suasana menjadi hening. Tut.... tuuut... tuuuuut.. tuuuuuut... Tiba-tiba bunyi kentut Yoyun berentetan. Pesertapun serentak tertawa terpingkal-pingkal.

Catatan:
- Pentigraf ini fiktif
- Pentigraf ini didedikasikan buat seorang sahabat yang jadi inspirator kami
- pentigraf ini sifatnya humor dan mdiisi oleh siapa saja dengan tokoh utama Yoyun, pemuda single berusia 35 tahunan yang belum punya pacar (tapi data ini bisa berubah lho!)
- Penulis yang telah menyumbangkan naskahnya: Merry Srifatmadewi, Budi Hantara, Camelia Septiyati Koto, Agust Wahyu, Florida Wartini, Yosep Yuniarto, Maria Miguel, Jenny Seputro, Waty Sumiati Halim Dewi Trisna, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Albertha Tirta

Tidak ada komentar: