Minggu, 27 Mei 2018

BALADA YOYUN (53)

#penagraf_lepas
BALADA YOYUN (53)
I Love U too
Oleh Agust Wahyu

"Pak, ini laporan yang bapak minta," map berwarna pink yang dipegang jemari lentik terawat dari tangan dan lengan putih yang berbulu halus mengejutkan Yoyun. Ballpoint dari merek terkenal yang digunakannya untuk menandatangani surat-surat di hadapannya, diletakkannya sejenak. Pekerjaannya seketika dihentikannya. Dia menengadah dan tak menyia-nyiakan wajah cantik yang tengah berdiri di sampingnya. Matanya bersinar ceria dilingkupi dengan bulu mata lentik. Ditambah alis yang digores rapi pasti dari jemari lentik. Pandangan Yoyun seakan ingin melumat seluruh raga yang tampil sempurna di dekatnya. Apalagi aroma parfum kekinian yang pasti berharga jutaan itu menyapu lembut penciuman laki-laki yang berstatus direktur utama di perusahaan itu. Yoyun tak ingin aroma langka yang hadir itu disia-siakan. Dihelanya napas panjang berkali-kali tak ingin ada udara dari pemilik wajah ayu itu tersia-sia. Dan tanpa terduga tubuhnya sedikit bergetar dan meradang seakan mendapat tambahan energi yang besar.

Memang tak dapat dipungkiri, kehadiran sekretaris baru di kantor Yoyun memberikan energi baru. Selain karena penampilannya yang menarik, ramah, dan kerjanya yang rapi juga sangat cekatan serta penuh inisiatif. Tadinya Pak Kirwo agak ragu menerimanya karena pada saat wawancara, Retty dengan percaya diri langsung mengajukan salary dengan jumlah di atas rata-rata. Tapi melihat kerja yang sudah dilakukan, dia tak mengecewakan. Apalagi Yoyun ikutan bersemangat, dan tak jarang pujian dialirkan untuknya. "Kalau nggak ada acara, besok minggu bisa temani ke lapangan?" pertanyaan yang lebih pada ajakan. Spontan Retty mengangguk.

Peninjauan lapangan hanya sejenak karena Yoyun punya alasan khusus. Keluarganya, terutama ibunya, sangat berharap memiliki menantu dari Yoyun, apalagi mereka merasa dia sudah mapan, dan usia sudah mendekati kepala 4. Dia berharap Retty mau diajak pulang ke Tegal saat lebaran, tapi harus dari mana dia mengatakannya pada Retty? Suasana makan siang di pinggiran Jakarta dalam restoran yang mereka pilih terasa sepi, mungkin karena suasana bulan Ramadhan. Hanya sepasang sejoli yang tampak sangat mesra.

Beberapa kali Yoyun melirik, mereka berangkulan, cium tangan, membuatnya iri. Retty menyadari itu, dan dia juga membayangkan seandainya Yoyun jadi kekasihnya. "Retty...," tiba-tiba Yoyun menyodorkan secarik kertas. Retty tak menyahut tapi langsung merebahkan kepalanya di dada pemuda lewat usia di sampingnya. Yoyun langsung memeluk dan mencium ubun-ubunnya, tak mau mengingat fakta yang selalu terpatri di pikirannya. Peristiwa yang seharusnya terjadi 20 tahun lalu.

Tak ada yang tahu bila sebenarnya Yoyun telah mengenal Retty sejak dulu. Mereka teman satu sekolah, bahkan selama dua tahun di SMA mereka satu kelas. Bibit-bibit cinta mereka telah tumbuh yang awalnya terpikir akan hilang bersama waktu. Tapi ternyata makin subur karena tadinya cinta mereka terlarang. Retty berkorban buat Yoyun, dia rela ke Singapura mengubah penampilan dan bermetamorfosis seperti sekarang termasuk mengganti ktp agar statusnya jadi perempuan.

Bojong Gede, 27 Mei 2018
#penagraf_aw
#baladayoyun

Tidak ada komentar: