Selasa, 15 Mei 2018

BALADA YOYUN (18)

#Pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (18)
*Acara Lingkungan
Oleh Jenny Seputro

Setiap dua minggu, anggota lingkungan paroki Gereja Yoyun selalu mengadakan acara lingkungan bersama. Mereka berkumpul di rumah salah satu untuk ibadat singkat, lalu mereka makan-makan sambil mengobrol. Yang menyediakan makanan biasa si empunya rumah. Mereka bergiliran dari rumah yang satu ke rumah yang lain. Yoyun yang pelit tidak pernah mau rumahnya didatangi. Alasannya klasik, terlalu sibuk untuk persiapannya, apalagi tidak ada istri yang bisa membantunya. Tapi Yoyun tidak pernah melewatkan acara lingkungan yang ada. Dia selalu datang mengikuti ibadat, puas-puas makan gratis lalu langsung pulang. Selalu karena masih banyak yang harus dikerjakan di rumah. Hari Minggu ini acara diadakan di rumah bu Dina. Yoyun semangat, karena bu Dina pintar sekali membuat kue-kue kecil yang lezat, yang biasa dikirim ke bakery-bakery terkenal. Kue-kue itu cukup mahal harganya, jadi kalau ada kesempatan makan gratis, pasti tidak akan dilewatkan Yoyun.

Setelah ibadat selesai, bernampan-nampan kue kecil dihidangkan di meja makan dan meja tamu. Orang-orang langsung mengambil kue sambil mengobrol. Ada satu lagi masalah Yoyun, dia tidak begitu suka bersosialisasi. Dulu zaman sekolah dia memang terkenal kuper alias kurang pergaulan. Sampai sekarang dia masih segan berinteraksi, apalagi menjadi pusat perhatian. Yoyun beringsut menuju dapur, siapa tahu ada kue yang belum dikeluarkan. Harapannya terkabul, ada empat nampan yang masih utuh, dan masih dibungkus kertas kaca. Pastinya tidak masalah kalau dia mengambil kue yang ini, toh nantinya juga akan dihidangkan dan orang-orang juga akan langsung berebut lagi. Saat Yoyun sedang asyik menikmati kue-kue dalam kesendiriannya di dapur, Sari anak bu Dina yang berumur empat tahun datang dan menatap Yoyun tak berkedip. Ah, hanya anak kecil, pikir Yoyun sambil meneruskan makannya.

Setelah kenyang Yoyun bersiap-siap untuk pamit. Saat itu seorang pegawai bu Dina masuk ke dapur, dan berteriak nyaring. Semua orang terdiam, suasana seketika hening. Pegawai itu lapor ke bu Dina kalau kue-kue pesanan yang sudah siap diantar hampir sepertiga hilang. Bu Dina langsung panik, bertanya siapa yang mengambil kue yang di dapur. Sari menghampiri ibunya, "Kuenya tadi dimakan om Yoyun," serunya dengan suara lantang sambil menunjuk ke arah Yoyun. Semua kepala spontan menoleh ke arah Yoyun. Muka Yoyun langsung merah padam, rasanya dia hampir pingsan. Mas Rudi di sebelahnya berbisik kalau masih ada krim coklat di pinggir bibirnya. Itulah terakhir kali Yoyun datang ke acara lingkungan. Setelah itu dia tidak pernah mau datang lagi.


Tidak ada komentar: