Selasa, 15 Mei 2018

BALADA YOYUN (21)


#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (21)
*Kisah antara Masopati – Ngawi
Oleh Yosep Yanuara

Pagi itu Pak Toto, pemilik Sanjaya Variasi mobil di Magetan memberi tugas kepada Yoyun. Cowok ganteng itu disuruh mengantarkan beberapa barang ke Satria Variasi Mobil di jalan PB Sudirman blok ruko Ngawi. Yang bikin Yoyun senang adalah Pak Toto bilang bahwa Pak Teguh, sang pemilik beserta istrinya sedang pergi ke luar kota. Jadi nanti Yoyun akan bertemunya dengan Friska, anak Pak Teguh yang kuliah di Petra, Surabaya. Yoyun nanti bisa punya banyak waktu dan kesempatan buat mendekati dan mengajak bicara gadis amoy berwajah manis itu. Sebelumnya mereka pernah bertemu sekali. Namun karena waktu itu ada Pak Teguh, Yoyun jadi sok 'jaim' dan tidak berani macam-macam.

Dari Magetan Yoyun naik angkot menuju terminal Maospati. Kemudian lanjut naik bus besar jurusan Surabaya-Solo yang hampir tiap beberapa menit berseliweran. Tak lama kemudian bus Sumber Kencono berhenti di terminal Maospati. Yoyun bergegas naik terlebih bus itu merupakan favoritnya. Dia sudah mengenal baik hampir semua supir dan kondektur bus Sumber Kencono. Bahkan Yoyun sudah diberi 'kartu khusus' oleh sang supir senior. Jadi biasanya Yoyun cuma bayar tarif separuh tak jarang malah gratis. Bus hampir penuh, untungnya Yoyun masih kebagian tempat duduk di belakang.

Tak lama kemudian seorang pengamen yang rupanya ikut naik mulai menyanyikan beberapa lagu. Namun kasihan saat dia mulai bergerak mengulurkan 'kantong persembahan', hampir tidak ada seorang penumpangpun yang memberi dia. Rupanya kenaikan harga BBM yang baru diberlakukan kemarin, dampaknya lumayan terasa bagi sebagian besar orang. Berbagai kebutuhan termasuk tarif naik bus pun otomatis mengalami kenaikan. Tak heran jika untuk memberi 'uang receh' kepada pengamen pun para penumpang merasa enggan keberatan. Yoyun melihatnya jadi kasihan dan langsung memberi uang logam Rp 500 kepada si pengamen. Padahal di tahun 2001 itu memberi pengamen uang Rp 100 atau Rp 200 masih wajar. Pengamen menaruh gitar kecilnya lalu mengomel, "Ampun deh para pemumpang pada pelit semua. Ini mas nya juga, ganteng dan keren tapi kasihnya cuma gope!". Yoyun hampir sewot. Maklum dia satu-satunya yang memberi si pemgamen, 'gope' lagi. Eh kok malah yang paling kena omelan. Untung bayangan wajah manis Friska membuat Yoyun jadi sabar dan hanya tersenyum heran.

Tidak ada komentar: