Selasa, 15 Mei 2018

BALADA YOYUN (26)


#Pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (26)
*Auuuw...
Oleh Waty Sumiati Halim
                
Ruang tunggu itu sangat cosy. Ditata dengan sangat apik dengan konsep penggabungan dengan taman kering. Yoyun duduk di salah satu sudut memegang sebuah majalah. Dirasanya sekujur tubuhnya dingin. Debar di dadanya nyaris tak tertahan. Rasanya degup jantungnya lebih kencang dari saat berdekatan dengan gadis-gadis cantik yang pernah mengisi hatinya. Yoyun merogoh sakunya, mengambil saputangannya yang nyaris basah, lalu menyeka keringat di kening dan tengkuknya. Ah, menunggu memang pekerjaan yang paling tidak menyenangkan, keluhnya. Apalagi menunggu giliran periksa gigi.

“Saudara Yoyun...” Suara asisten dokter gigi Yayuk terasa menyentakkan Yoyun ke sudut yang gelap dan membuyarkan lamunannya. Yoyun tergagap, “Ya... ya.. saya...” Lututnya terasa goyah. Ada dua hal yang membuat Yoyun gugup. Pertama, sejak kecil ia memang takut ke dokter gigi. Kedua, ia masih malu. Jangan membuat kegaduhan lagi ya, Yoyun, batinnya. Masih jelas dalam ingatannya kejadian minggu lalu. Saat dokter Yayuk membersihkan giginya yang berlubang, Yoyun yang sangat takut diperiksa secara refleks menarik jemari tangan sang dokter keluar dari mulutnya. Dan kini tiba gilirannya diperiksa! Diraihnya amplop besar berisi hasil foto rontgent giginya sambil menarik nafas panjaang sekali dan dicobanya mengayun langkahnya dengan gagah memasuki ruang periksa.

Yoyun merasa lega, dokter giginya menyambut dengan senyum ramah. Berati ia tak marah padaku, batin Yoyun. Dokter Yayuk menjelaskan hasil foto panoramik gigi-gigi Yoyun. Ada beberapa gigi yang harus dirawat karena berlubang. Yoyun merasa tubuhnya kini basah kuyup. Yoyun hanya mampu mengangguk ketika dokter giginya bertanya, “Apakah hari ini akan mulai perawatan gigi?” Saat pandangannya tertumbuk pada peralatan perawatan gigi sebanyak itu Yoyun merasa sekujur tubuhnya makin lemas. Ia merasa jantungnya hampir meledak ketika dokter gigi Yayuk membersihkan giginya dengan alat berputar. Nguiiing! Tanpa disadari rahang Yoyun mengatup. “Aaaw!” Dokter Yayuk tampak kesakitan. Yoyun merasa wajahnya panas. “Oh, maaf, dok, saya tidak bermaksud menggigit...”


Bandung, 30042018


Tidak ada komentar: