Senin, 21 Mei 2018

BALADA YOYUN (45)

#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (45)
*Batal Panen Duku
Oleh Yosef Kurniawan (Ocep)

Yoyun memang supel dan mudah bergaul orangnya, teman ya tersebar di seluruh kota termasuk di Palembang. Hari itu temannya mengundang Yoyun untuk datang ke Palembang, kebetulan di minggu yang sama Yoyun juga ada tugas kantor yang mengharuskannya datang ke kota pempek itu. Terbayang sudah pempek lenjer, kapal selam yang isinya sebuah telor, yang membuat air liur Yoyun hampir keluar. "Palembang, I'm coming," teriak Yoyun setelah ia menginjakkan kakinya di kota itu sesaat setelah landing dari pesawat yang membawanya dari kota Tegal ke kabupaten paling utara di Sumatera Selatan itu, tepatnya di kota Lubuk Linggau. Kota tersebut berjarak tempuhnya lebih kurang 7 jam dari Palembang bila melalui darat. Tapi Yoyun menggunakan pesawat dan sempat transit di Jakarta. Di Bandara Silampari, temannya sudah menunggunya untuk diajak bertemu dengan keluarganya dan lokasi tempat kebun duku.

Setelah melewati 2 jam perjalanan, sampailah mereka di rumah temannya ini. Yoyun yang sedari tadi menahan lapar ditambah lagi dengan mencium aroma masakan Miguela, istri temannya, membuat Yoyun tidak sabar lagi untuk masuk dan menyantap makanan yang di siapkan. Dan yang buat Yoyun terpesona adalah melihat Miguela, istri temannya yang cantik jelita. Selain sebagai istri, dia juga seorang perawat yang meskipun bekerja tetap selalu membagi waktunya untuk keluarga. Selain pandai merawat pasien, dia juga pandai memasak, apalagi untuk tamu istimewa suaminya, selalu disajikan yang terbaik buat mereka. Semua masakan Palembang sudah disediakan di atas meja, pepes tempoyak ikan baung, ikan seluang goreng, sambal terasi, tak lupa ketinggalan lalap jengkol dan petai. Dalam hitungan menit semua menu tidak ada yang tidak masuk ke dalam mulut Yoyun, dan pada akhirnya membuat Yoyun tidak mampu berdiri karena kekenyangan.

Saat akan diajak ke kebun duku, tiba-tiba Yoyun mengaku sakit perut karena makan sambal terlalu banyak. Akhirnya hanya temannya yang ke kebun mengambilkan duku buat Yoyun. Tiba-tiba Yoyun bisa ceria, rupanya sakitnya hanya alasan agar bisa ngobrol dengan Miguela yang cantik. Sedang asik-asiknya Yoyun cerita, Miguela memotong, “Maaf ya, Mas. Saya izin karena harus dinas,” mohon pamit terus pergi. Jadilah Yoyun termangu sendiri hingga ketiduran. Menjelang sore, dia dibangunkan dengan sekarung duku siap dibawanya pulang. Yoyun hanya bisa menahan malu, apalagi kalau temannya tahu akal bulusnya tadi.

Lubuk Linggau, 18 Mei 2018

Tidak ada komentar: