Selasa, 15 Mei 2018

BALADA YOYUN (32)


#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (32)
*Kebimbangan Yoyun
Oleh Dewi Trisna

Tanpa sadar Yoyun memanggilnya. Sejenak Ranti kaget dan berusaha menyembunyikan raut wajahnya. Yoyun pun berjalan mendekatinya. Ditatap wajah gadis cantik itu dengan geram, diapun menundukkan wajahnya. Rasa kesal dan marah sesaat menghinggapinya, Namun melihat wajahnya yang sedikit ketakutan, seketika Yoyun ingin memeluknya. Namun hati kecilnya berontak, “Tidak aku tidak boleh terbawa perasaanku.” Diangkat dagunya dan mata merekapun bertatapan. Yoyun akan bertanya kenapa dia ada di sini. Apa yang dia lakukan di sini? Tak jadi dilakukannya karena Ranti tampak gemetar dan gugup. Selain itu Yoyun juga tak siap jika dia mendapat pertanyaan serupa dari Ranti. Gigi Yoyun gemeretak menahan amarah. Harusnya Yoyun yang panik ketakutan karena ada di depan kantor ini. Yoyun menghela napas panjang, dan urung masuk ke kantor itu. Dalam hati dia berdoa semoga Ranti tak tahu tujuannya ke sini. Selanjutnya dia mengantar Ranti pulang dan batal bertemu dengan Imah. Yoyun bisa bayangkan kekecewaan gadis desa berambut panjang itu.

Sepanjang perjalanan tak ada kata kata yang terucap dari mulut mereka. Meskipun beribu kata ingin Yoyun keluarkan, namun tak jua terucap. Beribu rasa berkecamuk dalam hati namun tak satupun bisa disampaikan. Dan merekapun tetap membisu sampai akhirnya mobilnya sampai depan rumah Ranti. “Sudah sampai,” kata Yoyun. Ranti pun mengangguk dan berkata lirih, mengucap terima kasih. Yoyun menggenggam tangannya, sedikit gemetar. Dicium keningnya dan Ranti tak memberikan reaksi apa-apa, termasuk tak bereaksi ketika Yoyun akan menghubunginya lagi besok. Ranti turun dari mobil dan masuk rumah. Tak ada lambaikan tangan. Mata Yoyun terpejam, sungguh betapa dia sebenarnya sangat mencintai gadis itu. Tapi sayangnya, Ranti tak pernah mau diajak hidup di Tegal. Sedangkan Imah, sungguh menunjukkan cintanya pada Yoyun, mau di mana saja asal bersama Yoyun. Yoyun langsung memutar mobilnya dan bergegas meninggalkan pelataran rumah Ranti dengan hati yang sangat gundah.

Sampai beberapa hari hingga satu minggu lewat, Yoyun tak juga menghubungi Ranti. Semua jadwal dan pekerjaannyapun nampak kacau. Bahkan wajahnya yang biasanya rapi juga ikut berantakan. Ada keinginan untuk segera menghubungi Ranti namun rasa itu ditepisnya lagi. Kebimbangan mulai merasuki dirinya. Apakah Ranti benar benar akan dijadikannya sebagai istri? Tapi kenapa Ranti tak mau diajak membangun kehidupan di Tegal seperti Imah? Apa karena Imah office girl sedangkan Ranti seorang sekretaris? Yoyun kemudian mengambil segelas wine untuk menenangkan dirinya. Dan tak lama dia terlelap di sofa panjangnya.


Depok, 08 Mei 2018
#berharapmujizatAllah.

Tidak ada komentar: