Selasa, 15 Mei 2018

BALADA YOYUN (30)


#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (30)
*Yoyun dan Omanya
Oleh Maria Miguela

Hari itu kami ada pasien Baru yang agak nyentrik, seorang nenek dengan dandanan sosialita, make up tebal, memakai perhiasan emas di mana-mana, hingga jari tangannya penuh dengan cincin emas. Nama nenek ini adalah Oma Jelita, minta dipanggil demikian Oma ini masuk karena diare, sampai di kamar oma ini langsung mengeluh perutnya mules dan tidak berhenti diarenya. Di sebelahnya berdiri seorang lelaki tampan bertubih tegap nampak setia mendampinginya, ketika kami bertanya pada oma, siapa dia? Pemuda itu hanya tersenyum-senyum malu dan mengaku bernama Yoyun. Yoyun langsung kami serahkan tanggungjawab untuk memencet bel dan mendampingi si oma bila ke kamar mandi, serta rajin memberikan si oma minum bila habis diare. Pemuda itu tampak cengar cengir saja, karena antara bingung dan mengerti dengan apa yang kami perintahkan.

Setelah 1 jam berlalu, bunyi bel terdengar dari kamar Oma Jelita. Aku masuk ke kamarnya, dia mengeluh kalau kakinya capek turun naik tempat tidur hanya untuk ke kamar mandi. Aku menganjurkannya untuk menggunakan diapers sementara, dan dia setuju. Tapi wajah Yoyun nampak bingung, sambil bertanya bukankan diapers hanya untuk baby. Lalu aku menjelaskan kalau diapers untuk orang tua juga sudah banyak tersedia di supermarket, akhirnya Yoyun pun dengan berat hati membelikan diapers. Setelah dirawat 3 hari, si oma dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, tapi yang bikin khawatir adalah si oma tidak mau lepas dari diapers, dia tetap menggunakan diapers dengan alasan takut diare di tengah jalan, padahal dia sudah tidak diare lagi.

Akhirnya aku penasaran dan kutanyakan langsung secara pribadi dengan si oma, kenapa dia tetap menggunakan diapers, padahal kujelaskan penggunaan diaspers terus menerus dapat menyebabkan infeksi saluran kencing dan bisa menyebabkan iritasi. Dengan tersenyum malu, si oma berkata kalau diapers digunakan agar bokongnya nampak keliatan berisi dan montok sehingga penampilannya lebih oke. “Kan dia masih muda?” Aku pun hanya tersenyum menahan geli dengan pikiran penuh tanda tanya. Kupersilahkan dirinya duduk di kursi roda untuk kuhantar sampai ke lobi penjemputan. Setelah dilihatnya Yoyun, Oma Jelita dengan kemayunya minta dia yang mendorongnya ke pintu keluar. Agaknya dia cemburu kalau ada perawat yang deket sama Yoyun. Terjawab sudah siapa Yoyun. Aku hanya bisa tepok jidat untuk pasangan Oma Jelita dan Yoyun.

Tidak ada komentar: