#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (33)
*Sang Photographer
Oleh Stella
Christiani Ekaputri Widjaja
Sebagai seorang
photographer laris tentu Yoyun telah banyak berjumpa wanita-wanita cantik,
peragawati-peragawati tinggi langsing yang biasa berlenggak lenggok di atas
catwalk, para model iklan berbagai produk yang ditanganinya, bahkan juga
pramugari-pramugari yang melayaninya saat berada di pesawat saat bepergian dari
satu kota ke kota lain. Semuanya memiliki kecantikan mereka sendiri. Ada
beberapa yang memang dikaguminya, bahkan ada yang jelas-jelas menunjukkan
ketertarikannya pada Yoyun tapi belum ada yang benar-benar menggugahnya untuk
mendekati dan mengakhiri status JUMBO-nya, Jomblo Unyu-unyu Menawan Berbody OK.
Sore itu Yoyun
memutuskan untuk duduk-duduk di taman kota. Ia ingin refreshing sejenak setelah
beberapa hari berturut-turut berpacu dengan deadline pemotretan berbagai
produk. Menjelang bulan suci begini memang tawaran pekerjaan membludak,
terutama iklan produk makanan dan sandang. Beruntung sekali hari itu cuacanya
sejuk. Angin bertiup sepoi-sepoi membelai lembut wajah Yoyun. Dia memilih
satu-satunya bangku besi kosong yang tersisa dan menyelonjorkan kakinya.
Benar-benar suasana yang menyenangkan. Yoyun meletakkan tas kameranya di
sampingnya dan melihat ke sekeliling. Tampak anak-anak kecil berlarian dan
bermain dengan gembira sedangkan bu-ibu mereka yang tampaknya sudah saling
mengenal tampak berbincang-bincang seru.
Tiba-tiba seorang
wanita cantik menyapa mengejutkannya, "Boleh saya duduk di sini?"
Yoyun lebih terkejut lagi ketika dilihatnya wajah wanita itu. Menawan bahkan
tak cukup untuk menggambarkan wajahnya. Mata fotografernya sudah terlatih untuk
menilai kecantikan tapi kali ini dia benar-benar terpukau. Hampir saja dia lupa
menyahut. "Oh, ya. Silahkan. Silahkan. Nama saya Yoyun," katanya
sambil menjulurkan tangan untuk berkenalan. "Angelica," balas wanita
itu ramah. Matanya yang bersinar, hidung mungilnya yang mancung, bibir tipisnya
dengan sudut yang menggoda membuat Yoyun terpesona. Wanita itu hendak membuka
novel yang dibawanya tapi Yoyun tak ingin membuang-buang kesempatan bagus ini.
Diajaknya wanita itu ngobrol berbagai hal sambil terus menikmati keelokan
wajahnya. Dawai-dawai cinta di hati Yoyun bergetar. Akhirnya ditemukannya wanita
tambatan hatinya. Yoyun sedang mengeluarkan ponselnya berniat untuk meminta
nomor kontak wanita itu ketika tiba-tiba seorang gadis kecil muncul
berlari-lari dan berceloteh ceria, "Ma, Mama lihat Ma. Papa beliin aku
arum manis. Mama boleh makan juga." Dan wanita itu memeluk gadis keciitu
dengan hangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar