Selasa, 15 Mei 2018

BALADA YOYUN (33)


#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (33)
*Sang Photographer
Oleh Stella Christiani Ekaputri Widjaja

Sebagai seorang photographer laris tentu Yoyun telah banyak berjumpa wanita-wanita cantik, peragawati-peragawati tinggi langsing yang biasa berlenggak lenggok di atas catwalk, para model iklan berbagai produk yang ditanganinya, bahkan juga pramugari-pramugari yang melayaninya saat berada di pesawat saat bepergian dari satu kota ke kota lain. Semuanya memiliki kecantikan mereka sendiri. Ada beberapa yang memang dikaguminya, bahkan ada yang jelas-jelas menunjukkan ketertarikannya pada Yoyun tapi belum ada yang benar-benar menggugahnya untuk mendekati dan mengakhiri status JUMBO-nya, Jomblo Unyu-unyu Menawan Berbody OK.

Sore itu Yoyun memutuskan untuk duduk-duduk di taman kota. Ia ingin refreshing sejenak setelah beberapa hari berturut-turut berpacu dengan deadline pemotretan berbagai produk. Menjelang bulan suci begini memang tawaran pekerjaan membludak, terutama iklan produk makanan dan sandang. Beruntung sekali hari itu cuacanya sejuk. Angin bertiup sepoi-sepoi membelai lembut wajah Yoyun. Dia memilih satu-satunya bangku besi kosong yang tersisa dan menyelonjorkan kakinya. Benar-benar suasana yang menyenangkan. Yoyun meletakkan tas kameranya di sampingnya dan melihat ke sekeliling. Tampak anak-anak kecil berlarian dan bermain dengan gembira sedangkan bu-ibu mereka yang tampaknya sudah saling mengenal tampak berbincang-bincang seru.

Tiba-tiba seorang wanita cantik menyapa mengejutkannya, "Boleh saya duduk di sini?" Yoyun lebih terkejut lagi ketika dilihatnya wajah wanita itu. Menawan bahkan tak cukup untuk menggambarkan wajahnya. Mata fotografernya sudah terlatih untuk menilai kecantikan tapi kali ini dia benar-benar terpukau. Hampir saja dia lupa menyahut. "Oh, ya. Silahkan. Silahkan. Nama saya Yoyun," katanya sambil menjulurkan tangan untuk berkenalan. "Angelica," balas wanita itu ramah. Matanya yang bersinar, hidung mungilnya yang mancung, bibir tipisnya dengan sudut yang menggoda membuat Yoyun terpesona. Wanita itu hendak membuka novel yang dibawanya tapi Yoyun tak ingin membuang-buang kesempatan bagus ini. Diajaknya wanita itu ngobrol berbagai hal sambil terus menikmati keelokan wajahnya. Dawai-dawai cinta di hati Yoyun bergetar. Akhirnya ditemukannya wanita tambatan hatinya. Yoyun sedang mengeluarkan ponselnya berniat untuk meminta nomor kontak wanita itu ketika tiba-tiba seorang gadis kecil muncul berlari-lari dan berceloteh ceria, "Ma, Mama lihat Ma. Papa beliin aku arum manis. Mama boleh makan juga." Dan wanita itu memeluk gadis keciitu dengan hangat.

Tidak ada komentar: