Sabtu, 26 Mei 2018

BALADA YOYUN (52)

#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (52)
*Stop
Oleh Merry Srifatmadewi

"Mama lagi ngapain?" tanya Ria, anakku yang bungsu. "Sedang chatting dengan Yoyun," jawabku sambil tersenyum-senyum geli membaca chattingan. Ria menasihatiku untuk tidak lagi berchattingan dengan Yoyun apalagi Yoyun masih jomblo. Masih teringat oleh Ria, betapa besar rasa cemburu suami kepadaku karena begitu besar cintanya. Ria tidak ingin ada keributan lagi dalam rumah. Aku tidak mengiyakan tidak juga bilang tidak. Aku diam dan merenung.

Kutimbang-timbang baik buruknya bila aku tetap masih chatting dengan Yoyun yang tidak pernah mengenal waktu. Selama ini suamiku tidak tahu bila aku chatting dengan Yoyun. Bila aku sempat, aku balas chattingan Yoyun. Ria anakku geleng-geleng kepala melihatku masih tetap chattingan dengan Yoyun. Aku bisa tertawa tergelak-gelak kadang aku marah besar atas kengeyelan Yoyun yang super-duper bawel.

Dini hari jam 3.30 Yoyun mengajakku chatting. Berhubung aku biasa bangun jam segitu dan tidak bisa tidur lagi, kubalas chattingannya. Sengaja suara gawai kusunyikan supaya tidak mengganggu suamiku yang masih terlelap. Lagi asyik tertawa, suamiku bangun dan marah-marah. "Bagus ya, selama ini kamu diam-diam berselingkuh!" Tidak ada kesempatan untuk menjelaskan bahwa aku dan Yoyun benar-benar tidak ada hubungan apa-apa. Hanya sebatas teman, sesama penulis. Suamiku tidak peduli, ternyata tanpa sadar dia sudah memantauku berhari-hari dengan berpura-pura tidur. Aku yang keasyikan tidak menyadari suamiku terbangun karena tubuhku bergerak-gerak, entah karena tertawa, tersenyum, tiduran, duduk bersandar, berbaring. Gawaiku diambil langsung dari tanganku dan langsung dibanting! Tertawaku langsung hilang lenyap. Kuambil gawai yang hancur berantakan. Gara-gara Yoyun, rumah-tanggaku seperti api dalam sekam.


Jatinangor, 27 Mei 2018.
#pentigrafSF
#baladayoyun

Tidak ada komentar: