Senin, 21 Mei 2018

BALADA YOYUN (46)

#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (46)
*Cinta Pertama Yoyun
Oleh Yosep Yuniarto

Sejak masih berusia sekitar empat tahun, Yoyun sudah tertarik dengan catur. Awalnya orang tua Yoyun agak khawatir jika anaknya yang masih 'unyu-unyu' ini harus berkenalan dengan permainan yang amat menguras pikiran otak di usia dini. Namun Yoyun tetap ngotot dan amat bersemangat jika melihat beberapa tetangganya yang teman papanya itu sedang bermain catur. Akhirnya orang tua Yoyun mengalah dan mengizinkan anak kesayangannya itu untuk dilatih bermain catur oleh beberapa orang tetangganya. Dasar berbakat ditambah berotak 'encer', dalam waktu singkat Yoyun sudah lumayan menguasai seluk-beluk teori permainan catur dengan berbagai taktik strateginya.

Seperti biasa setiap menyambut HUT kemerdekaan RI, akan diadakan berbagai macam lomba antar sekolah dasar di tingkat kecamatan. Pak Budi, guru kelas 1 yang kebetulan bertetangga dan sering melatih Yoyun, mengusulkan Yoyun sebagai wakil SD Terang Bangsa di kejuaraan catur. Awalnya Pak Moko, sang kepala sekolah sempat tertawa dan mengira Pak Budi cuma bercanda. Maklum Yoyun baru kelas satu, itu pun belum ada sebulan. Sedang lawan-lawannya nanti kelas lima atau kelas enam, ibarat David melawan Goliath. Namun melihat keseriusan Pak Budi ditambah semangat Yoyun, akhirnya Pak Moko pun menjadi yakin untuk mengutus Yoyun sebagai wakil di bidang catur. Pagi itu Pak Budi, Bu Merry beserta Yoyun dan Puspa naik mobil menuju tempat perlombaan. Puspa, siswi kelas 3 ini hendak mengikuti lomba tarian tradisional daerah.

Sepanjang lomba banyak peserta yang menertawakan dan meremehkan Yoyun. Namun Yoyun tetap pede, semua lawan-lawannya digilas tanpa ampun dan akhirnya berhasil keluar sebagai juara pertama! Dengan bangga Yoyun menerima piala yang nampak besar sekali saat dipegang oleh anak seusia Yoyun. Di dalam mobil Puspa yang cuma menjadi juara ketiga lomba menari dan mendapat pialanya lebih kecil, tak tahan untuk memuji Yoyun hebat. Yoyun yang duduk di sebelah Puspa pada deretan tengah tersenyum senang sambil menatap Puspa yang berwajah manis itu. Saking bangga dan pedenya tiba-tiba Yoyun berucap jika dia suka kepada Puspa karena cantik, mau tidak menjadi pacar Yoyun? Pipi Puspa langsung merona merah mendapat 'skak mat' dari Yoyun yang mendadak dan mengejutkan itu. Bu Merry yang duduk di sebelah Pak Budi di depan langsung berkomentar jika Yoyun itu masih kecil, jangan berpikir untuk berpacaran dulu. Yoyun tetap ngotot dan balas menjawab jika untuk berpikir permainan catur yang kata Papa Yoyun bikin pusing saja Yoyun mampu sampai juara. Apalagi berpikir untuk berpacaran dengan Mba Puspa yang cantik!

Tidak ada komentar: