Selasa, 15 Mei 2018

BALADA YOYUN (12)


#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (12)
*Yoyun di Perth
Oleh Agust Wahyu

Pulang ke Tegal merupakan suatu keinginan yang sangat Yoyun rindukan. Rindu pada mami dan papi. Dulu dia memanggilnya emak dan bapak. Tapi semenjak di Ausie, menyesuaikan diri. Apalagi kalau Yoyun lagi cerita sama Jenny. Nah, meninggalkan Perth juga menimbulkan kerinduan baru karena dia bakal merindukan Jenny, tetangga yang baru dikenalnya beberapa bulan yang lalu.

Jenny mengantarnya sampai bandara, walau jaraknya cukup jauh dari tempat tinggalnya. Saat Yoyun harus boarding, perpisahan tak terelakkan lagi. Gadis itu menatap Yoyun dengan sendu. Matanya mulai berkaca-kaca. Yoyun masih berusaha tersenyum sambil memegang tangannya dengan erat. Lalu diraihnya pinggang gadis itu dengan tangan kirinya yang bebas, sehingga tubuh mereka berdekatan. Agar gadis itu tak hilang keseimbangan, yoyun mengalihkan pegangan dari tangan ke pundak gadis itu. Detik selanjutnya, mereka berpelukan tanpa mempedulikan lingkungan yang ada. Dunia milik berdua. Kedua tubuh mereka benar-benar menempel hanya dibatasi dua kain tipis. Tubuh Yoyun yang kokoh itu benar-benar mendekap sempurna tubuh gadis yang mungil itu. Detak jantung mereka menggila. Dug dug dug. Pasti hati mereka berdua menjadi lumer bagai coklat oleh-oleh yang dibawa Yoyun bila kepanasan.

Lebih sepuluh detik Yoyun mendekapnya. Makin semangat lagi ketika tangan Jenny membelai punggungnya. Dimenghela napas panjang sembari menghirup aroma segar dari parfum terbaik yang dimiliki Jenny. Pelukan yang tak ingin diakhiri dan membuat kerinduannya pada gadis itu meningkat. Tiba-tiba tubuhnya basah. Agaknya gadis yang akan ditinggalkannya menangis. “Koh... koh udah sampe!” Yoyun kaget, ternyata tukang becak yang membawanya dari stasiun Tegal ke rumahnya membangunkannya. Hujan gerimis membuat tubuhnya basah. Dia sudah sampai di rumah. Mimpi indahnya selama di becak tentang Jenny yang tertinggal ratusan kilometer di sana sirna. Yoyun memang menyukai gadis tetangganya itu sayangnya tak pernah digubris.

Kampung Sawah, 14 Maret 2018

---

Catatan:
- Pentigraf ini didedikasikan buat seorang sahabat yang selalu jadi inspirator kami
- pentigraf ini sifatnya humor dan boleh diisi oleh siapa saja dengan tokoh utama Yoyun, pemuda single berusia 35 tahunan yang belum punya pacar (tapi data ini bisa berubah lho!)
Penulis yang telah menyumbangkan naskahnya: Merry Srifatmadewi, Budi Hantara, Camelia Septiyati Koto, Agust Wahyu, Florida Wartini, Yosep Yuniarto

Tidak ada komentar: