#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (36)
*Kapok
Oleh Merry Srifatmadewi
Tiap kali pacaran dengan perempuan gagal lagi, gagal lagi. Padahal aku itu orang yang penyayang dengan anak-anak. Aku orangnya mellow banget, melankolis. Tidak menyukai kekerasan atau menyukai politik seperti laki-laki pada umumnya. Semua keponakanku yang kecil-kecil senang padaku. Aku suka mengajaknya main. Mereka tidak sadar kalau saat main, aku suka minta disuapi makanan yang sedang dimakan mereka atau yang diberikan mama mereka. Caranya aku berpura-pura jadi orang sakit dan disuapi makanan. Atau aku mengadakan lomba makan, siapa cepat dia dapat dan aku turut- serta dalam perlombaan tersebut. Tentu saja aku pemenangnya. Hahaha....
Sore hari ini aku
mengajak keponakanku ke taman untuk bermain bola. Lari sana lari sini, muter
sini muter sana. Bila bola menjauh, aku yang mengambilkannya. Energi mereka
seakan tidak ada habis-habisnya. Aku capek dan memilih duduk di bangku taman
sambil memperhatikan mereka. Seorang lelaki tegap, atletis permisi duduk di
sebelahku. Aku persilahkan. Dia bukan duduk agak jauhan tapi tepat di sebelahku.
Dia mengajakku kenalan. Namanya Albert. Kuperkenalkan diriku. Kami
berbincang-bincang. Dia menanyakan apakah itu anak-anakku? Aku menggeleng.
"Bukan, itu anak adikku. Aku belum menikah."
Albert memberikanku
kartu namanya. Perusahaannya bonafide. Dia memintaku datang ke kantornya sore
pas jam pulang kerja. Albert orangnya sangat ramah memperlakukanku, dia
membuatkanku minum supaya tidak kehausan dan dia mengajakku pergi ke kafe.
Kapan lagi Yoyun bisa makan gratis? Pucuk dicinta ulam tiba. Dia memilih tempat
duduk di pojokan yang agak remang-remang cahayanya. Dia sengaja memilih kafe
yang tidak begitu ramai. Malas kalau ketemu dengan yang kenal, begitu
alasannya. Aku mengiyakannya. Dia memesankan kue, snack dan minuman. Kami
bercerita tentang diri sendiri mengapa belum menikah hingga saat ini. Tangannya
ditaruh di atas pahaku. Pahaku dielusnya. Kusingkirkan tangannya dengan lembut
walau kurang enak menyingkirkan tangannya. Kini rambutku dibelainya. Aku
biarkan saja toh hanya rambut, pikirku. Katanya rambut Yoyun wangi. Lalu aku
disuapi. "Kamu lembut hatinya, Yoyun. Aku suka padamu." Tiba-tiba dia
menciumku. Kue yang kumakan keselak. Aku marah dan meninggalkannya. Dalam hati,
memangnya Yoyun gay? Huh...
Jakarta, 9 Mei
2018.
#pentigrafSF
#baladayoyun
Catatan:
- Pentigraf ini
fiktif
- Pentigraf ini
didedikasikan buat seorang sahabat yang
jadi inspirator
kami
- pentigraf ini
sifatnya humor dan mdiisi oleh siapa saja dengan tokoh utama Yoyun, pemuda
single berusia 35 tahunan yang belum punya pacar (tapi data ini bisa berubah
lho!)
- Penulis yang
telah menyumbangkan naskahnya: Merry
Srifatmadewi, Budi Hantara, Camelia Septiyati Koto, Agust Wahyu, Florida
Wartini, Yosep Yuniarto, Maria Miguel, Jenny
Seputro, Waty Sumiati Halim, Dewi Trisna, Stella
Christiani Ekaputri Widjaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar