Selasa, 15 Mei 2018

BALADA YOYUN (36)


#pentigraf_lepas
BALADA YOYUN (36)
*Kapok
Oleh Merry Srifatmadewi

Tiap kali pacaran dengan perempuan gagal lagi, gagal lagi. Padahal aku itu orang yang penyayang dengan anak-anak. Aku orangnya mellow banget, melankolis. Tidak menyukai kekerasan atau menyukai politik seperti laki-laki pada umumnya. Semua keponakanku yang kecil-kecil senang padaku. Aku suka mengajaknya main. Mereka tidak sadar kalau saat main, aku suka minta disuapi makanan yang sedang dimakan mereka atau yang diberikan mama mereka. Caranya aku berpura-pura jadi orang sakit dan disuapi makanan. Atau aku mengadakan lomba makan, siapa cepat dia dapat dan aku turut- serta dalam perlombaan tersebut. Tentu saja aku pemenangnya. Hahaha....

Sore hari ini aku mengajak keponakanku ke taman untuk bermain bola. Lari sana lari sini, muter sini muter sana. Bila bola menjauh, aku yang mengambilkannya. Energi mereka seakan tidak ada habis-habisnya. Aku capek dan memilih duduk di bangku taman sambil memperhatikan mereka. Seorang lelaki tegap, atletis permisi duduk di sebelahku. Aku persilahkan. Dia bukan duduk agak jauhan tapi tepat di sebelahku. Dia mengajakku kenalan. Namanya Albert. Kuperkenalkan diriku. Kami berbincang-bincang. Dia menanyakan apakah itu anak-anakku? Aku menggeleng. "Bukan, itu anak adikku. Aku belum menikah."

Albert memberikanku kartu namanya. Perusahaannya bonafide. Dia memintaku datang ke kantornya sore pas jam pulang kerja. Albert orangnya sangat ramah memperlakukanku, dia membuatkanku minum supaya tidak kehausan dan dia mengajakku pergi ke kafe. Kapan lagi Yoyun bisa makan gratis? Pucuk dicinta ulam tiba. Dia memilih tempat duduk di pojokan yang agak remang-remang cahayanya. Dia sengaja memilih kafe yang tidak begitu ramai. Malas kalau ketemu dengan yang kenal, begitu alasannya. Aku mengiyakannya. Dia memesankan kue, snack dan minuman. Kami bercerita tentang diri sendiri mengapa belum menikah hingga saat ini. Tangannya ditaruh di atas pahaku. Pahaku dielusnya. Kusingkirkan tangannya dengan lembut walau kurang enak menyingkirkan tangannya. Kini rambutku dibelainya. Aku biarkan saja toh hanya rambut, pikirku. Katanya rambut Yoyun wangi. Lalu aku disuapi. "Kamu lembut hatinya, Yoyun. Aku suka padamu." Tiba-tiba dia menciumku. Kue yang kumakan keselak. Aku marah dan meninggalkannya. Dalam hati, memangnya Yoyun gay? Huh...


Jakarta, 9 Mei 2018.
#pentigrafSF
#baladayoyun

Catatan:
- Pentigraf ini fiktif
- Pentigraf ini didedikasikan buat seorang sahabat yang
jadi inspirator kami
- pentigraf ini sifatnya humor dan mdiisi oleh siapa saja dengan tokoh utama Yoyun, pemuda single berusia 35 tahunan yang belum punya pacar (tapi data ini bisa berubah lho!)
- Penulis yang telah menyumbangkan naskahnya: Merry Srifatmadewi, Budi Hantara, Camelia Septiyati Koto, Agust Wahyu, Florida Wartini, Yosep Yuniarto, Maria Miguel, Jenny Seputro, Waty Sumiati Halim, Dewi Trisna, Stella Christiani Ekaputri Widjaja

Tidak ada komentar: